Sejarah Perang Badar, Pertempuran Besar Pertama dalam Sejarah Islam

ADVERTISEMENT

Sejarah Perang Badar, Pertempuran Besar Pertama dalam Sejarah Islam

Kristina - detikEdu
Senin, 30 Mei 2022 17:00 WIB
Ilustrasi Perang Badar
Perang Badar, perang besar pertama yang dilakukan Rasulullah SAW. Foto: ilustrasi: Fauzan Kamil/detikcom
Jakarta -

Perang besar yang pertama kali terjadi dalam sejarah Islam adalah Perang Badar. Perang ini terjadi pada 17 Ramadan tahun 2 Hijriah.

Kisah Perang Badar sempat membuat getar para musuh kaum muslimin lain. Sebab, dengan pasukan dan senjata yang tidak imbang, atas izin Allah SWT pasukan Rasulullah SAW berhasil memenangkan peperangan.

Tentara Islam kala itu sejumlah sekitar 313 orang dengan penuh keyakinan menghadapi 1.000 lebih pasukan Quraisy yang lengkap dengan persenjataannya. Ada yang mengatakan pasukan muslimin kala itu berjumlah 319 orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peristiwa besar dimulai pada Jumat pagi yang malamnya sempat turun hujan lebat di Lembah Badar. Meski pasukan tidak imbang, pertempuran tetap tak terelakkan.

Rasulullah SAW sebagai pemimpin perang tak henti-hentinya berdoa memohon pertolongan dari Allah SWT. Kala itu, Rasulullah beberapa kali keluar masuk tendanya, kemudian ia masuk tenda ditemani Abu Bakar Ash Shiddiq.

ADVERTISEMENT

Mengutip Sirah Nabawiyah karya Abdul Hasan 'Ali al Hasani an-Nadwi, Rasulullah SAW memohon pertolongan kepada Allah SWT. Beliau berkata, "Ya Allah! Kaum Quraisy telah datang dengan pasukan dan segala kecongkakannya. Mereka datang untuk memerangi-Mu dan mendustakan Rasul-Mu. Ya Allah, jika golongan ini (kaum Muslim) binasa, maka Engkau tidak akan disembah lagi di muka bumi ini. Ya Allah, laksanakanlah apa yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, kami mohon pertolongan-Mu,"

Usai berdoa, Rasulullah dan Abu Bakar keluar dari tenda. Beliau memberikan semangat kepada pasukan Islam. "Majulah menuju surga yang luasnya seluas langit dan bumi," begitu sabda Rasulullah SAW kepada pasukannya.

Atas izin Allah SWT, umat Islam berhasil memenangkan peperangan, meskipun kalah dari segi personil dan persenjataan. Tercatat, 70 tentara Quraisy tewas dalam perang besar itu, sedangkan 70 lainnya menjadi tawanan perang.

Perang Badar bukan yang kali pertama dilakukan Rasulullah. Sebab, dalam sejumlah riwayat Rasulullah dikisahkan pernah melakukan sejumlah perang skala kecil pada tahun 2 Hijriah.

Dalam Kitab Zadul Ma'ad karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, perang pertama terjadi di daerah Abwa yang terletak di sebelah tenggara Kota Madinah pada Safar tahun 2 Hijriah. Perang ini disebut Perang Al-Abwa atau Perang Waddan.

Kala itu, Hamzah bin Abdil Muthalib mendapat amanah untuk memegang bendera putih. Pasukan kemudian berangkat untuk menjegal kafilah Quraisy. Namun, beliau tidak menjumpai adanya peperangan.

Setelah peristiwa Al-Abwa, Rasulullah SAW kembali menghadapi perang di wilayah Buwath, lokasinya di antara Makkah dan Syam pada waktu itu. Perang ini terjadi pada Rabiul Awwal tahun 2 Hijriah, tepatnya permulaan bulan setelah Rasulullah SAW hijrah.

Nabi kala itu memimpin 200 pasukan untuk mencegat rombongan Quraisy yang berjumlah 100 orang dengan membawa 2500 unta. Di antara mereka ada Umayyah bin Khalaf Al-Jumahi. Namun, karena tidak terjadi pertempuran, Rasulullah SAW kemudian pulang setelah sampai di Buwath.

Pada Jumadil Akhir, Rasulullah SAW bersama 150 sahabat secara bergantian menaiki 30 ekor unta pergi menghadang kafilah Quraisy yang hendak menuju Syam. Namun, sama seperti dua peristiwa sebelumnya, tidak terjadi peperangan di sana.

Sebab, kafilah Quraisy ternyata telah lewat beberapa hari sebelumnya. Pada peristiwa ini, Bani Mudlij dan para sekutunya dari Bani Dhamrah turut berdamai dengan beliau.

Dari sejumlah peristiwa tersebut, sejarah mengukir Perang Badar sebagai perang besar pertama yang terjadi dalam sejarah Islam.




(kri/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads