Kronologi dan Latar Belakang Pemberontakan Andi Azis, Siswa Sudah Tahu?

ADVERTISEMENT

Kronologi dan Latar Belakang Pemberontakan Andi Azis, Siswa Sudah Tahu?

Anisa Rizki Febriani - detikEdu
Sabtu, 27 Agu 2022 07:00 WIB
Hari Pemberontakan Pembela Tanah Air (PETA) diperingati setiap tanggal 14 Februari. Tahun ini, Hari PETA jatuh pada minggu ketiga di bulan Februari.
Foto: detikcom/dikhy sasra
Jakarta -

Pemberontakan Andi Azis adalah salah satu gerakan perlawanan yang menentang rencana penyatuan Negara Indonesia Timur (NIT) ke bagian NKRI. Peristiwa ini terjadi pada masa kepemimpinan Kapten Andi Azis di Makassar, Sulawesi Selatan.

Kala itu, Andi Azis merupakan mantan perwira tentara kerajaan Hindia Belanda atau Koninklijke Nederlands(ch)-Indische Leger (KNIL) yang baru diterima sebagai anggota Angkatan Perang RIS (APRIS).

Pada tanggal 30 Maret 1950, ia bersama pasukannya diterima ke dalam APRIS. Beberapa hari setelah pelantikan, mereka melakukan pemberontakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Latar Belakang Kemunculan Pemberontakan Andi Azis

Mengutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial 3 yang disusun oleh Ratna Sukmayanti dkk, pemberontakan Andi Azis dilatar belakangi oleh sikap Andi Azis yang menolak masuknya pasukan-pasukan APRIS dari TNI ke Sulawesi Selatan.

Andi Azis menuntut agar para pasukan APRIS bekas KNIL yang bertanggung jawab atas keamanan di daerah NIT. Waktu itu ia sangat menentang dan menghalangi masuknya pasukan APRIS dari TNI yang dipimpin oleh Mayor Worang. Menurutnya, Negara Indonesia Timur harus tetap dipertahankan.

ADVERTISEMENT

Singkatnya, latar belakang dari pemberontakan ini adalah penolakan Andi Azis terhadap rencana penyatuan NIT ke dalam bagian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kala itu, Andi Azis merupakan golongan federalis yang menolak penyatuan tersebut.

Kronologi Pemberontakan Andi Azis

Dalam buku Sejarah: SMA Kelas XII yang disusun oleh M. Habib Mustopo dijabarkan terkait kronologi pemberontakan Andi Azis, berikut penjelasannya. (https://www.detik.com/tag/andi-azis)
30 Maret 1950, Andi Azis bersama dengan pasukannya menggabungkan diri dengan APRIS
5 April 1950, pasukan Andi Azis menyerang markas TNI di Makassar
8 April 1950, pemerintah mengeluarkan ultimatum terhadap pemberontakan Andi Azis
21 April 1950, pasukan TNI berhasil menduduki Makassar dan Wali Negara NIT. Selain itu, mereka mengatakan bahwa NIT bersedia untuk bergabung dengan NKRI
5 Agustus 1950, pertempuran antara pasukan APRIS dan KL-KNIL
8 Agustus 1950, dilakukan perundingan dan menghasilkan keputusan bahwa pasukan KL-KNIL harus meninggalkan Makassar

Andi Azis bersama dengan pasukan yang ia pimpin menyandera Letkol Achmad Yusuf Mokoginta (Pejabat Panglima Teritorium Indonesia Timur) beserta seluruh stafnya.

Mengetahui kejadian tersebut, pemerintah memanggil Andi Azis ke Jakarta untuk menemukan solusi atas permasalahan tersebut. Sayangnya, panggilan itu tidak dihiraukan oleh Andi Azis.

Akibat tindakannya tersebut, pemerintah pusat segera mengirimkan pasukan untuk menangkap Andi Azis. Pasukan itu dipimpin oleh Kolonel A.E. Kawilarang.

Kemudian pada bulan April 1950, Andi Azis menyerahkan diri kepada pemerintah RIS dan diadili di Yogyakarta.

Faktor Penyebab Pemberontakan Andi Azis

Ketika RIS meresmikan diri sebagai NKRI dan membawa sejumlah Negara Bagian di dalamnya, sayangnya NIT baru mendapat kabar penyatuan pada 4 April 1950.

Hal ini menyebabkan Andi Azis dan mantan anggota KNIL menentang hal tersebut terutama rencana kedatangan APRIS pada 5 April ke wilayah Makassar. Pasalnya, mereka khawatir akan diperlakukan diskriminatif oleh pimpinan APRIS/TNI.

Pemberontakan Andi Azis saat itu berupa:
Menduduki sejumlah tempat dan sektor penting badan militer di wilayah Indonesia Timur
Menangkap Letnan Kolonel AJ. Mokognita, seorang Panglima Teritorium (wilayah) Indonesia Timur

Nah, itulah pembahasan mengenai pemberontakan Andi Azis. Semoga informasi di atas dapat menambah wawasan detikers ya!




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads