Gelar Malaikat Raqib dan Atid menjelaskan tugas yang diembannya sebagai utusan Allah SWT. Kedua malaikat tersebut ditugaskan Allah SWT untuk mencatat amal baik dan amal buruk manusia semasa hidupnya.
Gelar yang dimaksud adalah Kiraman Katibin. Menurut Hamka dalam Pelajaran Agama Islam, kiraman katibin bermakna malaikat mulia yang senantiasa menuliskan atau juru tulis. Kata dan makna kiraman katibin yang merujuk pada Malaikat Raqib dan Atid sebetulnya pernah disinggung dalam firman Allah SWT surah Al Infithar ayat 10-11 yang berbunyi,
(10) وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ
(11) كِرَامًا كَاتِبِينَ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bacaan latin: Wa inna 'alaikum laḥāfiẓīn, kirāmang kātibīn
Artinya: "Dan sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (amal perbuatanmu),"
Firman Allah SWT lainnya juga menekankan tugas Malaikat Raqib dan Atid sebagai malaikat penjaga atau hafazah. Allah SWT berfirman dalam surah Qaf ayat 17-18 sebagai berikut,
(17) اِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيٰنِ عَنِ الْيَمِيْنِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيْدٌ
(18) مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
Bacaan latin: Iż yatalaqqal-mutalaqqiyāni 'anil-yamīni wa 'anisy-syimāli qa'īd. Mā yalfiẓu ming qaulin illā ladaihi raqībun 'atīd
Artinya: "(Ingatlah) ketika dua malaikat mencatat (perbuatannya), yang satu duduk di sebelah kanan dan yang lain di sebelah kiri. Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat)."
Sebagai malaikat dengan gelar kiraman katibin, Malaikat Raqib dan Atid diketahui mengawas manusia setiap hari dengan bergiliran setiap dua kali sehari. Pertama, pada waktu Ashar dan dilanjutkan pada waktu Subuh sesuai dengan sabda Rasulullah SAW,
يَتَعَاقَبُونَ فِيكُمْ مَلاَئِكَةٌ بِاللَّيْلِ وَمَلاَئِكَةٌ بِالنَّهَارِ وَيَجْتَمِعُونَ فِى صَلاَةِ الْفَجْرِ وَصَلاَةِ الْعَصْرِ ثُمَّ يَعْرُجُ الَّذِينَ بَاتُوا فِيكُمْ فَيَسْأَلُهُمْ رَبُّهُمْ وَهُوَ أَعْلَمُ بِهِمْ كَيْفَ تَرَكْتُمْ عِبَادِى فَيَقُولُونَ تَرَكْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ وَأَتَيْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّون
Artinya: Para Malaikat di malam dan siang hari silih berganti mengawasi kalian, dan mereka berkumpul pada saat shalat Subuh dan shalat Ashar, kemudian para malaikat yang mengawasi kalian semalam suntuk naik (ke langit). Allah menanyakan kepada mereka, padahal Dia lebih mengetahui dari mereka, "Dalam keadaan apakah kalian tinggalkan hamba-hambaKu?" Mereka menjawab, "Kami tinggalkan mereka dalam keadaan mengerjakan shalat," (HR Bukhari dan Tirmidzi).
Tidak hanya Malaikat Raqib dan Atid yang senantiasa menjalankan tugasnya, malaikat lain juga diketahui selalu menaati perintah Allah SWT tanpa henti. Sebab, sifat malaikat sendiri adalah senantiasa takut kepadaNya.
(49) وَلِلَّهِ يَسْجُدُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مِنْ دَابَّةٍ وَالْمَلَائِكَةُ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ
(50) يَخَافُونَ رَبَّهُمْ مِنْ فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ ۩
Artinya: "Dan segala apa yang ada di langit dan di bumi hanya bersujud kepada Allah yaitu semua makhluk bergerak (bernyawa) dan (juga) para malaikat, dan mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri. Mereka takut kepada Tuhan yang (berkuasa) di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka)."
Buku Mengundang Malaikat ke Rumah juga menafsirkan surat Ash Shaffat ayat 165-166 yang menyatakan, sebagian dari para malaikat bahkan berada dalam keadaan rukuk dan sebagian yang lain tengah berada dalam posisi sujud.
Tidak heran bila gelar Malaikat Raqib dan Atid adalah kiraman katibin atau malaikat yang mulia dengan tugas mencatat amal manusia. Semoga dapat dipahami ya, detikers!
(rah/lus)