Jakarta -
Pada umumnya, lagu daerah Jawa Tengah memiliki lirik sederhana dengan nada yang ringan. Namun, nyatanya lagu daerah Jawa Tengah memiliki makna dan filosofi yang dalam.
Simak lirik lagu daerah Jawa Tengah beserta maknanya di bawah ini:
Lagu Daerah Jawa Tengah
Berikut ini lirik 7 lagu daerah Jawa Tengah beserta maknanya yang dikutip dari buku Kumpulan Lagu Daerah yang ditulis oleh Fuad S.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Suwe Ora Jamu
Suwe ora jamu jamu godhong telo
Suwe ora ketemu ketemu pisang awe gelo
Suwe ora jamu jamu godhong telo
Suwe ora ketemu ketemu pisang awe gelo
Suwe Ora Jamu merupakan salah satu lagu yang cukup terkenal dari Jawa Tengah dan Yogyakarta. Lagu ini diciptakan oleh R.C Hardjosubroto dengan lirik yang sederhana, tetapi penuh makna.
Suwe Ora Jamu memiliki nada yang riang dan ringan untuk dinyanyikan. Maksud di balik lagu ini adalah tentang dua orang yang telah lama tidak bertemu dan ketika bertemu malah mengecewakan.
2. Gundul Pacul
Gundul gundul pacul cul gembelengan
Nyunggi nyunggi wakul kul gembelengan
Wakul ngglimpang segane dadi sakratan
Wakulngglimpang segane dadi sakratan
Gundul-Gundul Pacul adalah lagu anak-anak berbahasa Jawa yang cukup populer. Di balik lagunya yang sederhana, ternyata ada makna filosofi yang mendalam, lho.
Gundul-Gundul Pacul memiliki makna untuk mengingatkan pemimpin yang memiliki kekuasaan untuk selalu mengutamakan rakyatnya. Jika pemimpin menjadi sombong, kepemimpinan yang dimiliki akan berantakan sia-sia dan tidak bermanfaat bagi rakyat.
3. Gambang Suling
Gambang suling ngumandhang swarane
Tulat tulit kepenak unine
Uuunine mung nrenyuhake
Barengan kentrung
Ketipung suling sigrak kendangane
Lagu Gambang Suling diciptakan oleh Ki Narto Sabdo dengan lirik yang sederhana. Ada beberapa pendapat mengenai latar belakang lagu ini.
Ada yang berpendapat bahwa lagu Gambang Suling diciptakan sebagai ekspresi kesedihan. Namun, latar belakang yang paling relevan adalah lagu ini bercerita tentang alat musik suling yang memiliki suara enak didengar.
4. Dondong Opo Salak
Dondong opo salak
Duku cilik cilik
Gendong opo mbecak
Mlaku timik timik
Adik nderek Ibu tindak menyang pasar
Ora pareng rewel
Ora pareng nakal
Ibu mengko mesti mbeto oleh oleh kacang karo roti
Adik diparingi
Makna dari lagu Dondong Opo Salak adalah dalam kehidupan ini kita akan berhadapan dengan orang yang memiliki karakter dan sifat yang berbeda-beda. Dalam lagu ini, makna tersebut digambarkan dengan buah kedondong dan salak yang memiliki ciri fisik berbeda.
Buah kedondong memiliki kulit luar yang halus, tetapi daging buahnya berserat dan cenderung masam. Sementara salak memiliki kulit luar bersisik dan kasar, tetapi daging buahnya halus dan cenderung manis.
Dengan begitu, buah kedondong menggambarkan sifat seseorang yang terlihat baik dari luar, tetapi hati, pikiran, dan karakternya buruk. Sementara buah salak menggambarkan seseorang yang terlihat buruk dari luar, tetapi hati, pikiran, dan karakternya baik.
5. Cublak Cublak Suweng
Cublak cublak suweng
Suwenge tinggelenter
Mambu ketudhunggudhel
Pak gempong lera lere
Sapa ngguyu ndelik aje
Sir sir pong dele gosong
Sir sir pong dele gosong
Cublak Cublak Suweng adalah salah satu lagu anak-anak yang diciptakan oleh Sunan Giri untuk menyiarkan agama Islam. Meskipun merupakan lagu anak-anak, makna yang terkandung sangat mendalam, nih.
Lagu ini memiliki arti terdapat tempat berharga atau harta sejati, yaitu kebahagiaan sejati yang sebenarnya sudah ada di sekitar manusia. Namun, banyak orang yang mencari harta dengan penuh nafsu, ego, dan keserakahan sehingga menjadikan mereka seperti orang bodoh yang kebingungan
meskipun hartanya melimpah. Dengan demikian, orang yang bijaksana adalah mereka yang menemukan harta sejati atau kebahagiaan sejati.
6. Lir Ilir
Lir ilir, lir ilir
Tandure wong sumilir
Tak ijo royo-royo tak senggo temanten anyar
Cah angon cah angon penekna blimbing kuwi
Lunyu-lunyu yo peneken kanggo mbasuh dodotiro
Dodotiro dodotiro kumitir bedhah ing pinggir
Dondomana j'rumatono kanggo sebo mengko sore
Mumpung padang rembulane
Mumpung jembar kalangane
Sun surakka surak hore
Lagu Lir Ilir ditulis oleh Sunan Kalijaga untuk menyebarkan agama Islam melalui berbagai kesenian Jawa. Makna yang terkandung dalam lagu ini adalah sebagai umat Islam, kita harus sadar dan bangun dari keterpurukan.
Tidak hanya itu, kita juga harus bangun dari sifat malas dan lebih mempertebal keimanan yang telah ditetapkan Allah.
7. Jaranan
Jaranan jaranan jarane jaran teji
Sing numpak doro behi
Sing ngiring para mentri
Jrek jrek nong
Jrek jrek gong jrej e jrek
Turut lurung gdebuk krincing
Gedebuk krincing
Thak thak gedebuk jeder
Lagu daerah Jawa Tengah ini diciptakan oleh Ki Hadi Sukatno. Lagu ini menceritakan tentang pertunjukan tradisional jaranan yang merupakan pertunjukan beberapa orang memainkan replika kuda yang biasanya terbuat dari kulit atau anyaman bambu.
Lagu Jaranan mengajarkan anak-anak untuk saling menghormati dan tunduk atau patut kepada sesama umat manusia terlebih kepada yang lebih tua. Selain itu, lagu ini juga bermakna untuk saling menyayangi manusia satu sama lain tanpa membeda-bedakan.