Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi yang terletak di pulau Sumatera. Berdiri pada 3 Juli 1958 dengan ibu kota Padang. Merupakan provinsi yang terletak di bagian utara dan berbatasan dengan provinsi Sumatera Utara. Provinsi ini juga berbatasan dengan samudera Indonesia, provinsi Jambi dan Bengkulu serta provinsi Jambi dan Riau.
Suku
Melansir buku Mengenal Seni dan Budaya Indonesia karya R. Rizky dan T. Wibisono, ada tiga suku yang terdapat di provinsi Sumatera Barat, yaitu suku Minangkabau, suku Batak Mandailing, dan suku Mentawai. Namun, suku Minangkabau mendominasi penduduk di Sumatera Barat. Suku Batak Mandailing berada di daerah Pasaman dan suku Mentawai berada di Kepulauan Mentawai. Ada pula suku minoritas lainnya, seperti suku Jawa.
Kabupaten
Provinsi Sumatera Barat terdiri atas 12 kabupaten, di antaranya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Kabupaten Agam dengan ibu kota Lubuk Basung
- Kabupaten Dharmasraya dengan ibu kota Pulau Punjung
- Kabupaten Kepulauan Mentawai dengan ibu kota Tuapejat
- Kabupaten Lima Puluh Kota dengan ibu kota Sarilamak
- Kabupaten Padang Pariaman dengan ibu kota Parit Malintang
- Kabupaten Pasaman dengan ibu kota Lubuk Sikaping
- Kabupaten Pasaman Barat dengan ibu kota Simpang Empat
- Kabupaten Pesisir Selatan dengan ibu kota Painan
- Kabupaten Sawahlunto Sijunjung dengan ibu kota Muaro Sijunjung
- Kabupaten Solok dengan ibu kota Arosuka
- Kabupaten Solok Selatan dengan ibu kota Padang Aro
- Kabupaten Tanah Datar dengan ibu kota Batusangkar
Adapun kota-kota di Sumatera Barat, yaitu:
- Kota Bukittinggi
- Kota Padang
- Kota Padang Panjang
- Kota Pariaman
- Kota Payakumbuh
- Kota Sawahlunto
- Kota Solok
Bahasa daerah
Bahasa yang digunakan oleh penduduk Sumatera Barat dalam kehidupan sehari-hari adalah bahasa Minangkabau. Namun bahasa tersebut memiliki dialek yang berbeda-beda, di antaranya dialek Bukittinggi, dialek Payakumbuh, dialek Pariaman, dan dialek Pesisir Selatan. Ada pula dialek Mandailing yang digunakan oleh suku Mandailing.
Tidak hanya bahasa Minangkabau, bahasa Mentawai juga digunakan oleh penduduk daerah Mentawai yang termasuk bagian dari Sumatera Barat.
Pakaian Adat
Pakaian adat yang dikenakan oleh kaum laki-laki di Sumatera Barat adalah baju lengan panjang dengan kain songket yang melingkari pinggang. Disertai dengan tutup kepala yang disebut dengan saluak. Sedangkan untuk perempuan, pakaian yang dikenakan adalah baju kurung, kain songket, dan juga tutup kepala yang disebut dengan gonjong. Aksesoris dapat ditambahkan ketika memakai baju adat, seperti anting, kalung bersusun, dan sebagainya.
Rumah Adat
Rumah Gadang adalah rumah adat dari provinsi Sumatera Barat. Rumah Gadang memiliki keunikan pada bagian bentuk atapnya, yakni memiliki bentuk seperti tanduk kerbau. Atap rumah Gadang dibuat dari ijuk. Namun dewasa ini penggunaan ijuk untuk membuat atap sudah digantikan dengan bahan seng.
Pada bagian halaman depan rumah Gadang ada sebuah bangunan yang disebut dengan rangkiang. Rangkiang adalah bangunan yang digunakan untuk menyimpan padi.
Tari dan Lagu Daerah
Ada beberapa tari daerah yang berasal dari Sumatera Barat yakni tari Piring, tari Randai , tari Payung, tari Indang, dan tari Pasambahan.
Untuk lagu daerah, provinsi Sumatera Barat memiliki lagu daerah yang kebanyakan bersifat melankolis. Hal ini merupakan upaya untuk membangun struktur masyarakat yang memiliki rasa kekeluargaan dan persaudaraan yang tinggi. Tidak hanya itu, lagu daerah Sumatera Barat juga menumbuhkan rasa cinta pada kampung halaman bagi orang-orang yang merantau, sebagaimana dijelaskan dalam buku Ensiklopedia Pelajar dan Umum karya Gamal Komandoko.
Adapun beberapa lagu daerah Sumatera Barat di antaranya, Kampuang nan Jauh di Mato, Ayam den Lapeh, Kambanglah Bungo, Minangkabau, dan masih banyak lagi.
(lus/lus)