Ayat kursi adalah firman Allah SWT yang terdapat dalam surah Al Baqarah ayat 255. Ayat ini memiliki kedudukan yang agung dan mendatangkan kebaikan bagi yang membacanya.
Hal ini dikatakan oleh Imam Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya. Dalam sebuah hadits shahih, disebutkan bahwa ayat kursi merupakan ayat yang paling utama dalam Kitabullah.
Telah menceritakan kepada kami Abdur Razzaq, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Sa'id Al-Jariri dari Abus Salil dari Abdullah Ibnu Rabah dari Ubay ibnu Ka'b bahwa Nabi SAW pernah bertanya kepadanya, Ayat Kitabullah manakah yang paling agung? Ubay menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nabi SAW mengulang-ulang pertanyaannya, maka Ubay menjawab, "Ayat kursi." Lalu Nabi SAW bersabda: Selamatlah dengan ilmu yang kamu miliki, hai Abdul Munzir. Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, sesungguhnya ayat kursi itu mempunyai lisan dan sepanjang bibir yang selalu menyucikan Tuhan Yang Mahakuasa di dekat pilar Arasy." (HR Ahmad).
Bacaan Ayat Kursi Arab
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
Bacaan Ayat Kursi Latin
allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa'u 'indahū illā bi`iżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min 'ilmihī illā bimā syā`, wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm
Ayat Kursi Bahasa Indonesia
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
Tafsir Ayat Kursi
Dalam tafsir Jalalain dijelaskan, makna kursi yang meliputi langit dan bumi dalam ayat di atas adalah ilmu-Nya. Pendapat lain memaknainya sebagai kekuasaan-Nya dan kursi yang meliputi langit dan bumi itu ada karena kebesaran-Nya. Pendapat ini merujuk pada sebuah hadits yang artinya:
"Tidaklah langit yang tujuh pada kursi itu, kecuali seperti tujuh buah uang dirham yang dicampakkan ke dalam sebuah pasukan besar," tulis tafsir tersebut.
Menurut tafsir Kementerian Agama (Kemenag), bacaan ayat kursi menjelaskan tentang keagungan Allah SWT. Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa dan Dialah yang berhak disembah, Dialah yang kekal, dan Dialah yang mengatur segala urusan makhluk-Nya tanpa ada kelalaian sedikitpun.
Ayat tersebut juga menerangkan sifat-sifat Allah SWT. Di antaranya, Dia tidak pernah mengantuk dan tidak pernah tidur, Dia mempunyai kekuasaan, dan Dia pula pemilik segala yang di langit dan bumi.
Adapun, yang dimaksud dengan 'pertolongan' atau 'syafaat' dalam ayat ini, menurut tafsir Kemenag, adalah pertolongan yang diberikan oleh para malaikat, nabi, dan orang-orang saleh kepada umat manusia pada hari kiamat untuk mendapatkan keringanan atau kebebasan dari hukuman Allah SWT. Syafaat tersebut akan terjadi atas izin-Nya.
Sifat Allah SWT lainnya yang disebutkan pada akhir ayat tersebut adalah senantiasa mengetahui apa saja yang terjadi di hadapan dan di belakang makhluk-Nya, sedangkan para makhluk-Nya tidak mengetahui sedikit pun dari ilmu Allah, melainkan sekadar apa yang dikehendaki-Nya untuk mereka ketahui.
Keutamaan Membaca Ayat Kursi
Salah satu keutamaan membaca ayat kursi adalah seperti setara membaca seperempat Al-Qur'an. Selain itu, seseorang yang membaca ayat kursi sebelum tidur akan terhindar dari gangguan setan. Sebab, dia akan berada dalam penjagaan-Nya hingga pagi hari.
Sebagaimana disebutkan dalam hadits yang bersumber dari Abu Hurairah ra, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Bila engkau akan beranjak ke tempat tidurmu maka bacalah ayat kursi karena sesungguhnya ia (dapat menjadikanmu) senantiasa mendapatkan penjagaan dari Allah SWT dan setan tidak akan mendekatimu hingga pagi hari." (HR Bukhari).
Dalam buku Fadhilah dan Tafsir Ayat Kursi karya Fadhl Ilahi dijelaskan, membaca ayat kursi setelah sholat wajib akan memberikan perlindungan hingga sholat berikutnya. Pendapat ini mengacu pada hadits At Thabrani dari Al-Hasan bin Ali, Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa membaca ayat kursi seusai sholat wajib, maka dia berada dalam perlindungan Allah hingga sholat berikutnya lagi."
An-Nasai dan Ibnu Hibban juga meriwayatkan dari Abu Umamah, Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa membaca ayat kursi setelah setiap sholat wajib, tidak ada yang menghalanginya masuk surga kecuali kematian."
(kri/erd)