Dosen Sastra Inggris Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Muhammad Taufiq Al Makmun saat ini sedang menempuh studi PhDnya di Amerika Serikat. Tepatnya di Bowling Green State University (BGSU), Ohio.
Taufiq bercerita saat puasa Ramadan di tempatnya tidak ada kesulitan yang berarti. Di daerah tempat tinggalnya yaitu Perrysburg terdapat pusat Islam yang memiliki masjid dengan ragam kegiatan Islami.
Taufiq merasa beruntung menempuh pendidikan di BGSU. Pasalnya universitas tersebut cukup memfasilitasi para mahasiswa muslim. Walaupun minoritas, mahasiswa muslim mendapatkan ragam fasilitas khusus seperti mushala dan diizinkan salat berjamaah 5 waktu di kampus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mahasiswa muslim tidak terkendala dalam melaksanakan ibadah keagamaan di kampus maupun dalam kehidupan sosial," ujar Taufiq yang dilansir dari laman UNS.
Saat puasa Ramadan pun kampus sangat membuka diri. Ia bercerita ada ucapan selama menjalankan ibadah puasa Ramadah kepada mahasiswa muslim melalui media sosial kampus.
Selain itu, komunitas muslim di BGSU juga melaksanakan ibadah bersama seperti salat tarawih berjamaah dan kajian setelah salat subuh. Ada juga kegiatan buka bersama dengan membawa bekal masing-masing.
"Ya meskipun demikian saya tetap nggak bisa menemukan kolak di pinggir jalan kalau di sini," ungkap Taufiq.
Durasi puasa di Ohio sendiri yaitu selama 15 jam. Walaupun begitu cuaca di Ohio sangat mendukung untuk berpuasa.
"Saya sangat bersyukur karena bulan ini masuk musim semi jadi tidak sesulit saat musim panas. Temperatur di sini di bawah 10 derajat Celsius. Satu minggu sebelum Ramadan juga turun salju di sini, jadi udaranya pas," ujar Taufiq.
Kegiatan Komunitas Islam di Kampus
Komunitas muslim di kampus BGSU berusaha untuk menyerukan Islam dengan damai. Ada beberapa kegiatan seperti membuka stand Islam di kampus. Kemudian membuat selebaran yang menjelaskan Islam dan dibagikan kepada pengunjung stand.
Taufiq juga bercerita kegiatan menyerukan Islam dengan damai juga dilakukan dengan menyelenggarakan salat tarawih di Times Square, New York.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, ratusan umat Islam di Amerika berkumpul di jantung New York untuk menggelar tarawih sebagai penanda mulainya puasa Ramadan.
"Umat Islam mencoba untuk mengampanyekan Islam yang damai. Karena itulah kemarin ada salat tarawih di Times Square. Berita ini pun menyebar luas di dunia karena ini pertama kalinya dalam sejarah," kata Taufiq.
(atj/lus)