Arti Al Latif dalam Asmaul Husna dan Penerapannya ala Rasulullah

ADVERTISEMENT

Arti Al Latif dalam Asmaul Husna dan Penerapannya ala Rasulullah

Rahma Harbani - detikEdu
Kamis, 21 Jul 2022 06:00 WIB
islamic religion, god, god names, Allahs 99 Names
Ilustrasi. Asmaul Husna Al Latif artinya Yang Maha Lemah Lembut. (Getty Images/iStockphoto/Raabia87)
Jakarta -

Al Latif artinya Dzat Yang Maha Lembut dalam deretan Asmaul Husna atau nama-nama baik Allah SWT. Sifat Allah SWT satu ini pernah disinggung dalam surah Al An'am ayat 103:

لَا تُدْرِكُهُ الْاَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الْاَبْصَارَۚ وَهُوَ اللَّطِيْفُ الْخَبِيْرُ

Artinya: "Dia tidak dapat dijangkau oleh penglihatan mata, sedangkan Dia dapat menjangkau segala penglihatan itu. Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Teliti."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam firman lainnya, Allah SWT pernah menegaskan sifat Asmaul Husna ini dalam surah Asy Syura ayat 19. Berikut bunyinya:

اَللّٰهُ لَطِيْفٌۢ بِعِبَادِهٖ يَرْزُقُ مَنْ يَّشَاۤءُ ۚوَهُوَ الْقَوِيُّ الْعَزِيْزُ

ADVERTISEMENT

Artinya: "Allah Maha Lembut terhadap hamba-hamba-Nya. Dia memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki. Dia Maha Kuat lagi Maha Perkasa."

Kemudian, penjelasan sifat Al Latif milik Allah SWT tertuang dalam Al Hajj ayat 63 berikut:

اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ اَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءًۖ فَتُصْبِحُ الْاَرْضُ مُخْضَرَّةًۗ اِنَّ اللّٰهَ لَطِيْفٌ خَبِيْرٌ

Artinya: "Tidakkah engkau memperhatikan bahwa Allah menurunkan air (hujan) dari langit sehingga bumi menghijau? Sesungguhnya Allah Mahalembut lagi Mahateliti."

Mengutip Sulaiman Al-Kumayi dalam Kecerdasan berdasarkan Asmaul Husna, akar kata Al Latif berasal dari kata dasar lathafa yang terdiri dari huruf lam, tho, dan fa. Kata dasar tersebut diartikan sebagai lembut, halus, dan kecil.

Sementara Asmaul Husna Al Latif artinya Allah SWT memberikan anugerah dan karunia kepada hamba-hambaNya dengan cara yang paling halus tanpa mereka ketahui. Meski demikian, Sulaiman Al-Kumayi menegaskan bahwa sifat kelembutan yang dimiliki Allah tentu berbeda dengan kelembutan makhluk ciptaanNya.

"Apabila Allah memperkenalkan dirinya sebagai Al Latif Yang Maha Lembut, jangan bayangkan sifat lembut Allah sama dengan sifat lembut makhluk," tulisnya.

Al Latif bagi Allah menjelaskan bentuk lemah lembut yang sempurna dan dijelaskan dalam tiga bentuk. Bentuk pertama, halusnya penciptaan Allah seperti terlihat pada ciptaanNya yang terbentang luas di alam semesta.

Lalu, Al Latif dimaknai dengan halusnya kebaikan Allah SWT sebab setiap peristiwa pada seseorang mengandung pengajaran dan hikmah di dalamnya. Dan terakhir Al Latif juga artinya kehalusan Allah SWT dalam melihat segala sesuatu.

Penerapan Asmaul Husna Al Latif

Allah SWT menyukai kelembutan pada diri manusia baik dalam ucapan maupun sikapnya. Hal ini diterangkan dalam hadits Rasulullah SAW yang diceritakan oleh Aisyah RA:

يَا عَائِشَةُ إِنَّ اللَّهَ رَفِيْقٌ يُحِبُ الرِّفْقَ وَيُعْطِى عَلَى الرِّفْقِ مَا لاَ يُعطِي عَلَى الْعُنْفِ وَمَالاَ يُعْطِي عَلَى مَا سِوَاهُ

Artinya: "Wahai Aisyah! Sesungguhnya Allah itu Maha Lembut yang menyukai kelembutan. Allah akan memberikan kepada orang yang bersikap lembut sesuatu yang tidak diberikan kepada orang yang bersikap keras kepada yang lainnya," (HR Muslim).

Penerapan Asmaul Husna Al Latif yang artinya Dzat Maha Lembut dalam kehidupan sehari-hari pun dapat diteladani lewat akhlak Rasulullah SAW. Sifat lemah lembut Rasulullah SAW terlihat saat kaum muslim mengalami kekalahan di Perang Uhud.

Pasukan muslim mengalami kekalahan ketika menghadapi pasukan Quraisy pada tahun ke-3 hijriah di bukit Uhud. Menurut catatan sejarah, kekalahan itu diakibatkan oleh ketidakpatuhan pasukan pemanah yang dipercaya untuk menjaga bukit.

Mereka justru turun di tengah peperangan untuk memperebutkan harta rampasan perang. Akibat kelalaian tersebut, pos-pos yang ditinggalkan dikuasai oleh pasukan musuh dan mereka berhasil melakukan serangan balik untuk pasukan Islam.

Menurut surah Ali Imran ayat 159, Rasulullah SAW tidak pernah bersikap kasar pada pasukan muslim tersebut, Sebaliknya, beliau memberikan nasihat dan motivasi pada mereka untuk lebih disiplin:

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ

Artinya: "Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal."

Untuk itulah, sudah sepatutnya umat muslim meneladani Rasulullah SAW menerapkan Asmaul Husna Al Latif yang artinya lemah lembut. Syafi'ie el-Bantanie dalam Rahasia Keajaiban Asmaul Husna mengatakan, lemah lembut dapat membawa kebaikan, persahabatan, dan kasih sayang yang tulus dalam kehidupan bermasyarakat.




(rah/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads