Strategi Benteng Stelsel dicetuskan oleh Jenderal De Kock guna mengalahkan perlawanan Pangeran Diponegoro pada tahun 1827. Strategi Benteng Stelsel digunakan untuk mempersempit gerak Pangeran Diponegoro.
Strategi benteng stelsel ini menyebabkan Pangeran Diponegoro beserta tentaranya mengalami kesulitan. Lantas, apa yang dimaksud dengan strategi Benteng Stelsel?
Alasan Penerapan Strategi Benteng Stelsel
Sebagaimana dikutip dari buku Sejarah SMP Kelas VII karya Drs. Anwar Kurnia dan Drs. H. Moh. Suryana, penerapan strategi Benteng Stelsel dilakukan karena Belanda mera kesulitan dalam menghadapi pasukan Pangeran Diponegoro.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perang Diponegoro merupakan pertempuran besar antara tentara Belanda dengan pasukan Pangeran Diponegoro. Pertempuran ini dipimpin oleh Jenderal De Kock.
Peristiwa khusus yang memantik berkobarnya perang Diponegoro yaitu pemasangan patok oleh Belanda untuk membangun jalan yang melintasi tanah dan makam leluhur Pangeran Diponegoro yang bertempat di Tegalrejo. Pemasangan patok tersebut dilakukan tanpa izin sehingga menyulut peperangan.
Lalu, Pangeran Diponegoro beserta pasukannya melakukan perlawanan awal di Tegalrejo. Namun dengan berbagai pertimbangan, akhirnya Pangeran Diponegoro menyingkir ke Bukit Selarong, di sana ia membangun benteng pertahanan Gua Selarong.
Seiring berjalannya waktu, khususnya pada tahun pertama perlawanan tersebut meluas hingga ke berbagai daerah di antaranya yaitu Yogyakarta, Surakarta, Banyumas, Kedu, Pekalongan, Semarang hingga Rembang. Perang Diponegoro mampu menggerakan seluruh pasukan di Jawa hingga dikenal sebagai Perang Jawa.
Gerak pasukan Pangeran Diponegoro ini berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya sehingga menyulitkan Belanda untuk memenangkan perang. Untuk itu, Belanda melakukan strategi Benteng Stelsel.
Tujuan Strategi Benteng Stelsel
Mengutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial Sekolah Menengah Pertama yang disusun oleh Sugiharsono, tujuan strategi Benteng Stelsel ini untuk menghimpit ruang gerak pasukan Diponegoro. Dengan semakin sulit dan sempitnya perlawanan, lantas seluruh pasukan Pangeran Diponegoro akan merasa tertekan dan segera menyerah kepada Belanda.
Cara Penerapan Strategi Benteng Stelsel
Berdasarkan sumber yang sama, penerapan strategi Benteng Stelsel oleh Belanda ini dilakukan karena pasukan Belanda merasa kesulitan dengan gerakan pasukan pos pertahanan Pangeran Diponegoro yang kerap berpindah dari tempat satu ke tempat lainnya. Dalam menghadapi perlawanan pasukan Pangeran Diponegoro yang kuat, Belanda mendatangkan bala bantuan pasukan dari Sumatra Barat untuk melakukan taktik Benteng Stelsel.
Setiap daerah yang telah berhasil diduduki Belanda, dibangun benteng pertahanan dan antar benteng pertahanan tersebut ada yang namanya jalur penghubung. Dari satu benteng ke benteng lainnya ditempatkan dengan pasukan gerak cepat.
Maksud dari strategi Benteng Stelsel ini agar pasukan Belanda dapat memutus jaringan kerja sama pasukan Pangeran Diponegoro. Penerapan strategi Benteng Stelsel berhasil memukul mundur tentara Diponegoro pada tahun 1827.
(erd/erd)