Indonesia menduduki posisi ke-87 dari 132 negara pada Global Innovation Index atau Indeks Inovasi Global 2021. Peringkat ini mengalami penurunan dua tingkat dari tahun sebelumnya.
Jika dilihat dari level pendapatan dimana Indonesia masuk dalam kelompok upper middle income, Indonesia berada pada posisi ke-27. Peringkat ini jauh di bawah China, Bulgaria, dan Malaysia yang masing-masing menduduki posisi pertama hingga ketiga.
Sementara, bila dikelompokkan berdasarkan kawasan, Indonesia menempati posisi ke-14 di wilayah Asia Tenggara, Asia Timur dan Oceania. Negara jiran seperti Malaysia dan Singapura berada dalam posisi yang lebih baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut peringkat lengkap untuk kawasan Asia Tenggara, Asia Timur, dan Oseania:
1. Korea
2. Singapura
3. China
4. Jepang
5. Hongkong
6. Australia
7. Selandia Baru
8. Malaysia
9. Thailand
10. Vietnam
11. Filipina
12. Mongolia
13. Brunei Darussalam
14. Indonesia
15. Kamboja
16. Laos
17. Myanmar
Untuk diketahui, Indeks Inovasi Global adalah pemeringkatan yang dibuat oleh the World Intellectual Property Organization (WIPO) untuk menilai input dan output inovasi dengan 81 indikator yang berbeda.
Bidang pendidikan masuk dalam indikator tersebut seperti misalnya posisi perguruan tinggi dalam pemeringkatan dunia, skor PISA, jumlah lulusan bidang sains dan engineering, dan lainnya.
Untuk tahun 2021, WIPO membuat pemeringkatan yang berfokus pada dampak pandemi Covid-19 dalam peningkatan inovasi. "Kami menemukan pemerintah dan perusahaan di berbagai belahan dunia telah meningkatkan investasi mereka dalam inovasi selama pandemi," ujar Direktur Eksekutif WIPO, Daren Tang, dalam keterangannya.
Kelebihan dan Kelemahan Inovasi Indonesia terkait Indikator Pendidikan
Indeks Inovasi Global juga memperlihatkan kelebihan dan kelemahan setiap negara dalam masing-masing indikator termasuk yang terkait pendidikan. pendidikan tinggi Indonesia dinilai memiliki daya saing yang kuat.
Pada indikator QS university ranking, top 3, Indonesia menempati posisi ke-34 dari negara yang terdaftar. Selain itu, kolaborasi universitas pada bidang penelitian dan pengembangan juga menempati posisi cukup tinggi yaitu 27.
Di sisi lain, indikator membaca, menulis, dan berhitung oleh PISA yang menempatkan Indonesia pada posisi ke-72 dari 132 negara merupakan salah satu kelemahan Indonesia.
PISA adalah Programme for International Student Assessment yang dikeluarkan oleh Organisation for Economic Co-operation and Development. Indikator ini diadakan untuk menilai tingkat membaca, matematika, dan sains pada anak berusia 15 tahun.
Kelemahan Indonesia yang lain pada bidang pendidikan adalah kurangnya knowledge workers atau tenaga kerja intelektual. Indonesia menempati posisi 126 dalam indikator ini.
Adapun Malaysia, selain kualitas pendidikan tingginya yang semakin baik, negara jiran ini juga punya kekuatan pada tingginya angka lulusan bidang sains dan engineering. Faktor ini menunjang Malaysia jadi salah satu negara dengan indeks inovasi terbaik di kawasan Asia.
(pal/pal)











































