12 Tata Cara Salat Subuh, Ada Perbedaan dengan Salat Lain?

Rahma Indina Harbani - detikEdu
Minggu, 13 Feb 2022 06:00 WIB
Ilustrasi salat. Seperti apa tata cara salat subuh yang tepat? (Getty Images/iStockphoto/mustafagull)
Jakarta -

Tata cara salat subuh sejatinya sama dengan pelaksanaan salat fardhu lima waktu lainnya. Hanya saja, menurut Mazhab Syafi'i, ada penambahan bacaan doa Qunut setelah salat subuh.

Salat subuh dimulai sejak terbitnya fajar shadiq hingga terbitnya matahari sebanyak 2 rakaat. Mengutip Ensiklopedia Fikih Indonesia 3: Shalat tulisan dari Ahmad Sarwat, fajar sendiri merupakan cahaya putih agak terang yang menyebar di ufuk Timur dan muncul beberapa saat sebelum matahari terbit.

Hal ini dilandasi pada sabda Rasulullah SAW yang berbunyi:

"Siapa yang mendapatkan satu rakaat salat subuh sebelum terbit matahari, maka ia telah mendapati salat subuh," (HR Bukhari).

Uraian tata cara salat subuh sendiri pun sudah pernah dicontohkan oleh Rasululullah SAW. Berikut ini tata cara lengkapnya yang dirangkum dari penjelasan Ustadz Khalili Amrin Ali al-Sunguti dalam buku Mudah dan Cepat Hafal Semua Bacaan Salat.

12 tata cara salat subuh dan bacaannya

1. Membaca Niat dan Takbiratul Ihram

Bacaan niat dibaca dengan posisi berdiri tegak, menghadap kiblat, dilanjutkan dengan mengucap takbiratul ihram. Berikut bacaan niat salat subuh dan takbiratul ihram:

أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْح رَكَعتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى

Bacaan latin: "Ushalli fardlon shubhi rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an lillahi ta'aala"

Artinya: "Aku niat melakukan sholat fardu Subuh 2 rakaat, sambil menghadap kiblat, saat ini, karena Allah ta'ala"

Kemudian takbiratul ihram yang dapat dilafalkan adalah sebagai berikut:

اللهُ أكْبَرُ

Bacaan latin: "Allahu Akbar."

Artinya: Allah Maha Besar

2. Berdiri Bersedekap

Setelah takbiratul ihram dilanjutkan dengan bersedekap. Posisi ini, tangan kanan diletakkan pada punggung telapak tangan, pergelangan, atau hasta kiri. Sementara posisi tangan di dada atau di bawah dada.

3. Membaca Iftitah

Ada sejumlah pilihan bacaan doa iftitah yang diriwayatkan Nabi Muhammad SAW dalam haditsnya. Berikut bunyi bacaannya,

اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ اللَّهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ

Bacaan latin: Allahumma baaid baynii wa bayna khotoyaaya kamaa baa'adta baynal masyriqi wal maghrib. Allahumma naqqinii min khotoyaaya kamaa yunaqqots tsaubul abyadhu minad danas. Allahummagh-silnii min khotoyaaya bil maa-iwats tsalji wal barod.

Artinya: "Ya Allah, jauhkan lah antara aku dan kesalahan-kesalahanku, sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana baju putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, cucilah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan air, salju, dan embun."

Atau, umat muslim juga dapat melafalkan doa ini yang diamalkan oleh Rasulullah SAW berdasarkan hadist yang dinarasikan oleh Abu Daud,

اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ مِنْ نَفْخِهِ وَنَفْثِهِ وَهَمْزِهِ

Bacaan latin: Allahu akbar kabiiro, allahu akbar kabiiro, allahu akbar kabiiro, walhamdulillahi katsiiro, walhamdulillahi katsiiro, walhamdulillahi katsiiro, wa subhanallahi bukrotaw washilaa, wa subhanallahi bukrotaw washilaa, wa subhanallahi bukrotaw washilla a'udzu billahi minasy syaithooni min nafkhihi, wa naftshihi, wa hamzih.

Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah di waktu pagi dan sore. Maha Suci Allah di waktu pagi dan sore. Maha Suci Allah di waktu pagi dan sore. Aku berlindung kepada Allah dari tiupan, bisikan, dan godaan setan."

4. Membaca Surat Al Fatihah dan Surat dalam Al Quran

Tata cara salat subuh selanjutnya adalah membaca surat Al Fatihah dan surat-surat Al Quran. Menurut keterangan hadits, ada sejumlah surat yang kerap dibaca Rasulullah SAW saat menunaikan ibadah salat subuh.

Surat-surat yang dimaksud adalah surat Qaaf ayat 1-40, surat As Sajdah ayat 1-30, surat Al Insan ayat 1-31, surat Al Kafirun ayat 1-6, dan surat Al Ikhlas ayat 1-4. Salah satu haditsnya adalah sebagai berikut:

عَنْ أَبي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ في صَلاَةِ الْفَجْرِ يَوْمَ الجُمُعَةِ: {{الم *}{تَنْزِيلُ}} [السجدة: 1 ـ 2] ، و{{هَلْ أَتَى عَلَى الإِنْسَانِ}} [الإنسان: 1] . مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

Artinya: "Dalam salat subuh pada hari Jumat, Nabi SAW biasa membaca surat 'alif laam miim, tanziilul' (surat As Sajdah) dan surat 'hal ataa 'alal insaanihiinum minad dahri' (surat Al Insan), sementara pada salat Jumat beliau biasa membaca surat Al Jumu'ah dan surat Al Munaafiquun," (HR Muslim).

5. Rukuk

Secara etimologi, rukuk artinya membungkukkan kepala dan punggung bersamaan dengan tangan memegang lutut. Berikut ini bacaan saat rukuk:

سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ

Bacaan latin: Subhaana robbiyal 'adziimi wabihamdih (sebanyak 3 kali)

Artinya: "Maha suci Tuhan yang Maha Agung serta memujilah aku kepada-Nya."

Tata cara salat subuh berikutnya, klik selanjutnya




(rah/nwy)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork