Piknik Sebelum Puasa Ramadan, Ini Kisah Mahasiswa RI di Skotlandia

ADVERTISEMENT

Piknik Sebelum Puasa Ramadan, Ini Kisah Mahasiswa RI di Skotlandia

Anatasia Anjani - detikEdu
Senin, 11 Apr 2022 06:00 WIB
Couple of glowing Moroccan ornamental lanterns on the table. Greeting card, invitation for Muslim holy month Ramadan Kareem, festive blue night background with glittering golden bokeh lights.
Foto: Getty Images/iStockphoto/Tabitazn
Jakarta -

Sebelum puasa Ramadan, ada beragam aktivitas menyenangkan yang dilakukan mahasiswa Indonesia di negeri rantau. Salah satunya Enta Fadila Tapisa yang memilih piknik bersama teman-teman.

Enta adalah mahasiswa Indonesia yang kuliah di University of Glasgow, Skotlandia, jurusan Management Msc. Piknik memungkinkan Enta dan teman-temannya tidak ketinggalan suasana musim semi yang menyenangkan.

"Kami sempat ngadain piknik bersama sebelum masuk puasa di sini. Terus teman-teman internasional juga sangat toleransi. Jadi kemarin benar-benar memuaskan diri untuk makan dan main di luar bareng teman," ujar Enta kepada detikEdu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kisah puasa Ramadan mahasiswa RI di Skotlandia.Kisah puasa Ramadan mahasiswa RI di Skotlandia. Foto: Dok Enta Fadila Tapisa.

Enta yang meraih beasiswa afirmasi LPDP ini mengatakan, durasi puasa Ramadan di negara tersebut mencapai 16 jam. Durasi tersebut lebih panjang dibandung Indonesia yang hanya selama 13 jam 15 menit.

Namun Enta tidak mengalami kesulitan puasa karena cuaca yang tidak terlalu panas. Selain itu, kehidupan sebagai mahasiswa membuatnya fokus mengerjakan tugas, kulih, dan melakukan kegiatan lain.

ADVERTISEMENT

"Karena di awal puasa bersamaan dengan deadline tugas akhir, fokusnya cuma nugas, organisasi, radio announcer aja," kata Enta.

Sebagai kelompok minoritas di Skotlandia, Enta melakukan beberapa hal saat puasa untuk menjaga diri. Dia menghindari keluar di jam makan siang atau jalan-jalan di daerah restoran.

Enta juga memilih hidangan yang tepat saat sahur, supaya tidak mudah lapar saat puasa. Makanan ini membantunya tetap merasa kenyang, sehingga bisa tetap produktif sepanjang hari.

"Jadi kontrol makanan pas sahur aja. Dibanding makan banyak, lebih fokus pilih makanan yg buat kenyang. Kalau saya, makan nasi dan lauk, minum air hangat dan madu serta kurma," lanjut mahasiswa asal Sumbawa tersebut.

Enta mengatakan, dirinya beruntung karena di Skotlandia tidak sendirian. Sehingga dia tak merasa kesepian saat puasa. Etna dan teman-temannya mengadakan buka bersama saat hari pertama puasa Ramadan.

Kebersamaan dengan teman-teman juga membantu Enta untuk tidak sedih dan kangen keluarga. Di Glasgow, Enta biasa berkumpul di ruang keluarga sembari menunggu azan. Ia juga menikmati takjil sebelum salat maghrib.




(atj/row)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads