Dalam karya sastra terdapat banyak aliran untuk mengungkapkan buah pikiran dari pengarangnya. Salah satunya yaitu aliran surealisme. Aliran surealisme tidak hanya terdapat dalam karya sastra saja. Aliran ini juga dapat dijumpai dalam karya seni rupa.
Apa Itu Surealisme?
Menurut buku Kunci Sukses Menjadi Aktor karya Elizabeth Lutters, surealisme adalah aliran dalam karya seni yang berusaha membebaskan dirinya dari kontrol kesadaran dunia, seperti orang yang bermimpi dalam membuat karya.
Aliran surealisme mementingkan aspek bawah sadar manusia dan nonrasional diluar kenyataan. Selain banyak digunakan untuk sastra, aliran seni ini juga digunakan pada seni rupa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, terkadang karya aliran ini sulit dipahami oleh pembacanya, karena benar-benar sesuai imajinasi pengarang. Dalam hal ini, penulis mengembangkan daya khayalnya untuk menyampaikan pikiran dan perasaan melalui bentuk-bentuk dalam karyanya.
Untuk memahami lebih jelas mengenai karya surealisme, kamu dapat melihat contoh karya drama milik W.S. Rendra yang berjudul Bip-Bop dan novel Berhala karya Toto Sudarto Bachtiar.
Adapun, perupa yang beraliran ini seperti Salvador Dali, ia menggunakan metode ini untuk menciptakan realitas dari mimpi dan pikiran bawah sadar sehingga secara mental mengubah realitas apa yang ia inginkan, maka hal itu akan terjadi. Perupa surealisme lainnya seperti Ivan Sagita, Agus Akmal, dan Boyke Aditya.
Aliran dalam Sastra Lainnya
Selain aliran surealisme, sebuah karya sastra terbagi ke dalam sejumlah aliran lain. Dilansir dari buku bertajuk Menyelami Keindahan Sastra Indonesia karya Lianawati W.S. berikut 11 aliran sastra:
1. Aliran Realisme
Aliran realisme adalah aliran yang melukiskan keadaan sesuai dengan kenyataan tanpa mengurangi atau menambahkan kejadian yang dilihat. Sebagian besar karya sastra angkatan 45 beraliran realisme.
2. Aliran Naturalisme
Aliran naturalisme adalah aliran yang menggambarkan sesuatu sesuai dengan kenyataan. Apabila realisme hanya mengungkapkan hal yang baik dan tidak menyinggung orang lain, justru kebalikan dari itu, aliran naturalisme memandang sesuatu hanya dari sudut buruknya.
3. Aliran Neo-Naturalisme
Berbeda dengan naturalisme, aliran ini tidak hanya menekan sesuatu pada buruknya saja tetapi juga sudut yang baiknya juga.
4. Aliran Ekspresionisme
Aliran ekspresionisme adalah aliran yang menekankan perasaan atau jiwa.
5. Aliran Impresionisme
Aliran impresionisme adalah aliran yang melukiskan kejadian yang ditemui pengarang dalam kehidupan nyata berdasarkan kesan sepintas saja.
6. Aliran Determinisme
Aliran determinisme adalah aliran yang melukiskan kejadian dari sudut buruknya saja. Misalnya, ketidakadilan, penyelewengan, dan sikap buruk masyarakat. Aliran ini dianut oleh sebagian besar sastrawan angkatan 66, seperti contohnya puisi Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta karya W.S. Rendra.
7. Aliran Romantisme
Aliran romantisme adalah aliran yang melukiskan sesuatu penuh dengan perasaan.
8. Aliran Idealisme
Aliran idealisme adalah aliran yang melukiskan gagasan atau pendirian pengarangnya.
9. Aliran Simbolisme
Aliran Simbolisme adalah aliran yang menggunakan simbol isyarat untuk menutupi maksud sebenarnya. Di Indonesia, aliran simbolisme banyak lahir pada masa penjajahan Jepang. Hal ini dimaksudkan agar karya sastranya bisa lolos dari badan sensor Jepang.
10. Aliran Psikologisme
Aliran psikologisme adalah aliran yang menekankan pada aspek kejiwaan atau psikologis.
11. Aliran Didaktisme
Aliran didaktisme adalah aliran yang menekankan pada aspek pendidikan.
Nah, itulah pengertian surealisme dan aliran-aliran sastra lainnya. Aliran sastra yang mana yang sering kamu baca, detikers?
(kri/kri)