Tiap surah dalam Al-Qur'an tentu membawa pesan masing-masing di dalamnya. Termasuk surah Al Imran ayat 185, salah satu surah dalam Al-Qur'an yang mengingatkan tentang takdir kematian bagi tiap makhluk di bumi.
Surah Al Imran sendiri adalah surat ke-3 dalam susunan mushaf Al Quran yang termasuk ke dalam salah satu surat besar dalam Al Quran. Sebab, surah ini terdiri dari 200 ayat yang volumenya mencakup kurang lebih seperlima juz Al Quran.
Dari 200 ayat yang dikandungnya, surat Ali Imran ayat 185 menjelaskan satu pengingat bagi muslim yang berbunyi sebagai berikut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Surah Ali Imran Ayat 185 Beserta Artinya
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Bacaan latin: Kullu nafsin żā`iqatul maụt, wa innamā tuwaffauna ujụrakum yaumal-qiyāmah, fa man zuḥziḥa 'anin-nāri wa udkhilal-jannata fa qad fāz, wa mal-ḥayātud-dun-yā illā matā'ul-gurụr
Artinya: "Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya."
3 Poin Utama Kandungan Surah Al Imran Ayat 185
Berdasarkan terjemahan di atas, kandungan utama surah Al Imran ayat 185 dapat dikerucutkan lagi menjadi tiga poin utama yang diusungnya. Berikut penjelasannya yang dinukil dari tafsir Al Quran Kementerian Agama (Kemenag) dan tafsir Ibnu Katsir.
1. Setiap makhluk yang bernyawa akan merasakan kematian. Tiap perbuatan yang dikerjakan makhluk Allah SWT selama di dunia akan mendapat pembalasan yang adil pada hari kiamat.
Menurut Ibnu Katsir, manusia memiliki masa dan nutfah yang telah ditakdirkan masing-masing. Dengan kata lain, takdir kematian tersebut tidak mengenal usia muda atau pun tua.
2. Balasan dari perbuatan amal baik dan buruk tersebut berupa keputusan akhir di akhirat, yakni surga dan neraka. Mereka yang terpilih sebagai penghuni surga dan dijauhkan dari neraka disebut sebagai orang yang mendapat kemenangan dan kebahagiaan yang hakiki.
"Kebahagiaan hakiki bukanlah berupa kedudukan dan pangkat yang tinggi, harta yang melimpah, rumah dan istana yang mewah. Semua itu akan musnah." tulis Kemenag.
Rasulullah SAW pernah menerangkan bagaimana cara menjadi bagian orang yang berbahagia tersebut. Ia bersabda,
"Siapa ingin dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, hendaklah ia mati di dalam keadaan beriman kepada Allah dan hari akhirat, dan agar ia berbuat kepada manusia seperti yang ia sukai diperbuat orang kepadanya." (HR Ahmad).
3. Kehidupan di dunia hanya sementara, seperti kenikmatan berupa makanan, minuman, pangkat, hingga kedudukan. Hal ini menjadi pengingat bagi mereka yang terlena dengan kenikmatan sementara tersebut.
Sebab itu, surat Ali Imran ayat 185 ini bertujuan untuk mengingatkan manusia untuk memanfaatkan waktu di dunia dengan sebaik-baiknya. Sebagaimana dijelaskan pula oleh Ibnu Katsir,
"Ambillah dari kehidupan ini sebagai sarana untuk taat kepada Allah, jika kalian mampu dan tidak ada kekuatan (untuk melakukan ketaatan), kecuali berkat pertolongan Allah SWT," tulis Ibnu Katsir.
Semoga penjelasan mengenai surah Al Imran ayat 185 ini juga bisa menjadi pengingat kita semua ya, detikers. Aamiin.
(rah/lus)