Laporan Praktikum Kuliah Masih Ditulis Tangan? Ini Penjelasan Dosen ITS

ADVERTISEMENT

Laporan Praktikum Kuliah Masih Ditulis Tangan? Ini Penjelasan Dosen ITS

Anatasia Anjani - detikEdu
Rabu, 20 Apr 2022 08:00 WIB
Mahasiswa semester 5 IPB University mulai melaksanakan kuliah tatap muka praktikum di kampus.
ilustrasi mahasiswa praktikum.Foto: detikcom/Trisna Wulandari
Jakarta -


Praktikum merupakan kegiatan sehari-hari mahasiswa ranah saintek. Dalam menulis laporan praktikum seringkali ditulis secara manual atau tulis tangan. Mengapa demikian?

Kepala Laboratorium Fisika Dasar Unit Penyambutan Mahasiswa Baru (UPMB) ITS Bachtera Indarto, pembuatan laporan dengan tulisan tangan merupakan bentuk kehatia-hatian dalam penggunaan teknologi.

Dosen Departemen Fisika ini menjelaskan sejak berkembangnya komputer, orang-orang menjadi malas untuk menulis tangan. Menurutnya menulis dengan komputer membuka peluang penyalahgunaan. Orang-orang akan malas berkarya untuk membuat laporan original sehingga akan bermasalah kepada para mahasiswa itu sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang pertama proses pembelajaran motorik mahasiswa tidak terjadi, dan masalah kedua kejujuran tidak bisa dijamin," ujar Indarto yang dikutip dari laman ITS.

Penulisan laporan dengan komputer juga memicu adanya plagiarisme. Dengan menulis tangan, mahasiswa belajar unruk membaca bahan ajar yang diberikan ataupun yang mereka cari sendiri. Dengan menulis tangan akan memperkecil peluang plagiarisme.

ADVERTISEMENT

"Dengan begini, proses pembelajaran tetap terjadi," ujar Indarto.

Manfaat Menulis Tangan Laporan

Menulis tangan laporan juga merupakan tanggung jawab moral. Jika praktikum dan laporan secara terus-menerus dikerjakan dengan teknologi, motorik laboratrium mahasiswa tidak dapat bekerja dengan maksimal.

"Alasan tersebut sangat kuat untuk diperhatikan, terlebih dengan kondisi pandemi saat ini," ujar Indarto.

Maksud dari motorik laboratrium adalah terbiasa dengan alat dan bahan dasar laboratorium hingga karakter pembelajaran yang tercipta dari kegiatan praktikum.

"Nilai motorik kerja dalam metode praktikum ini yang sesuai dengan nilai-nilai pembelajaran penggerak yang dirumuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," ujar Indarto.

Dengan menulis tangan laporan juga menjadi salah satu metode pengajaran yang berpusat pada mahasiswa yang menggambarkan strategi-strategi pengajaran di mana dosen dan asisten laboratorium lebih berpusat pada mahasiswa.

Sehingga pengajar lebih memfokuskan pada keterlibatan inisiatif, dan interaksi sosial mahasiswa saat di laboratorium.

Adapun menulis tangan laporan juga dapat bermanfaat sebagai ajang refleksi. Maksudnya dapat dimaknai sebagai proses belajar memanajemen waktu dan menantang diri agar tidak menyerah dengan keadaan.

"Di samping itu, mahasiswa dan dosen juga harus mengingat-ingat kembali makna Sistem Kredit Semester (SKS), barangkali mereka lupa makna SKS yang sesungguhnya," kata Indarto.




(atj/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads