Jenis-jenis Timbangan: Satuan Massa, Fungsi, dan Cara Kerjanya

ADVERTISEMENT

Jenis-jenis Timbangan: Satuan Massa, Fungsi, dan Cara Kerjanya

Olivia Sabat - detikEdu
Senin, 13 Des 2021 20:30 WIB
Timbangan
Foto: Thinkstock
Jakarta -

Timbangan adalah alat yang dipakai untuk mengukur berat atau massa suatu benda. Jenis-jenis timbangan berbeda-beda menyesuaikan dengan kebutuhan.

Secara umum, jenis-jenis timbangan dapat dibagi menjadi timbangan manual dan timbangan digital atau elektronik. Timbangan manual dapat terbagi lagi menjadi beberapa macam, yaitu timbangan gantung, timbangan duduk, timbangan badan, dan neraca Ohauss.

Satuan Massa

Sebelum membahas lebih dalam mengenai jenis-jenis timbangan, kita perlu tahu satuan untuk massa. Berdasarkan standar internasional, satuan standar massa yang digunakan adalah kilogram (kg).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip Modul 1 Kemdikbud Ilmu Pengetahuan Alam: Pengukuran, ini adalah satuan massa dan konversi terhadap satuan internasional (kg).
1 ton = 1.000 kg
1 kuintal = 100 kg
1 ons = 0,1 kg

Sebagai catatan, konversi 1 ons = 100 gram hanya berlaku di Indonesia. Di luar negeri, 1 ons atau oz= 28,35 gr.

ADVERTISEMENT

Jenis-jenis Timbangan

Timbangan memiliki berbagai jenis yang bisa kamu temui di kehidupan sehari-hari. Berdasarkan penjelasan dalam Modul 1 Kemdikbud Ilmu Pengetahuan Alam: Pengukuran, ini dia penjabaran mengenai bagian-bagian timbangan dan cara kerjanya.

1. Timbangan Manual

Pada dasarnya, timbangan manual menggunakan prinsip mekanik pegas atau per agak dapat berfungsi dan menggunakan jarum sebagai penunjuk angka.
Timbangan manual merupakan salah satu timbangan yang banyak digunakan untuk keperluan rumah tangga, kegiatan perdagangan sederhana, atau penelitian laboratorium sederhana.

a. Timbangan gantung

Sesuai dengan namanya, jenis timbangan gantung digunakan dengan cara
menggantungkan benda pada pengait timbangan. Timbangan ini bisa kita temukan di posyandu untuk mengukur massa anak-anak, atau di pasar untuk mengukur massa buah, sayur, dan benda lainnya.

b. Timbangan duduk

Jenis timbangan duduk digunakan dengan cara meletakkan benda yang akan diukur di atas timbangan. Timbangan duduk memiliki batas berat yang bermacam-macam mulai dari 2-100 kilogram.

Batas berat 2 kilogram biasanya digunakan hanya untuk keperluan rumah tangga. Sementara batas 10 kilogram umumnya digunakan dalam industri kecil hingga menengah, dan batas 100 kilogram digunakan di industri yang lebih besar.

c. Timbangan badan

Timbangan badan berfungsi untuk mengukur massa tubuh. Cara pengoperasiannya, kita bisa menginjak permukaan atas timbangan dan jarumnya akan menunjuk pada angka yang menunjukkan berat orang tersebut.

d. Neraca Ohauss

Jenis neraca Ohauss banyak digunakan di laboratorium karena memiliki ketelitian yang lebih baik, yaitu 0,1 gram. Neraca Ohauss memiliki batas pengukuran sekitar 200-500 gram.

Dengan begitu, neraca Ohauss dapat digunakan untuk menimbang benda-benda kecil, seperti sampel zat atau obat.

2. Timbangan Digital

Berbeda dengan timbangan manual, timbangan digital bekerja secara elektronis menggunakan tenaga listrik. Untuk menunjukkan berat suatu benda, timbangan digital menggunakan arus lemah dan indikatornya berupa angka digital yang muncul di layar.

Sama seperti cara kerja timbangan manual, kita bisa meletakkan barang di atas timbangan. Kemudian, berat akan dihitung dan hasilnya akan muncul dalam bentuk angka digital pada layar indikator.

Melansir buku Administrasi Transaksi XI Jilid 2 Kompetrensi Keahlian Pemasaran, timbangan digital biasanya sudah dilengkapi dengan berbagai fitur, seperti auto zero tracking, set zero, clear, penghitung harga, dan lain-lain.




(pal/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads