Ilmuwan Kembali Temukan Hewan Aneh Bermata Lima

ADVERTISEMENT

Ilmuwan Kembali Temukan Hewan Aneh Bermata Lima

Kristina - detikEdu
Jumat, 11 Feb 2022 10:00 WIB
Ilmuwan kembali menemukan hewan aneh bermata lima, U. comosa.
Foto: Rekonstruksi U. comosa (F. Anthony)
Jakarta -

Para peneliti berhasil mengidentifikasi hewan aneh dan punah untuk kedua kalinya dalam sejarah setelah lebih dari 100 tahun penemuan opabiniid. Spesies tersebut memiliki lima mata yang menonjol pada tangkai dari kepalanya.

Opabiniid atau Opabinia regalis merupakan artropoda bertubuh lunak yang hidup di dasar laut selama zaman Miaolingian sekitar 509-497 tahun yang lalu. Spesies ini pertama kali teridentifikasi lebih dari seabad yang lalu pada tahun 1912 dan memiliki beberapa karakteristik fisik yang menonjol.

Setidaknya hewan ini memiliki lima mata yang menonjol pada tangkai dari kepalanya, mulut yang menghadap ke belakang, dan belalainya yang berbentuk tabung dan berongga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan penelitian terbaru, para ilmuwan kembali menemukan spesies dari famili Opabiniid atau Opabiniidae tersebut. Temuan yang dipublikasikan dalam Proceedings of the Royal Society B Biological Sciences ini mengelompokkan Opabinia regalis ke dalam Utaurora comosa (U. comosa).

Dilansir dari Science Alert, Jumat (11/2/2022), U. comosa pertama kali dideskripsikan sebagai radiodon pada tahun 2008, yang awalnya ditemukan di situs fosil yang dikenal sebagai Formasi Wheeler di Utah. Spesies ini ditemukan beberapa tahun setelah Opabinia di lokasi yang berbeda.

ADVERTISEMENT

Para peneliti menggunakan model evolusi dan kumpulan data yang berbeda untuk memvisualisasikan berbagai jenis hubungan yang kemungkinan dimiliki fosil tersebut. Ahli paleontologi dari Harvard University, Jo Wolfe, mengungkap berdasarkan analisis filogenetik awal fosil tersebut menunjukkan kaitan erat dengan Opabinia.

Untuk mempelajari berbagai karakteristik dan morfologi, para peneliti memutuskan melakukan kajian lebih dalam lagi. Tim membandingkan fosil Utaurora dengan 43 fosil lain, ditambah 11 taksa hidup, meliputi artropoda, radiodon, dan panarthropoda lainnya.

Berdasarkan analisis fonetik, terlihat kemiripan antara Utaurora dan opabiniid sebesar 68 persen. Tetapi untuk radiodon hanya 0,04 persen.

Sedangkan untuk fosil U. comosa dianalisis melalui rute intersegmental sepanjang bagian belakang dan duri bergerigi di bagian ekor. Bersama dengan analisis pohon evolusi yang dilakukan oleh tim peneliti ini, diketahui spesies baru muncul setengah miliar tahun setelah kematiannya.

"Sekarang kita tahu bahwa hewan-hewan ini mewakili tahap evolusi punah yang terkait dengan artropoda modern," kata Wolfe.

Temuan ini dapat menjadi bahan kajian lebih lanjut untuk membantu melacak kembali evolusi dan ekologi opainiid pada penelitian selanjutnya.




(kri/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads