Dikutip dari detikSport, Sadio Mane telah menyetujui kontrak dengan sang juara bertahan Liga Jerman hingga 30 Juni 2025. Dilaporkan bahwa Mane ditebus Bayern dengan biaya 27,4 juta Pound. Ada tambahan klausul bonus yang bisa mencapai 7,7 juta Pound jika berhasil memenuhi jumlah penampilan tertentu serta meraih gelar di level klub dan juga individu.
Menjadi pemain dengan penghasilan melimpah, tak membuat Mane pongah, berfoya-foya dan menjajakan harta untuk kemewahan. Bahkan pada 2019 dia kedapatan membawa iPhone 11 retak yang membuat penggemarnya terperangah.
Sebagai seorang pemain dengan pendapatan besar, Mane tentu bisa membeli lusinan iPhone, Mobil Ferrari, jam tangan berlian dan barang mewah lainnya. Toh itu tak dilakukannya.
Kepada media TeleDakar yang mewawancarainya pada Oktober 2019 lalu, Mane menjelaskan alasannya tak suka membeli barang mewah. Tujuannya menjadi salah satu pemain sepak bola dengan bayaran mahal di dunia bukan untuk bermewah-mewah. Dia ingin membantu orang lain yang kesusahan. Sebab dia pernah merasakan hidup dalam kemiskinan.
"Mengapa saya (harus) menginginkan (membeli) sepuluh Ferrari, 20 jam tangan berlian, dan dua pesawat jet? Apa manfaatnya bagi dunia? Saya pernah kelaparan, saya bekerja di ladang, bermain tanpa alas kaki, dan saya tidak pernah sekolah. Sekarang saya dapat membantu orang. Saya lebih suka membangun sekolah dan memberikan makanan atau pakaian kepada orang miskin," kata Mane ketika itu seperti dikutip dari english.newsnationtv.com.
Baca juga: Mo Salah: Terima Kasih, Sadio Mane |
Mane dikenal memiliki jiwa sosial dan kedermawanan yang tinggi. Bahkan dia diketahui selalu memberikan bantuan untuk kampung halamannya di Senegal.
Membangun Sekolah hingga Rumah Sakit
Dilansir dari The Sun, Mane menyumbangkan kekayaannya untuk kampung halaman di Bambali di Senegal mencapai 750.000 poundsterling atau sekitar Rp 13,5 miliar.
Bantuan tersebut digunakan untuk membangun gedung-gedung baru termasuk rumah sakit, sekolah, kantor pos, dan pom bensin.
Untuk membangun rumah sakit sendiri, pesepakbola yang berusia 30 tahun ini rela mengeluarkan uang sebesar 445 ribu poundsterling atau sekitar Rp 8 miliar.
Bagi-bagi Beasiswa Sekolah
Dalam laporan CNN Indonesia disebutkan, Mane menghabiskan dana hingga Rp 3,9 miliar untuk membangun sekolah di Bambali.
Tidak hanya itu, mantan bintang klub Southampton juga memberikan fasilitas laptop kepada setiap anak yang bersekolah dan menyediakan wifi gratis yang bisa diakses di seluruh tempat Bambali.
Mane juga memberikan beasiswa sekolah sebesar 400 US Dollar atau sekitar Rp 6 juta bagi siswa-siswa SMA yang berprestasi di kampung halamannya.
Bahkan di luar itu, ia juga memberikan sumbangan ke tiap orang di kampungnya sebesar 70 Euro atau setara Rp 1,2 juta untuk tambahan biaya hidup per bulan.
Bantu Senegal Hadapi Pandemi COVID-19
Selama pandemi COVID-19 melanda dunia, Mane tak hanya fokus di kariernya saja sebagai pemain sepak bola. Dia juga diketahui ikut berperan aktif dalam usaha Senegal memerangi pandemi.
Pemain yang dikontrak Bayern Munchen selama 3 tahun ini tercatat pernah menyumbang 42.000 poundsterling atau setara Rp 770 juta kepada otoritas kesehatan Senegal untuk menghadapi pandemi COVID-19.
Mane meninggalkan semua kemewahan untuk membantu orang yang kesusahan. "Saya tidak perlu memamerkan mobil mewah, rumah mewah, perjalanan, dan bahkan pesawat. Saya lebih suka orang-orang saya menerima sedikit dari apa yang telah diberikan kehidupan kepada saya, " kata Mane.
(faz/lus)