Matahari merupakan pusat tata surya dan memiliki peran penting dalam keberlangsungan kehidupan di bumi, termasuk manusia. Lantas apa yang akan terjadi jika Matahari kehabisan bahan bakar hingga kemudian mati?
Matahari memiliki temperatur dan energi yang dihasilkan dari reaksi fusi yang menggabungkan atom hidrogen yang sangat panas. Hidrogen itulah yang menjadi bahan bakar utama dari kehidupan Matahari.
Saat hidrogen bagian luar Matahari mulai habis, matahari tidak langsung mati karena masih memiliki helium yang dihasilkan dari reaksi fusi hidrogen untuk dijadikan sumber energi terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reaksi fusi helium tersebut tidak seefektif hidrogen sehingga hanya akan memberikan perpanjangan usia 100 juta tahun.
Setelah sumber energi terakhir habis, Matahari akan membesar hingga ke wilayah sabuk asteroid di antara Mars dan Jupiter sambil mencari hidrogen atau helium untuk dijadikan bahan bakar.
Namun, hal itu juga hanya akan berlangsung sekitar 10 ribu tahun hingga akhirnya Matahari mati.
Bumi berjalan ke ruang antar bintang
Dikutip dari Futurism, apabila Matahari mati, manusia di Bumi tidak akan mengetahuinya hingga sekitar 8,5 menit kemudian karena pergerakan cahaya yang sangat cepat.
Saat Matahari mulai menghilang, Bumi akan diselimuti kegelapan. Kemudian Bumi akan melakukan perjalanan ke ruang antar bintang dengan kecepatan 18 mil per detik.
Selain itu, menghilangnya Matahari juga menyebabkan Bulan tidak memantulkan sinar matahari sehingga akan menjadi gelap.
Bumi membeku
Dalam catatan Futurism, setelah diselimuti kegelapan, suhu di Bumi akan turun drastis dan mulai membeku. Proses itu membutuhkan jutaan tahun hingga Bumi menjadi beku dan padat.
Namun, di bagian permukaan suhu akan turun di bawah 0 derajat celcius dalam minggu pertama lalu minus 100 derajat celcius pada tahun pertama.
Selanjutnya suhu akan stabil di suhu minus 240 derajat celcius selama beberapa juta tahun, sementara energi panas Bumi juga masih bekerja.
Makhluk hidup akan punah
Karena Matahari mati maka proses fotosintesis terhenti dan membuat seluruh tanaman akan mati. Hal itu akan menyebabkan efek berkelanjutan hingga makhluk hidup lain juga mati.
Termasuk populasi manusia yang juga akan musnah. Beberapa di antara mereka memilih berpindah ke dekat pusat Bumi dan hidup dari energi panas Bumi.
Tapi tetap saja Bumi akan membeku dan menjadi bongkahan batu yang kokoh hingga kemudian berjalan di ruang angkasa.
(faz/lus)