Asmaul Husna merupakan nama-nama baik yang dimiliki Allah SWT. Salah satu sifat Allah yang perlu kita ketahui adalah Al Hafizh.
Al Hafizh secara bahasa berarti memelihara, menjaga, atau menghafal. Dalam buku "Edukasi Asmaul Husna" oleh Sri Suyanta, Al Hafizh secara populis dipahami bahwa Allah SWT adalah zat yang maha memelihara dengan pemeliharaan yang sempurna. Kesempurnaan pemeliharaan Allah meliputi atas seluruh makhluk-Nya, hukum-hukum kausalitasnya, keberadaan dan kepentingan hamba-hamba-Nya.
Al Hafizh disebut beberapa kali dalam Al-Quran dengan konteks yang berbeda-beda. Buku "99 Q (Kecerdasan berdasarkan Asmaul Husna) oleh Sulaiman Al-Kumayi menyebut kata hafidz dan hafidzan diulang sebanyak 11 kali dalam Al Quran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Allah SWt berfirman dalam surah Saba ayat 21 yang berbunyi:
وَمَا كَانَ لَهُۥ عَلَيْهِم مِّن سُلْطَٰنٍ إِلَّا لِنَعْلَمَ مَن يُؤْمِنُ بِٱلْءَاخِرَةِ مِمَّنْ هُوَ مِنْهَا فِى شَكٍّ ۗ وَرَبُّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ حَفِيظٌ
Arab-Latin: Wa mā kāna lahụ 'alaihim min sulṭānin illā lina'lama may yu`minu bil-ākhirati mim man huwa min-hā fī syakk, wa rabbuka 'alā kulli syai`in ḥafīẓ
Artinya: "Dan tidak adalah kekuasaan iblis terhadap mereka, melainkan hanyalah agar Kami dapat membedakan siapa yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat dari siapa yang ragu-ragu tentang itu. Dan Tuhanmu Maha Memelihara segala sesuatu."
Selain itu, Allah SWT juga memelihara dan menjaga manusia dari kebinasaan. Allah SWT berfirman dalam surah Ar-Rad ayat 11:
لَهُۥ مُعَقِّبَٰتٌ مِّنۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِۦ يَحْفَظُونَهُۥ مِنْ أَمْرِ ٱللَّهِ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ ۗ وَإِذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِقَوْمٍ سُوٓءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُۥ ۚ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِۦ مِن وَالٍ
Arab-Latin: Lahụ mu'aqqibātum mim baini yadaihi wa min khalfihī yaḥfaẓụnahụ min amrillāh, innallāha lā yugayyiru mā biqaumin ḥattā yugayyirụ mā bi`anfusihim, wa iżā arādallāhu biqaumin sū`an fa lā maradda lah, wa mā lahum min dụnihī miw wāl
Artinya: "Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia."
Dan dalam ayat lain juga ditegaskan bahwa setiap umat manusia pasti ada penjaganya. Allah SWT berfirman dalam surah Ath-Thariq ayat 4 yang menjelaskan:
إِن كُلُّ نَفْسٍ لَّمَّا عَلَيْهَا حَافِظٌ
Arab-Latin: In kullu nafsil lammā 'alaihā ḥāfiẓ
Artinya: "Tidak ada suatu jiwapun (diri) melainkan ada penjaganya."
Syafi'ie el-Bantanie menjelaskan dalam bukunya yang berjudul "Rahasia Keajaiban Asmaul Husna" bahwa Allah memelihara dan menjaga manusia dengan menyediakan kebutuhan yang lengkap. Allah mempergilirkan siang dan malam, sehingga manusia bisa bekerja pada siang hari dan istirahat pada malam hari.
Selain itu, Allah SWT juga menganugerahkan karunia yang melimpah di bumi sehingga manusia dapat mengeksplorasinya untuk keperluan hidup. Allah juga memberikan pedoman hidup bagi manusia berupa Al Quran. Dengan adanya Al Quran, manusia tidak akan tersesatkan oleh godaan dan bujuk rayu setan yang mengajak kepada jalan yang buruk.
Untuk meneladani sifat Al Hafizh, tentunya kita harus memelihara diri dari hal-hal yang dapat membinasakan diri kita. Dan yang terpenting adalah memelihara hati dari sifat sombong, riya dan dengki.
(lus/erd)