.webp)
Bersin merupakan salah satu reaksi tubuh yang paling umum terjadi. Tidak cuma manusia, hewan juga bisa bersin.
Bersin pada dasarnya merupakan pelepasan udara tidak disengaja yang membantu tubuh menyingkirkan iritasi di hidung dan tenggorokan. Dilansir dari laman MedExpress Urgent Care AS, karakter bersin berbeda-beda pada setiap orang, bisa lebih keras dan lebih dari sekali, tergantung jenis alergen, jumlahnya, kepekaan pada iritasi dan alergen, perbedaan anatomi hidung, hingga kekuatan otot pernapasan.
"Jika Anda bersin beberapa kali berturut-turut, itu mungkin berarti tubuh Anda tidak menghilangkan iritasi setelah bersin pertama dan masih bekerja untuk menghilangkannya," kata Dr. Mynes. "Volume bersin biasanya tergantung pada jumlah udara yang Anda hirup sebelum bersin, serta kapasitas paru-paru Anda; semakin banyak udara yang Anda hirup, semakin banyak udara yang keluar, yang dapat menghasilkan bersin yang lebih besar."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dokter pengobatan darurat Tim Mynes, Do dari MedExpress Urgent Care, Virginia, AS menuturkan, ada bermacam-macam pemicu orang bersin. Beberapa di antaranya yaitu alergi, pilek, kotoran, debu, semprotan hidung, benturan pada hidung, dan menghirup udara dingin.
"Bersin saat menghirup udara dingin bisa terjadi karena lendir hidung kita mengering dan bisa pecah. Ini memicu respons yang sama pada saraf di hidung, seperti iritasi umum karena debu," kata dr. Mynes.
Dalam penelitian di Scientific Reports , para peneliti menemukan bahwa bersin juga bisa disebabkan oleh paparan cahaya. Kecenderungan refleks bersin phoetic ini merupakan bawaan genetik yang bisa menurun.
Refleks bersin karena cahaya disebut juga sindrom autosomal dominan kompulsif helio-ophthalmic outbursts (ACHOO). Refleks ini menyebabkan bersin yang tidak terkendali ketika ada paparan cahaya terang, dan terjadi pada satu dari setiap empat orang.
Lalu, apa yang terjadi pada tubuh saat orang bersin-bersin?
Peristiwa di Dalam Tubuh saat Orang Bersin
Iritasi Lapisan Hidung
Dokter Dilraj Kalsi, MD mengatakan, refleks bersin dipicu adanya iritasi pada lapisan hidung yang dirasakan oleh silia pada sel-sel ini. Silia adalah struktur seperti rambut yang ditemukan di permukaan sel yang dapat mendeteksi iritasi.
"Reseptor ini mengirim sinyal melalui saraf trigeminal sensorik ke pusat bersin di medula lateral sumsum tulang belakang," kata Dilraj.
Pemicu Saraf
Proses di atas memicu dua sinyal saraf yang berbeda. Kalsi mengatakan, satu sinyal dikirim melalui saraf motorik ke otot faring, laring, dan pernapasan yang menyebabkan kita bersin. Sinyal lainnya ditransmisikan melalui saraf parasimpatis, sehingga meningkatkan sekresi hidung dan air mata. Nah, ini dia yang bikin hidung dan mata kita berair saat bersin.
Tekanan di Dada
Mynes menuturkan, tepat sebelum bersin, tekanan menumpuk di dada saat otot dada menekan paru-paru, dan pita suara menutup. Saat pita suara tiba-tiba terbuka lagi, udara didorong ke atas saluran pernapasan melalui hidung dengan kecepatan tinggi.
Proses ini juga memicu mata kita tertutup dan diafragma bergerak ke atas saat otot dada berkontraksi. Kontraksi otot dada melepaskan udara dari paru-paru itulah yang kemudian memicu udara mendorong ribuan tetesan keluar dari hidung dan mulut. Peristiwa bersin inilah yang merupakan cara untuk menghilangkan alergen atau iritan.
Mynes mengingatkan, meskipun membantu menyingkirkan partikel yang tidak diinginkan dari tubuh, bersin juga dapat menyebarkan penyakit melalui bersin. Karena itu, bersin ke lengan atas siku, atau ke tisu, bukan ke tangan. Jangan lupa buang tisu dan cuci tangan setelah bersin ya, detikers!
(twu/lus)
