Contoh mad wajib muttasil dapat ditemukan pada sejumlah ayat Al Quran. Mad wajib muttasil sendiri merupakan salah satu hukum tajwid mad dalam membaca Al Quran.
Mad wajib muttasil adalah mad thabi'i yang bertemu dengan hamzah (ء) dalam satu kalimat. Panjang bacaan mad wajib muttasil adalah empat-lima harakat (ketukan) atau sampai dengan dua setengah alif.
Melansir dari Dasar-dasar Ilmu Tajwid karya Dr. Marzuki, M.Ag dan Sun Choirol Ummah, S.Ag., M.S.I., pemahaman tentang mad ini juga dijelaskan dalam Kitab Nazham Hidayatush Shibyan berikut ini,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
وَاِنْ تَلَاهُ الْهَمْزُ فِى كَلِمَتِهْ *** فَوَاجِبٌ مُتَّصِلٌ كَجَاءَتِهْ
Artinya: "Apabila ada huruf mad yang setelahnya berupa huruf hamzah dan terdapat dalam satu kata, maka disebut mad wajib muttasil seperti lafaz Allah جاءته"
Tiga huruf mad yang dimaksud adalah wawu mati (و) yang berada setelah huruf yang berharakat dhammah ( ُ- ), ya' mati (ي) yang berada setelah huruf yang berharakat kasrah ( ِ- ), dan alif (أ) yang berada setelah huruf yang berharakat fathah ( ﹷ ).
Untuk lebih jelasnya, simak contoh-contoh penggunaan hukum mad wajib muttasil dalam Al Quran. Ada apa saja?
11 contoh mad wajib muttasil dalam Al Quran
Contoh ayat di bawah ini semuanya dibaca panjangnya empat sampai lima harakat karena mad thabi'i bertemu hamzah dalam satu kalimat.
1. QS At Taubah ayat 37
Mad thabi'i (waw) bertemu hamzah berharakat dhammah
لَهُمْ سُوءُ أَعْمَالِهِمْ dibaca lahum sū`u a'mālihim
2. QS Al Mursalaat ayat 43
Mad thabi'i (ya) bertemu hamzah berharakat fathatain
وَاشْرَبُوا هَنِيئًا dibaca wasyrabụ hanī`am
3. QS Al Quraisy ayat 2
Mad thabi'i (alif) bertemu hamzah berharakat kasrah
رِحْلَةَ الشِّتَاءِ dibaca riḥlatasy-syitā`i
4. QS Al Bayyinah ayat 5
Mad thabi'i (alif) bertemu hamzah berharakat fathah
حُنَفَآءَ dibaca ḥunafā`a
5. QS Al Baqarah ayat 13
Mad thabi'i (alif) bertemu hamzah berharakat dhammah
هُمُ السُّفَهَاءُ dibaca humus-sufahā`
6. QS Al Maun ayat 6
Mad thabi'i (alif) bertemu hamzah berharakat dhammah
يُرَآءُونَ dibaca yurā`ụn
7. QS An Nasr ayat 1
Mad thabi'i (alif) bertemu hamzah berharakat fathah
اِذَا جَآءَ dibaca iżā jā`a
8. QS An-Naziat ayat 27
Mad thabi'i (alif) bertemu hamzah berharakat dhammah
أَمِ السَّمَاءُ dibaca amis-samā`
9. QS An-Naba ayat 14
Mad thabi'i (alif) bertemu hamzah berharakat fathah
مَاءً ثَجَّاجً dibaca mā`an ṡajjājā
10. Fushilat ayat 44
Mad thabi'i (alif) bertemu hamzah berharakat dhammah
وَشِفَاءٌ dibaca wasyifaa'
11. QS Al Fajr ayat 23
Mad thabi'i (ya) bertemu hamzah berharakat fathah
وَجِيءَ dibaca wajii-a
Untuk diketahui, mad wajib muttasil merupakan bagian dari hukum bacaan mad. Secara bahasa, mad berarti memanjangkan atau tambah. Kata ini diambil dari bahasa Arab yakni al-mad (المد).
Dalam artian, hukum bacaan mad adalah memanjangkan suara dengan suatu huruf di antara huruf-huruf mad atau lain (layyin) ketika bertemu dengan hamzah (ء) atau sukun (ه) karena adanya sebab.
Adapun hukum bacaan mad sendiri terbagi menjadi dua macam. Termasuk mad far'i yang bermakna cabang dari mad thabi'i atau mad asli yang sudah berubah cara dibacanya karena beberapa sebab. Salah satu sebabnya menghasilkan sejumlah contoh mad wajib muttasil di atas.
(rah/lus)