Surah Al Maidah ayat 48 mengandung sejumlah perintah bagi umat Islam. Menurut beberapa kitab tafsir, salah satunya perintah memutus perkara dengan bersandar pada Al-Qur'an.
Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan, setelah Allah SWT menyebutkan perihal kitab-kitab terdahulu yang Dia turunkan kepada Nabi Musa AS, Nabi Daud AS, dan Nabi Isa AS, Dia menjelaskan tentang Al-Qur'an yang Dia turunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Sebagaimana Allah SWT berfirman:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
وَأَنزلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ
Artinya: "Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Qur'an dengan membawa kebenaran." (QS Al-Maidah: 48)
Pada surah Al Maidah ayat 48 ini Allah SWT menyebut sejumlah perintah termasuk larangan bagi umat Islam. Berikut bacaan dan tafsir selengkapnya.
Tafsir Surah Al Maidah Ayat 48
وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَهُمْ عَمَّا جَاۤءَكَ مِنَ الْحَقِّۗ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَّمِنْهَاجًا ۗوَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَجَعَلَكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلٰكِنْ لِّيَبْلُوَكُمْ فِيْ مَآ اٰتٰىكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اِلَى اللّٰهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيْهِ تَخْتَلِفُوْنَۙ ٤٨
Artinya: "Kami telah menurunkan kitab suci (Al-Qur'an) kepadamu (Nabi Muhammad) dengan (membawa) kebenaran sebagai pembenar kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan sebagai penjaganya (acuan kebenaran terhadapnya). Maka, putuskanlah (perkara) mereka menurut aturan yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu mereka dengan (meninggalkan) kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Seandainya Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikanmu satu umat (saja). Akan tetapi, Allah hendak mengujimu tentang karunia yang telah Dia anugerahkan kepadamu. Maka, berlomba-lombalah dalam berbuat kebaikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang selama ini kamu perselisihkan." (QS Al Maidah: 48)
Menurut Tafsir Tahlili Kementerian Agama (Kemenag) RI, pada surah Al Maidah ayat 48 ini diterangkan bahwa Allah menurunkan Al-Qur'an kepada Nabi dan Rasul terakhir Muhammad SAW. Kitab suci ini berfungsi membenarkan kitab-kitab sebelumnya.
"Al-Qur'an adalah Kitab Samawi terakhir yang membawa kebenaran, mencakup isi dan membenarkan kitab suci sebelumnya seperti Taurat dan Injil. Al-Qur'an adalah kitab yang terpelihara dengan baik, sehingga ia tidak akan mengalami perubahan dan pemalsuan," jelas tafsir tersebut.
Perintah pertama yang terkandung dalam ayat tersebut adalah menghukumkan dan memutuskan perkara manusia sesuai hukum yang telah ditetapkan dalam Al-Qur'an. Sebab, Al-Qur'an adalah kitab suci yang menjamin syariat murni dan berlaku sejak diturunkan hingga hari kemudian, sebut tafsir Kemenag.
Selanjutnya, dalam hal ini, Allah SWT melarang hamba-Nya mengikuti hawa nafsu mereka. Dijelaskan lebih lanjut dalam tafsir tersebut, bukanlah pada tempatnya menuruti keinginan dan kemauan hawa nafsu yang bertentangan dengan kebenaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW.
Ibnu Katsir menjelaskan maksud mengikuti hawa nafsu ini adalah berpaling dari kebenaran yang diperintahkan Allah SWT lalu cenderung kepada hawa nafsu orang-orang bodoh lagi celaka.
Perintah selanjutnya adalah berlomba-lomba berbuat kebaikan dan amal saleh sesuai dengan syariat yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul terakhir. Pada akhirnya, manusia akan kembali kepada Allah untuk memenuhi panggilan-Nya ke alam baka. Di sanalah Dia akan memberitahukan segala sesuatu yang mereka perselisihkan.
"Orang yang benar-benar beriman akan diberi pahala, sedang orang-orang yang ingkar dan menolak kebenaran, serta menyeleweng tanpa alasan dan bukti, akan diazab dan dimasukkan ke dalam neraka," tutup tafsir surah Al Maidah ayat 48 tersebut.
(kri/erd)