Idealisme Jurnalis & Inovasi Bisnis Media dalam Kajian Akademisi dan Praktisi

ADVERTISEMENT

Buku

Idealisme Jurnalis & Inovasi Bisnis Media dalam Kajian Akademisi dan Praktisi

Erwin Dariyanto - detikEdu
Senin, 28 Feb 2022 20:46 WIB
Buku Idealisme Jurnalis & Inovasi Model Bisnis Industri Media
Foto: Dokumentasi Tim Penerbit LP3M LSPR
Jakarta -

Perkembangan teknologi telah mempengaruhi perkembangan media, termasuk model bisnis industri media. Terjadi perubahan pola konsumsi masyarakat atas media dari yang sebelumnya berplatform cetak beralih ke online. Akibatnya media online mengalami perkembangan yang cukup pesat, sementara media cetak makin sulit bertahan.

Agar bisa bertahan, perusahaan media harus terus mengembangkan inovasi model bisnis mereka namun dengan tetap mempertahankan nilai-nilai idealisme jurnalisnya. Sejumlah akademisi komunikasi dan praktisi media pun memberikan urun rembug saat melakukan launching buku Idealisme Jurnalis & Inovasi Model Bisnis Industri Media di Jakarta pada Senin, 28 Februari 2022.

Buku yang diterbitkan oleh Penerbit LP3M LSPR ini diinisiasi oleh LP3M Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR bekerja sama dengan Fakultas Komunikasi, Universitas Padjadjaran Bandung. Sejumlah akademisi dan praktisi media terlibat dalam penyusunan buku ini. Mereka adalah Ana Nadhya Abrar, Andreas Ryan Sanjaya, Anna Agustina, Alfito Deannova Ginting, Arba'iyah Satriani, Amida Yusriana, Dani Setiadarma, Diyah Ayu Karunianingsih, Gemuh Surya Wahyudi, Gilang Desti Parahita, Eni Maryani, Hendra Alfani, Masayu Indriaty Susanto, Lamria Raya Fitriyani, Lestari Nurhajati, Mia Dwianna Widyaningtyas, Noviawan Rasyid Ohorella, Nurul Hasfi, Priska Akwila Birahy, Rahmat Edi Irawan, Suhetris, Sunarto, Xenia Angelica Wijayanto, dan Yohanes Probo Dwi S. Sementara sebagai penyunting buku adalah Eni Maryani, Pandan Yudhapramesti, Lestari Nurhajati, Xenia Angelica Wijayanto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada launching buku Dr. Sunarto, Dosen Prodi Magistem Komunikasi, Universitas Diponegoro Semarang, Dr. Eni Maryani, Dosen Fikom Universitas Padjadjaran Bandung, Serta Heru Margono, Redaktur Pelaksana Kompas.com menjadi pemantik diskusi yang dimoderatori oleh Dr. Lestari Nurhajati, Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR. Dr. Rudi Sukandar, Direktur Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR dalam sambutanya berharap buku ini dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk kemajuan para jurnalis, pers, dan industri media di Indonesia. Apalagi buku yang terdiri dari 17 bab itu ditulis oleh para akademisi, wartawan, dan praktisi media.

Sementara itu Dr. Dadang Rahmat Hidayat dalam sambutannya juga menekankan pentingnya mendalami bagaimana perubahan teknologi mempengaruhi industri media. "Berbagai temuan dan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang memasuki era digitalisasi telah mengubah praktek media, baik sebagai potensi dan peluang untuk mengembangkan media di satu sisi, namun dapat menjadi ancaman di sisi lain bagi media yang tidak dapat melakukan adaptasi dan inovasi sebagai langkah proaktifnya, disrupsi merupakan ancaman bagi media yang gagal melakukan transformasi, apalagi setelah munculnya pandemi Covid-19," kata Dr. Dadang.

ADVERTISEMENT

Dosen Universitas Diponegoro Semarang Dr. Sunarto memaparkan tentang bagaimana era disrupsi mempengaruhi etika jurnalis. "Media baru dan media campuran membantu menciptakan sebuah 'etika media terbuka' dan menawarkan sebuah eksploitasi pada bagaimana perkembangan ini mendorong sebuah transisi dari sebuah etika profesi tertutup menjadi sebuah etika yang memberi perhatian pada seluruh warga negara," kata dia.

Sementara Dr. Eni Maryani menyoroti tentang kekerasan yang kerap terjadi terhadap jurnalis Indonesia. "Bagaimanapun kekerasan terhadap Jurnalis tidak saja dari pihak luar akan tetapi juga bisa terjadi karena tekanan internal dari pemilik institusi media yang menjadikan intitusi medianya sebagai institusi ekonomi atau alat kepentingan politiknya," kata Dr. Eni.

Diskusi pun makin mendalam ketika Redaktur Pelaksana Kompas.com Heru Margianto menjelaskan betapa situasi yang ada di lapangan memang sangat komplek. Menurut dia, perkembangan telnologi yang diikuti perubahan pola pembaca telah mempengaruhi bisnis media. "Termasuk kinerja para jurnalis, dan ini semua memiliki beragam tantangan tersendiri," kata dia.

Xenia Angelica Wijayanto, Kepala Penerbit LP3M LSPR yang sudah menjadi anggota IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia), sekaligus anggota APTI (Asosiasi Penerbit Perguruan Tingi Indonesia) mengatakan bahwa kehadiran buku ini akan menjadi awal untuk kolaborasi antara para akademisi, jurnalis dan praktisi media lainnya, untuk terus mencari dan menemukan berbagai inovasi baru yang berkaitan dengan keberadaan media. "Penerbit LP3M LSPR juga akan terus menerbitkan buku-buku yang bisa diakses secara online oleh semua pihak," kata Xenia.

Buku ini berupa book chapter yang berisikan 17 chapter atau bab dengan melibatkan 24 penulis di dalamnya. Di dalam bab 3 misalnya Alfito Deannova Ginting, Anna Agustina & Suhetris mengkaji soal Idealisme, Data, dan Model Bisnis. Mereka melihat model bisnis dalam pendekatan induktif organisasi media. Dengan populasi media yang ada di Indonesia, dan purposive sampling pembuat keputusan dalam organisasi media yang bersedia di wawancara oleh tim penulis dalam waktu 3 bulan sejak Januari hingga Maret 2021. Ada empat informan yang berasal dari organisasi media TV swasta, TV publik, kelompok media berita dan lifestyle, serta organisasi media yang merupakan bagian kelompok bisnis holding digunakan dalam kajian mereka.

Dalam kajian Alfito Deannova Ginting, Anna Agustina dan Suhetris ditemukan bahwa, pertama model bisnis organisasi media dapat berubah dengan mempertimbangkan data yang telah dikumpulkan oleh teknologi. Kedua, data muncul sebagai isi konten dari irisan idealisme dan bisnis. Ketiga media lama dan media sosial dapat menjadi ladang pengumpulan data yang dimungkinkan menjadi point of sales baru. Keempat, inovasi pengelolaan data dapat menjadi item penting yang tidak mengganggu idealisme jurnalis meski model bisnis berubah.

Namun menurut mereka temuan ini masih perlu diuji lagi dan dikaji kembali dengan menambahkan informan baru dari media lain mengingat media lain yang jumlahnya tidak sedikit di Indonesia. ''Selain itu artikel ini masih dibatasi dengan satu dimensi dimensi model, pelibatan bisnis lainnya menjadi penting untuk kajian berikutnya," tulis Alfito dan kawan-kawan dalam buku tersebut.




(erd/erd)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads