Dari berbagai siklus biogeokimia yang terus berlangsung di bumi, siklus hidrologi adalah salah satu diantaranya yang dikenal juga dengan siklus air. Menurut Britannica Encyclopedia, siklus ini merupakan sirkulasi atau perputaran air dalam sistem atmosfer bumi.
Pernahkah kamu bertanya-tanya, apakah air di bumi bisa habis jika digunakan terus menerus oleh manusia? Lalu, bagaimana proses perputaran air sehingga kita bisa menggunakannya setiap hari?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kamu perlu memahami seluk beluk materi siklus hidrologi berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa Itu Siklus Hidrologi?
Dikutip dari materi Pengelolaan Tanah dan Air: Siklus Hidrologi yang diterbitkan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS), siklus hidrologi adalah sebuah siklus atau sirkulasi air dari bumi ke atmosfer dan kembali lagi ke bumi yang berlangsung terus menerus.
Artinya siklus hidrologi ini menggambarkan bagaimana molekul air (H20) bergerak tanpa henti dari atmosfer ke bumi dan sebaliknya sehingga menciptakan rangkaian perjalanan molekul air di bumi.
Hidrologi selain menyangkut pergerakan air juga membahas kualitas air yang dapat dikonsumsi hingga distribusi atau penyebarannya di bumi. Selain mempertahankan ketersediaan air, siklus ini menjaga intensitas cuaca dan suhu di bumi, termasuk timbulnya hujan dan salju.
Dengan demikian, secara keseluruhan siklus hidrologi membantu keseimbangan ekosistem dan menjaga kebutuhan hidup makhluk di bumi. Itulah mengapa air di bumi tidak pernah habis selama siklus air berjalan semestinya.
Jenis-Jenis Siklus Air
Siklus air ada berbagai macam, hal ini berdasarkan pada jumlah tahapan yang dilalui air. Terdapat tiga jenis siklus air yang perlu kamu ketahui, diantaranya yaitu:
Siklus pendek
Siklus air yang diawali dari evaporasi air laut ke atmosfer. Uap air akan mengalami kondensasi dalam ketinggian tertentu hingga membentuk awan. Awan yang tidak kuat dengan beban air akan mengalami presipitasi lalu turunlah hujan air yang jatuh kembali ke laut.
Siklus sedang
Serupa dengan siklus pendek, siklus sedang terjadi saat air laut menguap. Namun uap air terbawa angin ke daratan dan di ketinggian tertentu uap akan mengalami proses kondensasi menjadi awan dan muncul hujan yang jatuh di daratan.
Air hujan akan meresap ke dalam tanah, ada yang diserap akar tumbuhan atau terbawa aliran air permukaan seperti sungai dan parit. Kemudian sebagian air akan melewati berbagai macam saluran yang membawanya kembali ke laut.
Siklus panjang
Terjadi karena proses evaporasi dan kondensasi air lalu yang membentuk awan. Kemudian awan terbawa angin ke tempat lebih tinggi di daratan. Bentukan awan tadi berkumpul dengan uap air hasil evaporasi danau, sungai, dan transpirasi tumbuhan.
Ketinggian tempat mempengaruhi uap air menyentuh lapisan udara dingin hingga berubah menjadi salju dan terjadilah hujan salju di musim dingin. Hal ini juga membentuk bongkahan es pada pegunungan tinggi.
Berkat adanya gaya gravitasi, bongkahan es di gunung akan turun ke tempat lebih rendah yang dikenal dengan fenomena gletser. Jika gletser terkena suhu tinggi, maka akan mencair dan mengalir melalui perairan darat lalu kembali ke arah laut.
Proses Siklus Hidrologi
1. Evaporasi
Berawal dari terjadinya penguapan air di permukaan bumi, baik itu di sungai, danau, maupun laut. Evaporasi adalah berubahnya air yang berwujud cair menjadi air berwujud gas sehingga dapat naik ke atmosfer bumi.
2. Transpirasi
Transpirasi adalah proses penguapan seperti tahap evaporasi, bedanya transpirasi merupakan penguapan yang terjadi pada makhluk hidup seperti tumbuhan dan hewan.
3. Evapotranspirasi
Tahap penguapan air secara keseluruhan yang terjadi di permukaan bumi. Proses ini terjadi pada lingkungan air maupun pada jaringan makhluk hidup lainnya.
4. Sublimasi
Sublimasi merupakan proses berubahnya es yang ada di area kutub atau di puncak gunung menjadi uap air, meski tanpa melalui fase pencairan dahulu.
5. Kondensasi
Proses perubahan uap air menjadi partikel-partikel es yang ukurannya sangat amat kecil. Partikel ini terbentuk karena suhu dingin di ketinggian atmosfer atas bumi.
6. Adveksi
Dalam tahap ini awan berpindah dari satu titik ke titik lain dalam satu horizontal karena aurs ain atau adanya perbedaan tekanan udara.
7. Presipitasi
Proses dimana awan mencair karena suhu udara yang tinggi. Inilah yang menyebabkan terjadinya hujan, dimana butiran air jatuh dan membasahi sejumlah permukaan bumi.
8. Run Off
Disebut juga dengan limpasan yaitu proses pergerakan air dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah di bumi.
9. Infiltrasi
Proses pergerakan air yang masuk menyerap ke dalam pori-pori tanah. Secara lambat proses infiltrasi ini akan membawa air tanah menuju kembali ke laut.
10. Konduksi
Proses pemanasan dengan cara bersinggungan langsung dengan suatu objek. Pemanasan ini terjadi akibat molekul udara yang ada di dekat permukaan bumi.
Itulah proses siklus hidrologi yang dapat menjawab pertanyaan kamu soal, apakah air di bumi akan habis jika digunakan terus menerus? Selama siklus ini berlangsung, air bisa terus kita dapatkan. Namun, tentunya perlu pemeliharaan sumber daya air yang tepat agar bisa diakses dengan adil oleh penduduk bumi.
(lus/lus)