Tumbuhan paku termasuk dalam kelompok organisme dari kingdom plantae yang memiliki akar, batang, daun sejati serta pembuluh pengangkut. Dengan begitu tumbuhan paku juga termasuk dalam kormus berspora.
Dengan ukuran yang bermacam-macam, tumbuhan paku berperan dalam menyusun ekosistem hutan. Sama seperti lumut dan jamur, tumbuhan paku memperbanyak generatifnya dengan menggunakan spora.
Baca juga: Spora: Pengertian dan Contoh Tumbuhannya |
Pengertian Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku adalah tumbuhan yang memiliki pembuluh kayu (xylem) dan pembuluh tapis (floem). Tumbuhan berpembuluh disebut juga dengan tumbuhan tingkat tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Struktur akar, batang, dan daun pada tumbuhan paku sudah dapat dibedakan. Kormofita merupakan sebutan bagi tumbuhan paku yang sudah memiliki akar, batang, dan daun.
Ujung akar serabut tanaman paku dilindungi oleh tudung akar yang disebut kaliptra. Batangnya tumbuh mendatar di dalam tanah dan ada juga yang tumbuh menjulang ke atas.
Tumbuhan paku memiliki ukuran yang bermacam-macam. Daun dengan ukuran kecil disebut mikrofil, sedangkan daun dengan ukuran besar disebut makrofil. Makrofil ditandai dengan adanya tangkai daun, tulang daun, daging daun, dan mulut daun.
Dalam kehidupan sehari-hari, tumbuhan banyak dimanfaatkan sebagai sayuran, bahan obat-obatan, tanaman hias, dan pupuk hijau. Demikian seperti dijelaskan dalam buku Biologi Interaktif oleh Tetty Setiowati dan Deswaty Furqonita.
Ciri-ciri Tumbuhan Paku
Mengutip buku Biologi karya R. Gunawan Susilowarno dkk., ada beberapa ciri-ciri tumbuhan paku di antaranya:
- Berukuran makroskopis, bahkan ada yang tingginya menjulang hingga mencapai 20 meter.
- Memiliki jaringan pengikut xilem dan floem dengan tipe kolateral yang terdapat di bagian batang.
- Kosmopolit, habitatnya di mana-mana.
- Hidup secara saprofit, epifit, dan di atas air atau tanah.
- Mengalami metagenesis ketika bereproduksi. Adanya pergiliran keturunan pada sporofit dan gametofitnya.
- Bagian ujung daun muda menggulung. Berdasarkan ukurannya, daun dibedakan menjadi makrofil dan mikrofil. Berdasarkan fungsinya, daun dibedakan menjadi tropofil dan sporofil.
- Tumbuhan paku memiliki satu kutub.
- Tumbuh dengan baik di lingkungan yang teduh dan lembab atau basah.
Kategori Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku memiliki jenis yang bermacam-macam. Berikut kategori tumbuhan paku yang dibagi ke dalam empat kelas, yaitu:
- Paku Purba
Tumbuhan paku purba tidak memiliki akar serta daun sejati. Rizoid akan berfungsi sebagai akar. Sifat dari tumbuhan paku adalah homospora dan sudah hampir punah, contohnya adalah Psilotum nudum.
- Paku Kawat atau Paku Rambut
Pada kelas ini, tumbuhan paku memiliki daun yang sangat banyak dan memiliki ukuran yang kecil dan tersusun secara spiral. Tumbuhan paku purba hidup dengan menempel pada tumbuhan lain, tetapi tidak bersifat parasit. Contoh tumbuhan paku kawat adalah Selaginella caudata dan Selaginella plana.
- Paku Ekor Kuda
Tumbuhan paku ekor kuda tumbuh subur di tempat yang lembab dengan jumlah yang sangat besar. Beberapa contoh tumbuhan paku ekor kuda adalah Equisetum debile dan Equisetum ramosissimum.
- Paku Sejati
Tumbuhan ini memiliki sifat higrofit karena tumbuh ditempat yang lembab dan teduh. Memiliki ukuran yang bervariasi, mulai dari yang kecil seperti lumut hingga yang menjulang seperti pohon. Contoh tumbuhan paku sejati adalah Salvinia natans dan Azolla Pinnata.
Cara Berkembang Biak Tumbuhan Paku
Dijelaskan dalam buku Siap Menghadapi Ujian Nasional SMP/MTs karya Wahono dkk, bahwa tumbuhan paku berkembang biak dengan dua cara, yaitu kawin dan tidak kawin. Proses tersebut berlangsung secara bergantian.
Spora paku yang telah matang akan jatuh. Apabila jatuh di tempat yang baik dan cocok bagi tumbuhan paku, maka spora akan tumbuh menjadi protalium.
Protalium tersebut kemudian menghasilkan dua alat kelamin. Anteridium akan menghasilkan spermatozoid dan arkegonium akan menghasilkan ovum. Anteridium dan arkegonium merupakan penghasil gamet, maka dari itu disebut gametofit.
Ketika terjadi pembuahan, zigot kemudian muncul dan tumbuh menjadi embrio yang akan berubah menjadi tumbuhan paku. Tumbuhan paku yang sudah dewasa memiliki sporofil dan akan menghasilkan spora.
(kri/kri)