Sosok Radjiman Wedyodiningrat, Ketua BPUPKI yang Awalnya Dokter Keraton

ADVERTISEMENT

Sosok Radjiman Wedyodiningrat, Ketua BPUPKI yang Awalnya Dokter Keraton

Nikita Rosa Damayanti - detikEdu
Selasa, 26 Jul 2022 11:30 WIB
Foto-foto dr Radjiman Wedyodiningrat Ketua BPUPKI di rumah tinggalnya di Ngawi
Ketua BPUPKI dr. Radjiman Wedyodiningrat. Foto: Sugeng Harianto/detikJatim
Jakarta -

Dr. Radjiman Wedyodiningrat adalah Ketua Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Pejuang kemerdekaan itu awalnya merintis karier sebagai dokter.

Ia dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional dalam Keppres No 68/TK/2013 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Bukan tanpa alasan, semasa hidupnya Radjiman berperan penting dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia. Inilah kisah hidupnya.

Profil Radjiman Wedyodinigrat

Radjiman lahir di Lempuyangan Yogyakarta pada tanggal 21 April 1879. Keluarganya bukanlah kalangan priyayi atau orang berada. Meski demikian, inilah yang mendorong Radjiman untuk keluar dari penderitaannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak kecil, Radjiman dididik untuk menjadi pekerja keras dan disiplin. Berkat keluarganya juga yang pernah mengabdi pada tentara KNIL, Radjiman dimudahkan untuk masuk di sekolah Tweede Europese Lagere School (ELS).

Sekolah elit tersebut memberikan tuntutan yang besar pada Radjiman. Tidak menyerah, ia semakin termotivasi belajar dan lulus pada usia 14 tahun. Setamat ELS, pahlawan nasional itu langsung diterima di Sekolah Dokter Jawa Batavia atau School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA) dan menyandang gelar Indisch Art (Dokter Bumiputera) pada 1899.

ADVERTISEMENT

Profesi Seorang Dokter

Dilansir dari buku Dr. KRT. Radjiman Wedyodinigrat: Hasil Karya dan Pengabdiannya oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Radjiman sempat berpindah-pindah tugas sebagai dokter. Ia pernah bertugas di Banyumas, Purworejo, Semarang, Madiun, Sragen, hingga Lawang. Pengalamannya selama bertugas inilah yang memupuk semangat perjuangannya.

Sebagai dokter muda, Radjiman menyaksikan banyak penderitaan rakyat akibat penjajah. Ingin kembali mengabdi pada negeri Radjiman akhirnya mengundurkan diri sebagai dokter pemerintahan Hindia-Belanda. Iapun berpindah haluan bekerja sebagai dokter untuk Keraton Solo di bawah pimpinan Pakubuwono X.

Menjajaki Ketua BPUPKI

Sibuk di dunia medis tidak membuat Radjiman lupa akan semangat perjuangannya. Ia disebut sangat aktif dalam politik Indonesia hingga menjadi salah satu pencetus Budi Utomo.

Saat kekuasaan berpindah ke Jepang, ia tetap aktif di kancah politik. Radjiman menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbanga Daerah (Shu Sangi kai), Dewan Pertimbangan Pusat (Chuo Sangi in), hingga anggota Majelis Pertimbangan.

Bertepatan dengan situasi Jepang yang melemah, Jepang tidak ingin merelakkan kepercayaan penduduk Indonesia pada Jepang. Akhirnya Jepang menjanjikan kemerdekaan Indonesia melalui pembentukan Badan Penyedilik Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Didirikan pada 29 April 1945, Jepang memberikan tanggung jawab ketua BPUPKI kepada Radjiman Wedyoningrat. Di bawah kepemimpinannya, BPUPKI berhasil melahirkan gagasan Pancasila hingga Piagam Jakarta.




(nah/nah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads