Kisah Nabi Luth dan Ayahnya, yang Bersaudara dengan Nabi Ibrahim

ADVERTISEMENT

Kisah Nabi Luth dan Ayahnya, yang Bersaudara dengan Nabi Ibrahim

Rosmha Widiyani - detikEdu
Jumat, 18 Feb 2022 18:00 WIB
Nabi Luth
Ilustrasi Nabi Luth, yang ayahnya bernama Hasar atau Hasan bin Tareh atau Tarih. Foto: Ilustrasi: Mindra Purnomo
Jakarta -

Nabi Luth adalah utusan Allah SWT dengan keimanan dan keteguhan hati luar biasa. Layaknya para manusia pilihan Allah, Nabi Luth memiliki nasab mulia yang selama hidupnya tak pernah jauh dari ketentuan Allah SWT.

Dikutip dari buku Kisah Para Nabi, Sejarah Lengkap Kehidupan Para Nabi sejak Nabi Adam Alaihissalam hingga Nabi Isa Alaihissalam, Nabi Luth adalah keturunan dan masih saudara dekat Nabi Ibrahim.

"Luth adalah putra Haran bin Tarih yaitu Azar. Haran adalah saudara laki-laki Ibrahim. Ibrahim, Haran, dan Nakhur adalah saudara," tulis buku karangan Ibnu Katsir tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagian buku, misalnya Hikmah Kisah Nabi dan Rasul dari Ridwan Abdullah Sani, Muhammad Kadri, Haran ditulis sebagai Hasan dan Tarih menjadi Tareh. Terlepas dari penulisan yang tepat, Haran atau Hasan bin Tareh atau Tarih adalah ayah Nabi Luth AS.

Sayangnya, sosok Hasan bin Tareh ayah Nabi Luth tidak lagi disebutkan dalam kisah sang utusan Allah SWT. Ibnu Katsir hanya menyebutkan sekilas sosoknya di awal kisah Nabi Luth AS.

ADVERTISEMENT

Tafsir Qashashi jilid 1 menyebutkan, Nabi Luth adalah satu-satunya keluarga Nabi Ibrahim yang beriman. Ketika Nabi Ibrahim diusir ayahnya, yang sekaligus kakek Nabi Luth, dia ikut bersama sang khalilullah.

Nabi Luth membersamai Nabi Ibrahim dalam berdakwah sejak masih usia belia. Dia berpisah dengan Nabi Ibrahim setelah sampai di tanah Palestina. Nabi Luth memilih berdakwah di wilayah bernama Sodom.

Kisah Nabi Luth disebutkan dalam beberapa ayat Al Quran, salah satunya Al A'raf 80-84

وَلُوۡطًا اِذۡ قَالَ لِقَوۡمِهٖۤ اَتَاۡتُوۡنَ الۡفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمۡ بِهَا مِنۡ اَحَدٍ مِّنَ الۡعٰلَمِيۡنَ‏

Arab latin: Wa Luutan iz qoola liqawmihiii ataatuunal faahishata maa sabaqakum bihaa min ahadim minal 'aalamiin

80. Artinya: Dan (Kami juga telah mengutus) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya, "Mengapa kamu melakukan perbuatan keji, yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun sebelum kamu (di dunia ini).

اِنَّكُمۡ لَـتَاۡتُوۡنَ الرِّجَالَ شَهۡوَةً مِّنۡ دُوۡنِ النِّسَآءِ ؕ بَلۡ اَنۡـتُمۡ قَوۡمٌ مُّسۡرِفُوۡنَ

Arab latin: Innakum lataatuunar rijaala shahwatam min duunin nisaaa'; bal antumqawmum musrifuun

81. Artinya: Sungguh, kamu telah melampiaskan syahwatmu kepada sesama lelaki bukan kepada perempuan. Kamu benar-benar kaum yang melampaui batas."

وَمَا كَانَ جَوَابَ قَوۡمِهٖۤ اِلَّاۤ اَنۡ قَالُـوۡۤا اَخۡرِجُوۡهُمۡ مِّنۡ قَرۡيَتِكُمۡ ۚ اِنَّهُمۡ اُنَاسٌ يَّتَطَهَّرُوۡنَ

Arab latin: Wa maa kaana jawaaba qawmihii illaa an qooluuu akhrijuuhum min qaryatikum innahum unaasuny yatatah haruun

82. Artinya: Dan jawaban kaumnya tidak lain hanya berkata, "Usirlah mereka (Luth dan pengikutnya) dari negerimu ini, mereka adalah orang yang menganggap dirinya suci."

فَاَنۡجَيۡنٰهُ وَاَهۡلَهٗۤ اِلَّا امۡرَاَتَهٗ ۖ كَانَتۡ مِنَ الۡغٰبِرِيۡنَ

Arab latin: Fa anjainaahu wa ahlahuuu illam ra atahuu kaanat minal ghaabiriin

83. Artinya: Kemudian Kami selamatkan dia dan pengikutnya, kecuali istrinya. Dia (istrinya) termasuk orang-orang yang tertinggal.

وَاَمۡطَرۡنَا عَلَيۡهِمۡ مَّطَرًا ؕ فَانْظُرۡ كَيۡفَ كَانَ عَاقِبَةُ الۡمُجۡرِمِيۡنَ

Arab latin: Wa 'amtarnaa 'alaihim mataran fanzur kaifa kaana aaqibatul mujjrimiin

84. Artinya: Dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu). Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang berbuat dosa itu.

Nabi Luth putra Hasan bin Tareh adalah contoh betapa mulianya anggota keluarga Nabi Ibrahim, yang memilih iman dan jalur tauhid. Nabi Ibrahim sendiri bergelar khalilullah yang berarti kekasih Allah SWT.

Penyebutan ini terdapat dalam Al Quran surat An Nisa ayat 125

وَمَنْ أَحْسَنُ دِينًا مِّمَّنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُۥ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ وَٱتَّبَعَ مِلَّةَ إِبْرَٰهِيمَ حَنِيفًا ۗ وَٱتَّخَذَ ٱللَّهُ إِبْرَٰهِيمَ خَلِيلًا
Arab latin: Wa man aḥsanu dīnam mim man aslama waj-hahụ lillāhi wa huwa muḥsinuw wattaba'a millata ibrāhīma ḥanīfā, wattakhażallāhu ibrāhīma khalīlā

Artinya: "Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya."

Dengan tulisan ini, semoga tiap muslim diberi syafa'at untuk mengikuti iman dan keteguhan hati para utusan Allah SWT termasuk dari garis Nabi Ibrahim.




(row/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads