Periodisasi sejarah Indonesia adalah pengelompokan atau pembabakan peristiwa-peristiwa sejarah yang menonjol dalam satu kesatuan tema atau kronologi dan diurutkan berdasarkan waktu.
Berdasarkan buku Sejarah 1 karya Drs. Sardiman A.M, M.Pd., setiap kelompok peristiwa-peristiwa sejarah dapat dibagi menjadi periodisasi yang baru. Sebagai contoh, zaman pengaruh Islam dapat dipenggal lagi menjadi beberapa masa.
Dalam menentukan periodisasi dibutuhkan ukuran-ukuran yang jelas dan menunjuk aspek yang mencirikan suatu perkembangan zaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa sejarah memiliki sifat berkesinambungan sehingga penyusunan periodisasi akan semakin memperjelas hubungan masing-masing peristiwa.
Lantas, bagaimana urutan periodisasi sejarah Indonesia yang benar?
Urutan Periodisasi Sejarah Indonesia yang Benar
Melansir dari sumber yang sama, berikut urutan periodisasi Sejarah Indonesia.
1. Zaman Prasejarah
Berakhir pada 400 masehi, zaman prasejarah tidak diketahui pasti kapan mulanya. Zaman ini juga disebut sebagai zaman purba, yaitu ketika munculnya tanda-tanda kehidupan bangsa Indonesia sampai dengan mengenal tulisan.
2. Zaman Pengaruh Hindu-Buddha
Pada tahun 400 - 1500 masehi, mulainya masa aksara. Kala itu, manusia mulai mengenal tulisan, hal tersebut dibuktikan dengan penemuan prasasti di Kutai Kalimantan Timur yang berangka 400 M. Kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia.
3. Zaman Pengaruh Islam
Masa Zaman Pengaruh Islam bermula pada tahun 1500 - 1700. Perkiraan lainnya mengatakan agama Islam mulai muncul pada abad ke-7. Pengaruh Islam kian meluas dengan tumbuhnya kerajaan-kerajaan bercorak Islam di Nusantara.
4. Zaman Penjajahan dan Kolonialisme
Zaman ini ditandai dengan kajian mengenai masuknya bangsa Barat ke Indonesia pada abad ke-15, lalu perlawanan kerajaan di berbagai daerah, sampai dengan akibat yang timbul di berbagai aspek kehidupan masyarakat. Periode ini dimulai pada tahun 1700 - 1945.
5. Zaman Pergerakan Nasional
Bermula pada tahun 1908 - 1928, periode ini disebut sebagai Pergerakan Nasional. Pada zaman tersebut mulai muncul kesadaran nasional dan upaya memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia dalam ikatan kebangsaan.
Pada era ini, muncul juga para cendekiawan yang menjadi pelopor pergerakan nasional.
6. Zaman Pendudukan Jepang
Selanjutnya adalah Zaman Pendudukan Jepang. Periode ini ditandai dengan berkuasanya Jepang di Indonesia hingga kekejaman Jepang dalam Perang Asia Timur Raya dan persiapan kemerdekaan. Masa ini dimulai pada 1943 - 1945.
7. Zaman Mempertahankan Kemerdekaan
Periode selanjutnya dalam Zaman Mempertahankan Kemerdekaan. Era ini berisi kajian mengenai Proklamasi Kemerdekaan hingga percobaan sistem pemerintahan pada awal kemerdekaan dan upaya mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1945 - 1949.
8. Zaman RIS dan Demokrasi Liberal
Pada masa Republik Indonesia Serikat (RIS) dan demokrasi liberal ditandai munculnya pemerintahan Uni Indonesia-Belanda dan masa penerapan sistem parlemen di Indonesia. Periode ini dimulai pada tahun 1949 - 1959.
9. Zaman Demokrasi Terpimpin
Zaman Demokrasi Terpimpin berisi kajian mengenai demokrasi itu sendiri serta keruntuhan rezim orde lama. Era ini dimulai pada tahun 1959 - 1966.
10. Zaman Orde Baru
Sesuai dengan namanya, periode ini berisi tentang Orde Baru (Orba) hingga awal Reformasi pada tahun 1966 - 1988.
11. Zaman Reformasi
Periode terakhir yaitu Reformasi. Kala itu, demokrasi berhasil menjatuhkan pemerintahan Orde Baru dan melahirkan gerakan reformasi yang menjadi tatanan ketatanegaraan baru di Indonesia.
Pembaharuan dilakukan dalam bentuk amandemen Undang-undang Dasar 1945, penerapan otonomi daerah, perubahan sistem partai politik, serta pemilu. Masa reformasi masih berlangsung hingga sekarang.
Selain periodisasi di atas, masih ada sejumlah periodisasi menurut para ahli dengan beberapa perbedaan. Meski begitu, hal tersebut tidak perlu diperdebatkan karena tiap-tiap sejarawan memiliki dasar dalam menyusun periodisasi.
Secara keseluruhan, semua periodisasi yang disusun oleh para sejarawan atau ahli adalah benar, karena kegunaan utama periodisasi itu sendiri untuk memahami perjalanan sejarah bangsa Indonesia.
(lus/lus)