Energi panas merupakan satu dari sekian bentuk energi yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Energi ini dapat berpindah melalui konduksi.
Perpindahan energi panas atau kalor secara umum dapat terjadi melalui tiga cara. Ketiganya adalah konduksi, konveksi, dan radiasi.
Apa Itu Konduksi?
Konduksi adalah proses perpindahan kalor atau panas dari tempat yang bersuhu tinggi ke tempat yang suhunya lebih rendah dengan bantuan media penghantar panas tetap, menurut Ismail Sulaiman dkk dalam bukunya yang berjudul Perpindahan Kalor dan Massa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konduksi juga dapat didefinisikan sebagai perambatan panas tanpa disertai perpindahan zat perantaranya. Perpindahan kalor secara konduksi ini memerlukan suhu yang lebih tinggi. Hal ini menyebabkan panas berpindah secara lambat.
Dalam buku Fisika Kelompok Teknologi yang ditulis oleh Osa Pauliza disebutkan bahwa konduksi kalor umumnya terjadi akibat tumbukan partikel atau molekul dari suatu benda. Apabila suatu benda dipanaskan, partikel dalam benda tersebut akan bergetar di tempat yang lebih kuat dan menyebabkan partikel lainnya ikut bergetar sambil membawa energinya.
Perpindahan kalor secara konduksi ini dipengaruhi oleh jenis benda, luas penampang zat penghantar, dan perbedaan suhu di ujung masing-masing benda. Selain itu, panjang zat perantara yang dilalui kalor juga mempengaruhi perpindahan tersebut.
Ciri-ciri Konduksi
Dirangkum dari kedua sumber di atas, berikut ciri-ciri konduksi:
- Ada perbedaan suhu dari masing-masing tempat.
- Perpindahan kalor tidak diikuti oleh perpindahan partikel dari zat perantaranya.
- Terjadi pada zat padat seperti aluminium, kuningan, tembaga, timbel, perak, dan besi.
Contoh Konduksi
Melansir laman Sumber Belajar Kemendikbud, berikut contoh konduksi yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari:
1. Konduksi dapat terjadi ketika sedang menyetrika. Saat kamu menyetrika baju, setrika yang panas tersebut akan bersentuhan dengan baju. Kalor kemudian akan berpindah dari setrika ke kain.
2. Konduksi dapat terjadi saat mengaduk minuman panas. Jika kamu mencelupkan sendok stainless steel ke dalam gelas yang berisi air teh panas, ujung sendok yang tidak tercelup juga akan terasa panas atau hangat. Hal ini terjadi karena adanya perpindahan aliran kalor dari bagian yang bersuhu tinggi ke bagian yang bersuhu rendah.
Perbedaan Konduksi dengan Konveksi dan Radiasi
Perbedaan konduksi, konveksi, dan radiasi terletak pada zat penghantar. Seperti dijelaskan sebelumnya, perpindahan panas melalui konduksi tidak disertai dengan partikel zat penghantarnya.
Sedangkan dalam konveksi, perpindahan panas disertai dengan partikel-partikel dari zat penghantarnya. Biasanya ini terjadi pada fluida (cairan atau gas). Misalnya, saat memasak air, panas air akan bergerak ke atas.
Sementara itu, radiasi terjadi tanpa medium perantara. Kalor akan berpindah melalui gelombang-gelombang elektromagnetik. Contoh perpindahan panas jenis ini adalah panas matahari yang bisa dirasakan sampai ke bumi.
(kri/twu)