Menurut penelitian, semut disebut-sebut ilmuwan sebagai hewan yang sudah hadir di permukaan bumi sejak periode kehidupan dinosaurus. Tepatnya periode pertengahan kapur (Cretaceous) pada jutaan tahun yang lalu.
"Kerangka waktu ini membuat semut jauh lebih tua dari manusia. Para ilmuwan memperkirakan bahwa semut muncul pada periode pertengahan Kapur, yang menakjubkan 110 hingga 130 juta tahun yang lalu," tulis laman The Field Museum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sumber lain dari New York Times menyebutkan, kehidupan semut mulai hadir saat populasi dinosaurus mulai mendekati kepunahan. Tidak lama setelah dinosaurus punah, populasi semut tiba-tiba mengalami peningkatan drastis dan mulai mendominasi catatan fosil hewan.
"Semut ada tetapi masih relatif jarang ada (langka), sekitar jutaan tahun yang lalu, ketika dinosaurus bergerak mendekati kepunahan," tulis New York Times.
Fosil Semut Berumur Jutaan Tahun
Hal ini dilaporkan oleh tim dari American Museum of Natural History, yang dipimpin oleh seorang kurator entomologi Dr. David Grimaldi. Saat itu, mereka hendak menggali situs berlumpur di New Jersey yang kaya akan damar pada tahun 1998 silam dan tidak sengaja menemukan fosil semut yang diduga berusia jutaan tahun lamanya.
Bahkan seorang peneliti dari Harvard University Dr. E. O. Wilson menemukan kemiripan antara semut yang sudah ada sejak periode dinosaurus dengan semut yang masih ada hingga sekarang.
Hal ini pun membuat para peneliti menduga alasan mengapa semut-semut tersebut berhasil beradaptasi dan berkembang biak.
"Masih belum diketahui apa yang membuat semut begitu sukses (beradaptasi) setelah kepunahan dinosaurus, tetapi mungkin karena hilangnya predator atau pemangsa," kata Dr. Wilson.
Jenis Semut Paling Tua: Dinosaur Ant
Melansir dari laman resmi Australian Geographic, jenis semut yang kerap disebut sebagai fosil hidup adalah dinosaur ant. Semut ini masuk dalam genus Nothomyrmecia dengan spesies macrops.
Kemiripannya dengan tawon, membuat dinosaur ant dianggap sebagai wujud evolusi dari tawon lebih dari 100 juta tahun yang lalu. Diperkirakan, ukuran populasinya berkisar antara 30 hingga 100 semut.
Populasi dinosaur ant sempat tidak pernah ditemukan lagi pada masa modern. Namun, tim National Insect Collection dari Canberra berhasil menemukan koloni mereka secara tidak sengaja di Poochera, SA. Kemudian, koloni lain juga ditemukan di berbagai lokasi di Semenanjung Eyre, SA.
Sayangnya, kebakaran hutan menjadi ancaman utama bagi populasi semut fosil ini. Pasalnya, kehidupan mereka sangat bergantung pada pohon eukaliptus sebagai sumber bahan makanan sekaligus sebagai habitat mereka.
Hingga saat ini, masih belum dapat dikonfirmasi wilayah penyebaran dinosaur ant. Namun, diyakini para ilmuwan, habitatnya tidak akan jauh dari seputaran Semenanjung Eyre, SA.
(rah/faz)