Protagonis adalah tokoh yang membawa laku keseluruhan cerita. Dengan menentukan tokoh protagonis secara mendetail, maka tokoh lainnya mudah ditemukan.
Semakin detail karakter atau sifat protagonis, maka semakin jelas pula karakter antagonis. Dengan menulis lawan dari sifat protagonis, antagonis dengan mudah dibentuk.
Jika tokoh protagonis dan antagonis sudah ditemukan, maka tokoh lain baik yang ada di pihak antagonis atau protagonis akan mudah diciptakan.
Protagonis biasanya dikenal dengan tokoh yang baik, jika tema yang disuguhkan positif adalah benar. Namun jika tema yang disuguhkan negatif, protagonis belum tentu bersifat baik.
Misalnya sebuah tema tentang perjuangan pencuri yang berhasil menjadi perampok ulung. Tokoh utamanya pencuri. Pencuri adalah perbuatan tidak baik, namun karena temanya pencuri, maka si pencuri adalah tokoh protagonis.
Protagonis termasuk dalam salah satu acuan untuk membuat naskah. Selain menentukan protagonis, apa saja langkah yang menjadi acuan membuat naskah?
Dalam buku bertajuk Apresiasi Drama oleh Tato Nuryanto, terdapat acuan untuk membuat naskah:
1. Menentukan Tema
Tema adalah gagasan dasar cerita atau pesan yang akan disampaikan oleh pengarang kepada penonton. Tema akan menuntun laku cerita dari awal sampai akhir.
Misalnya tema yang dipilih adalah kebaikan akan mengalahkan kejahatan maka harus memunculkan aksi-aksi kebaikan. Sehingga penonton dapat menangkap maksud dari cerita sehebat apapun kejahatan akan terkalahkan oleh kebaikan.
2. Menentukan Persoalan
Persoalan atau konflik adalah inti dari cerita karakter. Tidak ada cerita teater tanpa konflik. Titik awal konflik dibuat sesuai tema yang telah dikehendaki. Misalnya dengan tema kebaikan.
3. Membuat Sinopsis
Sinopsis digunakan untuk memandu proses penulisan naskah, sehingga alur dan persoalan tidak melebar. Dengan adanya sinopsis, maka menulis naskah menjadi terarah.
4. Menentukan Kerangka Cerita
Kerangka cerita akan membingkai jalannya cerita dari awal sampai akhir. Kerangka ini membagi jalannya cerita mulai dari pemaparan, konflik, klimaks sampai penyelesaian. Dengan membuat kerangka cerita maka penulis akan memiliki batasan yang jelas dan tidak bertele-tele.
5. Menentukan Cara Penyelesaian
Mengakhiri sebuah persoalan yang dimunculkan tidaklah mudah. Akhir cerita yang mengesankan sangatlah ditunggu oleh penonton. Oleh karena itu, menentukan penyelesaian dengan baik, logis dan tidak tergesa-gesa.
7. Menulis
Setelah semua hal disiapkan, proses berikutnya adalah menulis.
Demikian arti sebenarnya protagonis beserta contohnya. Protagonis tidaklah tokoh yang selalu berperan baik, namun menjadi tokoh utama dalam cerita.
Simak Video "IU dan Park Bo Gum Dipersatukan di Drama 'Fight For My Way"
[Gambas:Video 20detik]
(nwy/nwy)