Dongeng adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi atau bersifat fantasi. Dongeng sendiri biasanya berpusat pada kejadian zaman dulu yang aneh-aneh. Biasanya dongeng bercerita tentang orang menjelma yang berganti rupa, binatang yang dapat berbicara seperti manusia, orang yang dapat menghilang, dan sebagainya.
Hal yang menarik dari sebuah dongeng yaitu tema, ketidaklogisan, tokoh cerita, alur, latar, amanat, dan gaya bahasanya. Tema dalam dongeng merupakan unsur penting yang dapat mengaitkan isi dongeng dengan kehidupan atau situasi sekarang.
Dongeng dianggap menarik karena mengandung keanehan atau hal-hal yang luar biasa. Dongeng adalah bagian dari prosa lama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenis-Jenis Dongeng
Jenis-jenis dongeng adalah sebagai berikut yang dikutip dari buku Top No 1 Ulangan Harian SMP/MTS Kelas 7 karya Tim Guru Indonesia:
1. Mite atau Mitos
Mite atau mitos adalah cerita khayal (dongeng) yang berhubungan dengan roh halus atau kepercayaan animism dan dinamisme. Contoh dari mitos adalah Dongeng Nyai Roro Kidul, Dongeng Dewi Sri, dan Dongeng Sangkuriang.
2. Fabel
Fabel merupakan dongeng dengan tokoh binatang yang berperilaku seperti manusia. Contoh fabel adalah dongeng Kera dan Buaya, Si Kancil, dan lain sebagainya.
3. Legenda
Legenda adalah cerita khayal yang dihubungkan dengan terjadinya suatu tempat. Contoh dongeng Asal Mula Kota Banyuwangi, Asal Mula Danau Toba, dan lain sebagainya.
4. Sage
Sage adalah dongeng yang di dalamnya mengandung unsur sejarah dan sudah bercampur dengan fantasi sehingga sulit dipercaya kebenarannya. Contoh sage adalah dongeng Lutung Kasarung, Angling Darma, Joko Tingkir, dan Damar Wulan.
5. Parabel
Parabel adalah dongeng yang berisi perumpamaan/ kiasan yang bersifat mendidik. Contohnya yaitu dongeng Si Malin Kundang.
Baca juga: Dongeng: Ciri, Struktur, dan Jenisnya |
Ciri-Ciri Dongeng
Ciri-ciri dongeng adalah sebagai berikut:
1. Berisi sejumlah pantangan, maksudnya ada hal-hal tertentu saja yang boleh diberikan.
2. Penyajian secara langsung, atau kisah yang ditampilkan memberikan uraian secara langsung dan tidak berkepanjangan.
3. Memiliki fungsi terapan, maksudnya memberikan pesan dan ajaran kepada anak-anak.
4. Bersifat fantasi.
Tahap Menulis Dongeng
Dalam menulis dongeng terdapat pendekatan proses yang berisi lima tahap berikut:
1. Pramenulis
2. Menulis draf
3. Revisi
4. Penyuntingan
5. Publikasi
Struktur Dongeng
1. Pendahuluan
Bagian awal ini akan berisi pernyataan umum yaitu kalimat pengantar untuk memulai dongeng atau sebelum kalimat pembuka paragraf pertama.
2. Kejadian atau Peristiwa
Kejadian ceritanya disusun sesuai dengan urutan waktu (kronologis).
3. Penutup
Dalam penutup biasanya terdapat suatu pernyataan umum, berupa pesan moral maupun komentar tentang kebaikan yang dapat mengalahkan kejahatan. Kalimat penutup yang sering ditemukan dalam dongeng. misalnya "mereka hidup bahagia selamanya".
Jadi dongeng adalah seperti yang dijelaskan di atas ya detikers. Selamat belajar!
(atj/nwy)