Personal statement umum menjadi salah satu syarat pendaftaran S2, terlebih di kampus luar negeri. Bagaimana cara menulis personal statement?
Personal statement adalah pernyataan pendukung yang diperlukan sebagai bagian dari aplikasi formal untuk berkuliah. Personal statement berfungsi untuk memberi gambaran umum diri, kenapa mendaftar di kampus tujuan, khususnya di prodi pilihan. Untuk itu, penulisan personal statement harus dibuat spesifik sesuai prodi tujuanmu di kampus tersebut.
Dilansir dari laman Times Higher Education, personal statement memungkinkan pendaftar kuliah untuk mempromosikan diri, memberitahu kelayakan untuk diterima di prodi dan kampus tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yasmin Bell, staf rekrutmen mahasiswa pascasarjana di University of Reading, menuturkan bahwa ada perbedaan antara personal statement untuk pelamar S1 dan S2. Personal statement S1 menyatakan kenapa si pelamar ingin mempelajari mata pelajaran tertentu. Sementara itu, personal statement S2 lebih mendalam karena si pelamar dianggap sudah memiliki lebih banyak wawasan tentang minat akademisnya dan lebih banyak pengalaman hidup.
Cara Menulis Personal Statement
1. Cek Panjang Tulisan yang Dibutuhkan
Yasmin menuturkan, personal statement umumnya sepanjang 1 halaman A4. Namun, cek kembali ketentuan di kampus tujuan sebelum menulis.
"Software yang digunakan institusi pilihan Anda mungkin memiliki kotak teks personal statement dengan batas kata atau batas karakter. Jadi, ada baiknya mengecek batasannya agar bisa menyampaikan secara keseluruhan," katanya.
2. Buat Perencanaan Tulisan
Rencana tulisan atau kerangka tulisan dapat berisi poin-poin yang ingin disampaikan di personal statement. Rencana tulisan berfungsi untuk memastikan sudah menyebutkan semua hal atau berbagai topik yang memungkinkan pembaca untuk memahami pelamar secara individu.
3. Tulis Gambaran Hubungan Diri dengan Kampus dan Prodi Pilihan
Charlotte Lynsdale, manajer internasionalisasi dan rekrutmen Kent Business School di University of Kent, menuturkan bahwa personal statement yang baik tidak sekadar berisi elemen di situs universitas. Sebab, hal ini justru menunjukkan kemampuan menulis independen yang tidak baik.
Sebelum menulis, pelajari kampus dan prodi pilihan, lalu pikirkan dengan matang apa yang mendorong diri untuk berkuliah dan berkontribusi dengan ilmu yang diperoleh dari sana.
Kemudian, awali personal statement dengan gambaran diri dan hubungannya dengan prodi yang dituju. Ceritakan apa yang mendorong untuk mempelajari materi kuliah di prodi tersebut.
Penulis juga bisa menceritakan latar belakang kemunculan minat di bidang ilmu tersebut. Misalnya, mata kuliah yang sudah dipelajari di tingkat sarjana yang mendorong untuk dipelajari lebih jauh di jenjang S2. Kamu juga bisa mencantumkan modul yang diminati untuk dipelajari nanti.
Lalu, jelaskan secara rinci mengapa pelamar layak mendapat tempat di universitas tersebut. Tidak harus terlalu personal, tetapi tunjukkan kepedulian dengan pendidikan yang akan diraih dan keinginan untuk maju untuk menjadi yang terbaik.
Pastikan penulis sudah menjelaskan dengan baik alasan utama mengapa ingin belajar di universitas pilihan, seperti lokasi, akreditasi, peringkat, rekomendasi pribadi, atau lain-lain. Pastikan pernyataan yang disampaikan tidak generik dan sudah melalui proses riset terlebih dahulu.
4. Cantumkan Kecakapan dan Pengalaman
Pengalaman kerja atau magang yang relevan juga dapat dituliskan dalam personal statement. Uraikan kecakapan dan pengetahuan dari pengalaman tersebut yang mendukung studi nanti dan mendukung penyelesaian masalah yang belum bisa dilakukan di tingkat sarjana.
Cantumkan juga kecakapan yang diperoleh dari kegiatan ekstrakurikuler. Jika tidak ada, rujuk buku, artikel, dan jurnal apa pun yang spesifik sesuai prodi pilihan, lalu jelaskan alasan kenapa pelamar menganggapnya menarik.
5. Beri Penekanan dan Kesimpulan
Berikan kesimpulan mini setelah setiap poin utama. Fungsinya untuk membantu personal statement lebih mudah dicerna, membuat tiap pernyataan lebih jelas, dan tetap fokus pada topik.
Tutup personal statement dengan kesimpulan kenapa pelamar layak dipertimbangkan untuk diterima di jurusan tersebut. Panjangnya cukup 1-2 kalimat. Pada bagian ini, detikers bisa menuliskan apa yang ingin dikejar di masa depan, atau penekanan alasan ini berkuliah.
6. Cek Ejaan dan Tata Bahasa
Periksa ejaan dan tata bahasa. Hal ini menunjukkan pelamar berhati-hati saat beraktivitas dan meluangkan waktu untuk memastikan diri sudah memenuhi persyaratan dengan standar yang baik.
Nah, itu dia cara menulis personal statement untuk mendaftar S2. Selain untuk kuliah pascasarjana, biasanya personal statement juga dibutuhkan saat melamar beasiswa, contohnya beasiswa LPDP.
(twu/kri)