Vektor adalah salah satu jenis besaran pada fisika yang memiliki nilai dan arah. Fenomena fisika yang termasuk dalam besaran vektor yaitu kecepatan, percepatan, gaya, momentum dan lainnya.
Dalam Modul Fisika Kelas X yang disusun Saroji (2020), contoh besaran vektor adalah gaya dan tekanan. Ketika seseorang duduk di kursi, maka dia memberikan tekanan dengan arah ke bawah kursi. Atau saat seorang anak menarik mobil mainan dengan tali, gaya pada mobil mengarah ke tangan anak tersebut.
Vektor digambarkan dengan bentuk garis berarah atau panah yang memiliki titik tangkap atau titik pangkal sebagai tempat permulaan vektor. Nilai vektor ditunjukkan dari panjangnya garis, sedangkan arah vektor ditunjukkan dari arah panah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simbol Besaran Vektor
Simbol besaran vektor yaitu dengan menggunakan huruf cetak tebal atau huruf cetak tipis yang ada tanda panah diatasnya. Contoh vektor gaya, maka simbolnya F atau πΉβ.
Namun, jika disebutkan besar atau nilai saja tanpa ada arahnya, maka simbolnya huruf cetak tebal atau tipis tanda panah di atas dengan garis mutlak.
Pernyataan "benda diberi gaya 10 N ke timur" maka ditulis
F = 5 N ke timur atau πΉβ = 5 N ke timur
Jika pernyataannya "benda diberi gaya 10 N" tanpa menyebutkan arah, maka ditulis
F = 5 N atau |πΉβ| = 5 N atau |π| = 5 N
Metode Penjumlahan Vektor
Penjumlahan besaran vektor dapat kita tentukan dengan menggunakan metode grafis dan analitis. Metode grafis terbagi menjadi dua yaitu polygon dan metode jajaran genjang.
Begitupun metode analitis yang terbagi menjadi dua yaitu metode rumus cosinus dan metode urai vektor. Nantinya, hasil dari penjumlahan vektor disebut dengan resultan vektor.
1. Metode Grafis
Metode grafis pada besaran vektor adalah metode atau cara untuk menentukan resultan vektor dengan mengukurnya. Kamu bisa mengukur panjang vektor dengan penggaris, sedangkan besar sudut atau arah diukur dengan busur derajat.
Mengukur resultan vektor dengan metode grafis ini memerlukan skala dan besar sudut yang tepat. Dengan metode grafis, penjumlahan vektor dilakukan dengan menyatakan vektor dalam sebuah diagram.
Metode grafis dilakukan dengan metode poligon, segitiga, dan jajar genjang. Misalnya menentukan resultan dengan vektor jajaran genjang atau satu pangkal. Maka resultan vektor ditentukan dengan langkah-langkah berikut:
1. Gambar vektor F1, lalu gambar vektor F2 dengan pangkal vektor yang menyatu dengan pangkal vektor F1
2. Buat pola jajaran genjang
3. Buat garis panas dengan bentuk diagonal jajaran genjang yang pangkalnya menyatu dengan pangkal vektor yang diresultankan
Maka langkah-langkah di atas akan menghasilkan gambar berikut ini:
![]() |
Penjumlahan dua vektor dengan metode grafis memang memudahkan. Namun, dalam kasus penjumlahan tiga vektor atau tiga dimensi, metode ini kurang pas.
2. Metode Analisis
Cara lain untuk menjumlahkan vektor yaitu dengan metode analisis dimana menggunakan cara perhitungan bukan pengukuran. Metode ini menentukan besaran resultan vektor secara matematis dengan rumus. Maka untuk mencarinya perlu penggunaan rumus cosinus atau urai vektor.
Untuk menentukan besar vektor menggunakan rumus cosinus, sedangkan untuk menghitung arah menggunakan rumus sinus.
![]() |
Itulah simbol dan metode yang dilakukan dalam penjumlahan vektor. Dalam fisika, selain besaran vektor, dikenal juga besaran skalar. Namun beda dengan vektor yang memiliki nilai dan arah, sedangkan skalar tidak memiliki arah.
(pal/pal)