Cincin di Tata Surya

ADVERTISEMENT

Belajar dari Pakar

Cincin di Tata Surya

Avivah Yamani - detikEdu
Selasa, 10 Mei 2022 08:00 WIB
Avivah Yamani
Avivah Yamani
Lulusan Astronomi ITB dengan bidang kajian extrasolar planet dan memilih untuk menjadi Komunikator Astronomi. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains. Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.
Jupiter dan Saturnus
Foto: istimewa

4. Neptunus

Cincin di Neptunus dideteksi untuk pertama kali pada tahun 1984 dalam pengamatan dengan teleskop landas Bumi. Akan tetapi, bukti keberadaan cincin ini baru ditemukan dan dipotret tahun 1989 saat Voyager 2 mengunjungi planet Neptunus.

Neptunus memiliki lima cincin yakni Galle, LeVerrier, Lassell, Arago dan Adams dengan komposisi partikel-partikel yang sangat gelap, seperti yang ditemukan di Uranus. Tak cuma itu. Materi gelap ini diduga terbentuk dari radiasi senyawa organik. Selain itu, kandungan debu dalam cincin Neptunus cukup tinggi yakni antara 20-70%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

5. Chariklo

Tahun 2014, cincin ditemukan pada benda yang lebih kecil dari planet raksasa. Cincin tersebut ditemukan pada sebuah planet minor bernama 10119 Chariklo lewat pengamatan okultasi. Chariklo merupakan kelompok benda kecil di Tata Surya 'Centaur', yang mengorbit Matahari di antara Saturnus dan Uranus.

Jadi saat Chariklo melintas di depan sebuah bintang, ada sesuatu yang menghalangi cahaya bintang. Ternyata ada dua cincin kecil di Chariklo dengan lebar 7 km dan 3 km. Tampaknya, cincin-cincin itu terbentuk dari tabrakan dengan objek lain dan lontaran puing-puing tabrakan itu kemudian ditangkap ulang oleh gravitasi planet.

ADVERTISEMENT

6. Haumea

Cincin juga ditemukan di planet katai Haumea pada tahun 2017. Haumea adalah planet katai berbentuk lonjong dengan dua satelit pengiring. Rupanya, Haumea juga memiliki cincin yang ditemukan dalam pengamatan okultasi, saat Haumea melintasi bintang URAT1 533-182543. Cincin di Haumea ini radiusnya 2.287 km dan lebar sekitar 70 km.

Selain ke-6 objek tersebut, 70 juta tahun lagi Mars akan punya cincin ketika Phobos, salah satu satelitnya, berada terlalu dekat dengan Mars dan akhirnya hancur oleh gravitasi planet. Puing-puing Phobos inilah yang akan membentuk cincin di sekeliling Mars.

Penasaran dengan astronomi? Kamu bisa baca lebih banyak di sini.

Artikel ini merupakan kerja sama detikEdu dengan Langit Selatan. Seluruh isi artikel menjadi tanggung jawab penulis.



Simak Video "Video: NASA Tunjuk SpaceX untuk Terlibat di Misi Dragonfly"
[Gambas:Video 20detik]

(nwy/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads