Korban pertama pada operasi penangkapan tersebut ternyata bukan target yang disasar. Seorang anggota polisi petugas keamanan di kediaman Wakil Perdana Menteri Johannes Leimena bernama Karel Sasuit Tubun bernasib malang.
Mendengar ramai deru kendaraan, Karel yang sedang berjaga keluar dari rumah Leimena yang letaknya di sebelah kediaman Nasution untuk memantau situasi. "Langsung dia kami selesaikan," ujar Djuhurub.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggota pasukan penculik Jenderal Ahmad Yani bernama Sersan II Raswad mengaku tiba di kediaman target sekitar pukul 03.45. Mereka langsung masuk ke pekarangan.
Pasukan pengawal Ahmad Yani yang tidak curiga dengan kedatangan Cakrabirawa langsung ditodong. "Seluruh senjata dilucuti sehingga kami bisa leluasa masuk ke rumah Jenderal Yani," ujar Raswad. Jenderal Yani ditembak di rumahnya karena melakukan perlawanan.
Sekitar pukul 05.00 satu demi satu konvoi kendaraan Satgas Pasopati yang selesai melakukan operasi mulai memasuki wilayah Lubang Buaya.
Mayor (Udara) Gatot Soekrisno yang mendapat tanggung jawab mengamankan wilayah tersebut mengaku terkejut melihat tiga orang sasaran dalam keadaan tidak bernyawa.
Menurut Gatot, perintah Letkol Untung, para target ditangkap untuk dihadapkan pada Presiden Sukarno. "Segera muncul pertanyaan, bagaimana mereka akan bisa dihadapkan kepada presiden kalau sudah meninggal?"
Gatot mengaku menghubungi Mayor (Udara) Soejono meminta petunjuk menangani kondisi baru yang menyimpang dari skenario awal yang dirancang komplotan G30S PKI.
Saksikan Juga Video Viral: Nonton Bioskop di Klinik Gigi?
(pal/lus)