Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah melakukan rukyatul hilal dalam rangka penentuan awal bulan Dzulqodah 1443 H. Hasilnya, 1 Dzulqodah 1443 H bertepatan dengan Rabu, 1 Juni 2022 malam.
"Kedudukan hilal di seluruh Indonesia adalah berada di bawah ufuk. Karena telah terbenam lebih dulu dibanding Matahari," kata Ketua LF PBNU KH Sirril Wafa melalui keterangannya yang diterima detikEdu, Selasa (31/5/2022).
Pengamatan posisi hilal tersebut didasarkan oleh perhitungan delapan metode ilmu falak secara qath'iy pada 29 Syawal 1443 H atau Senin (30/5/2022) kemarin. Berdasarkan keputusan Muktamar ke-34 NU, setidaknya keputusan hilal ditentukan dengan lima metode yang digunakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya, rukyah hilal tidak lagi bersifat fardhu kifayah atau sunnah jika menurut minimal lima metode falak qath'iy ternyata hilal berada di bawah ufuk maka. Sebab tujuan rukyah hilal adalah untuk memastikan terlihatnya hilal, sementara hilal menurut metode falak qath'iy tidak mungkin terlihat.
"Karena tidak mungkin terlihat, maka berlaku kaidah bulan Hijriah yang sedang berjalan digenapkan menjadi 30 hari (istikmal). Sehingga 1 Dzulqodah 1443 H adalah jatuh pada lusanya, yakni pada Rabu Pon (mulai malam Rabu) 1 Juni 2022 Miladiyah," tuturnya.
Penetapan awal bulan berdasarkan keputusan Muktamar ke-34 NU ini juga merupakan pertama kalinya bagi sejarah PBNU. Khususnya, hasil Muktamar ke-34 NU yang dijadikan sebagai pedoman terkait ilmu falak dalam penentuan waktu ibadah.
Adapun hasil rukyah hilal dari PBNU secara rinci di antaranya yakni, kedudukan hilal terkecil terjadi di Kota Merauke Provinsi Papua dengan tinggi negatif 3ΒΊ 00' dan elongasi 1ΒΊ 58'. Sementara kedudukan hilal tertinggi terjadi di kota Lhoknga Provinsi Aceh dengan tinggi negatif 0ΒΊ 32' dan elongasi 1ΒΊ 31'.
Hasil pengamatan hilal di markaz Gedung PBNU Jakarta menunjukkan, hilal berada pada ketinggian negatif 1ΒΊ 35' 56" dengan ijtima' haqiqi atau konjungsi Bulan-Matahari secara geosentrik baru akan terjadi pada pukul 18.31 WIB. Lalu, letak matahari terbenamnya pada 21ΒΊ 51' 58" utara titik barat, sedangkan letak hilal sendiri berada pada 22ΒΊ 22' 14" utara titik barat.
Untuk itu, Sirril meminta keputusan awal bulan Dzulqodah 1443 H pada Rabu 1 Juni 2022 ini agar disebarluaskan pada warga NU di wilayah dan cabang masing-masing. Terutama bagi jajaran Lembaga Falakiyah NU di tingkat provinsi (PWNU) dan kabupaten atau kota (PCNU) se-Indonesia.
(rah/kri)