Siklus fosfor adalah salah satu bagian dari siklus biogeokimia yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke abiotik. Keberadaan daur ini sangat diperlukan untuk kelestarian makhluk hidup dalam ekosistem di Bumi.
Adapun siklus biogeokimia meliputi siklus air, siklus sulfur (belerang), siklus nitrogen, siklus karbon, dan siklus fosfor. Siklus biogeokimia berfungsi untuk mengembalikan unsur-unsur kimia yang telah dipakai oleh seluruh komponen di bumi baik itu biotik maupun abiotik. Dengan begitu, kelangsungan hidup di bumi akan terjaga.
Untuk mengetahui lebih dalam terkait peranan fosfor dalam siklus biogeokimia serta proses yang dilaluinya, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa Itu Fosfor?
Dikutip dari buku Biologi Harmoni Alam Semesta yang disusun oleh Renni Diastuti, fosfor adalah elemen penting yang dibutuhkan seluruh makhluk hidup sebagai sumber energi untuk metabolisme sel dalam bentuk ATP (Adenosin Trifosfat).
Fosfor adalah unsur kimia yang ditemukan di Bumi dalam berbagai bentuk senyawa, seperti ion fosfat yang terletak di air, tanah, dan sedimen. Sebagai salah satu elemen dalam daur biogeokimia, siklus fosfor tidak melalui atmosfer seperti daur air dan lainnya.
Sebagian besar fosfor terletak di dalam mineral tertentu yang juga terbilang langka. Banyak senyawa fosfor hadir di litosfer, di mana mereka hadir dalam batuan dan endapan sedimen.
Peran Fosfor dalam Kehidupan
Perannya lebih dikenal sebagai penunjang proses evolusi pada makhluk hidup. Selain menjadi sumber energi, fosfor berperan untuk membentuk membran sel. Bagi hewan, fosfor digunakan sebagai penyokong tulang dan giginya.
Di samping perannya untuk makhluk hidup, fosfor berperan penting dalam proses ekologis, yaitu membentuk bakteri fotosintetik dan ganggang guna menghasilkan oksigen.
Tahapan Siklus Fosfor
Fosfor yang ditemukan di alam terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah). Berikut ini adalah langkah-langkah penting dari siklus fosfor, dikutip dari laman Science Learn:
- Fosfor berasal dari batuan litosfer yang mencakup gumpalan mineral lainnya.
- Hujan dan pelapukan menyebabkan batuan mengalami erosi dan melepaskan ion fosfat dan mineral lainnya. Fosfat anorganik ini kemudian terdistribusi di tanah dan air.
- Tanaman mengambil fosfat anorganik dari tanah. Tanaman kemudian dapat dikonsumsi oleh hewan. Proses ini disebut tahap asimilasi.
- Begitu berada di tumbuhan, hewan, atau organisme lainnya fosfat dimasukkan ke dalam molekul organik seperti DNA.
- Lalu, terjadi proses dekomposisi yaitu ketika tanaman atau hewan mati, itu membusuk, dan fosfat organik dikembalikan ke tanah.
- Di dalam tanah, bentuk organik fosfat dapat tersedia bagi tanaman oleh bakteri yang memecah bahan organik menjadi bentuk anorganik fosfor. Proses ini dikenal sebagai mineralisasi.
- Fosfor dalam tanah dapat berakhir di saluran air dan akhirnya lautan dan terjadilah proses sedimentasi dari waktu ke waktu.
- Tanah dan air akan berakhir di sedimen dan batuan, yang kembali akan melepaskan fosfor melalui pelapukan. Dengan demikian, siklus fosfor dimulai lagi.
Dampak Aktivitas Manusia pada Siklus Fosfor
Sejumlah aktivitas manusia seperti penggunaan pupuk, eutrofikasi buatan, dan lainnya memiliki dampak besar pada siklus fosfor. Misalnya penggunaan pupuk fosfor untuk meningkatkan tingkat fosfor dalam tanah.
Terlalu sering menggunakan pupuk akan mengurangi kesuburan tanah dan juga berbahaya bagi mikroorganisme yang ada di dalam tanah. Ketika ini hanyut ke aliran air terdekat, mereka berbahaya bagi kehidupan akuatik.
Siklus fosfor terdiri dari berbagai proses kimia, biologi dan mikrobiologi, yang semuanya terjadi dalam jangka waktu yang lama. Proses seperti pelapukan pada siklus ini bahkan membutuhkan waktu ratusan tahun untuk diselesaikan. Hal ini membuat siklus fosfor dianggap sebagai salah satu siklus biogeokimia paling lambat.
(kri/kri)