Biaya implisit adalah biaya yang tidak terlihat. Biaya implisit merupakan potensi adanya biaya tambahan dalam proses produksi suatu produk.
Melansir buku Pengantar Ilmu Ekonomi karya Irma Yuliani, biaya implisit disebut juga dengan biaya kesempatan (opportunity cost), yakni kesempatan untuk mendapatkan sesuatu yang hilang dikarenakan perusahaan memilih alternatif lain.
Sejatinya, biaya implisit adalah biaya yang sudah ada, akan tetapi belum dimasukkan ke dalam catatan beban, sebagaimana dikutip dari artikel Universitas Kristen Satya Wacana berjudul Penerimaan Biaya dan Keuntungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biaya implisit tidak berupa uang atau kewajiban kontrak, akan tetapi biaya ini secara nyata dapat diperhitungkan. Biaya implisit diperhitungkan berdasarkan faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan. Dasar perhitungan adalah jumlah penerimaan faktor produksi yang digunakan oleh orang lain.
Biaya implisit mengacu pada biaya peluang dari sumber daya yang disediakan oleh pengusaha, termasuk modal dan kemampuan wirausaha. Dalam hal ini, sumber daya yang dimiliki pun harus diperhitungkan sebagai biaya apabila digunakan oleh perusahaan.
Contoh Biaya Implisit
Mengutip buku Produk Kreatif dan Kewirausahaan Kriya Kreatif Keramik karya Arif Suharson, biaya implisit mencakup gaji paling tinggi yang didapat oleh seorang pengusaha jika ia bekerja di tempat alternatif.
Tidak hanya itu, biaya implisit juga meliputi pendapatan paling tinggi yang diperoleh suatu perusahaan dari investasi modal dalam alternatif lain.
Berikut beberapa contoh biaya implisit yang disebutkan dalam buku Ekonomi Manajerial oleh Harianto dkk, yaitu:
- Penyusutan biaya mesin produksi.
- Sewa tempat tinggal yang digunakan untuk usaha
- Sewa di tanah sendiri
- Gaji pemilik
- Bunga investasi dari modal pengusaha sendiri
Seringkali biaya implisit tidak dimasukkan ke dalam catatan akuntansi. Hal ini dikarenakan biaya tersebut berpotensi memiliki dampak yang tidak signifikan terhadap perusahaan.
(lus/lus)