Prosesi Wisuda Universitas Brawijaya (UB) pada Periode I Tahun 2022 meluluskan salah satu wisudawan termuda yang baru menginjak usia 18 tahun. Wisudawan tersebut bernama Calista Felicia Ghaydaqila yang berhasil meraih gelar sarjana kedokteran dengan IPK 3,64.
Pencapaian Calista ini pun disiarkan oleh akun Instagram resmi UB @univ.brawijaya. Ia disebut menjadi wisudawan termuda di antara 1.023 lulusan dari seluruh program Vokasi, Sarjana, hingga Pascasarjana UB yang digelar Sabtu (17/9/2022) kemarin.
"Berikut para wisudawan terbaik yang akan dilantik besok pagi (17/9/2022). Siapa saja? Mari kita slide!" tulis akun @univ.brawijaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui momen istimewa itu pula, Calista membagikan kisahnya yang mulai bersekolah di usia 4 tahun hingga bercita-cita untuk mengabdi sebagai dokter di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).
Mulai Sekolah Usia 4 Tahun
Calista lulus kuliah di usia muda tersebut bukan tanpa alasan. Diketahui, gadis yang bercita-cita menjadi dokter spesialis anak ini memulai jenjang pendidikan di usia 4 tahun.
Saat usia 4 tahun, Calista sudah mulai duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Setelah 6 tahun mengenyam pendidikan dasar, Calista pun melanjutkan studinya di jenjang SMP hingga SMA.
Kala mengenyam pendidikan di kedua jenjang tersebut, Calista ikut serta dalam program akselerasi. Untuk itulah, ia berhasil menamatkan pendidikan menengahnya hanya 4 tahun.
"Calista masuk ke program akselerasi di SMPN 3 Tangerang Selatan dan di SMAN 2 Tangerang Selatan. Dari sekolah tersebut, Calista mampu menyelesaikan pendidikan selama 2 tahun," kata Calista dalam keterangan tertulisnya, dikutip Minggu (18/9/2022).
Calista pun lulus sekolah di usia 14 tahun. Pada saat yang sama, ia berhasil dinyatakan lolos menjadi mahasiswa baru Jurusan Kedokteran UB melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Belajar di Waktu Efektif
Calista membagikan tips bagaimana ia menghabiskan waktu untuk belajar. Menurutnya, dirinya bukanlah tipe mahasiswa yang memaksakan diri.
"Jadi saya bukan tipe yang memaksakan diri untuk belajar. Saya hanya memanfaatkan waktu yang efektif untuk belajar," tuturnya.
Menurutnya, belajar di waktu efektif memegang peranan penting dalam mencerna materi yang dipelajari. Putri ke 3 dari 4 bersaudara ini mengaku berhenti belajar bila dirasa mulai lelah.
"Misalkan saya belajar di pukul 03.00 dan kalau sudah lelah tidak akan saya lanjutkan. Kalau saya paksakan malah hanya lewat-lewat saja apa yang saya pelajari," ceritanya.
Bercita-cita Mengabdi di Daerah 3T
Selain menorehkan prestasi sebagai wisudawan termuda, gadis ini juga memiliki cita-cita yang mulia. Ia berkeinginan untuk mengabdi di daerah 3T setelah lulus koas dan menjadi dokter umum di masa mendatang.
Pasalnya, kata Calista, jumlah tenaga kesehatan di daerah tersebut masih terbilang sedikit dan tidak merata.
"Mayoritas dokter banyak yang berada di pulau Jawa atau daerah asalnya. Saya ingin sekali mengabdi di perbatasan dan menolong warga," tutur dia.
Ditambah lagi, restu dari kedua orang tuanya sudah dikantongi Calista untuk mengabdi sebagai dokter di daerah perbatasan tersebut.
Wah, keren banget ya. Kita beri selamat untuk Calista yuk, detikers!
(rah/lus)