Kenaikan harga Pertamax disebut sebagai penyesuaian PT Pertamina (Persero) atas BBM umum untuk mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
Harga Pertamax naik setelah adanya lonjakan harga minyak mentah Indonesia (ICP) dari USD 73,36 per barel pada Desember 2021 menjadi USD 114,55 per 24 Maret 2022.
Menurut pengamat energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr. Fahmy Radhi, MBA, penetapan harga Pertamax mestinya ditentukan mekanisme pasar. Karena itu, harga yang ideal adalah harga yang sesuai dengan harga keekonomian.
Pengamat UGM: Harga Pertamax Harus Dinaikkan
Ia berpendapat, harga Pertamax saat ini memang harus dinaikkan karena harga minyak dunia sudah mencapai USD 130 per barel. Jika tidak dinaikkan, menurutnya, beban Pertamina semakin berat.
"Karenanya, penaikkan harga Pertamax oleh Pertamina menjadi Rp12.500 per liter mulai 1 April 2022 sudah tepat," kata Fahmy, dilansir dari laman UGM, Jumat (1/4/2022).
Harga Pertamax Naik Picu Inflasi
Fahmi mengakui, kenaikan harga Pertamax memicu inflasi. Di sisi lain, kontribusi terhadap inflasi menurutnya kecil. Sebab, proporsi konsumen Pertamax di Indonesia hanya sekitar 12%, di bawah konsumen Pertalite yang mencapai 76%.
"Kenaikan harga Pertamax memang memicu inflasi, tetapi jangan sentuh dan menaikkan harga Pertalite yang proporsi konsumennya mencapai 76 persen. Penaikkan harga Pertalite tentu akan menyulut inflasi dan menurunkan daya beli rakyat," terangnya.
Menurut Fahmy, konsumen Pertamax adalah golongan menengah ke atas yang menggunakan mobil yang dinilai mahal. Jenis konsumen semacam ini menurutnya jarang ditemui mengantre panjang menjelang kenaikan harga.
"Saya kira tidak mudah bagi mereka akan migrasi ke Pertalite yang harganya lebih murah. Kenaikan ini pun tidak akan secara signifikan mendongkrak penjualan Pertamax Turbo, meski dengan harga sekarang menjadi semakin pendek selisihnya. Kedua jenis Pertamax ini tetap berbeda," imbuhnya.
Apakah detikers salah satu yang terdampak harga Pertamax naik?
(twu/row)