Setiap anak memiliki proses belajar yang berbeda-beda. Namun, pada anak yang sulit belajar metode mind mapping ternyata bisa membantu mempermudah penyerapan hasil belajar mereka.
Lantas, apa itu Mind Mapping?
Mind mapping adalah metode belajar dengan menulis poin-poin penting dari materi yang tengah dipelajari, lalu menggambarnya menjadi sebuah badan yang dibagi sesuai kategori. Dengan metode ini, anak bisa memahami dan menghafal lebih mudah.
Metode mind mapping pertama kali dikenalkan pada tahun 1974 oleh psikolog Inggris bernama Tony Buzan. Menurutnya, mind mapping bisa membantu anak dalam banyak hal, termasuk belajar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasalnya, otak manusia tidak dapat menyimpan informasi dalam kotak-kotak sel saraf secara rapi. Melainkan, otak mengumpulkan pada sel saraf yang bercabang-cabang yang sekilas terlihat, seperti cabang pohon. Maka dari itu, mind mapping dianggap dapat membantu proses belajar pada anak karena informasi disimpan seperti cara kerja otak.
Cara Membuat Mind Mapping
Agar anak semakin semangat dalam belajar, orang tua bisa membuat mind mapping yang menarik. Dikutip dari buku 'Be An Absolute Genius! Panduan Praktis Learn How To Learn Sesuai Cara Kerja Alami Otak' (2008), berikut cara membuat mind mapping
- Siapkan kertas dan usahakan buat kertas mendatar (landscape) dan tetap (steady).
- Pusat mind map: (a) merupakan ide atau gagasan utama, biasanya merupakan judul bab suatu pelajaran atau permasalahan pokoknya; (b) Dalam meringkas atau kaji ulang, biasanya adalah judul bab atau tema pokok; (c) harus berwujud gambar yang disertai dengan tulisan; dan (d) terletak di tengah-tengah kertas.
- Cabang Utama: (a) sering disebut BOI (Basic Ordering Ideas), merupakan cabang tingkat pertama yang memancar langsung dari pusat peta pikiran; (b) untuk keperluan meringkas biasanya merupakan subbab-subbab dari materi pelajaran; dan (c) setiap cabang utama yang berbeda sebaiknya menggunakan warna pensil atau spidol yang berbeda pula.
- Cabang: (a) diusahakan meliuk, bukan sekadar melengkung atau lurus; (b) pangkal tebal lalu menipis; (c) panjangnya sesuai dengan panjang kata kunci (keyword) atau gambar di atasnya dan segala arah.
- Kata: (a) berupa satu keyword; (b) kata ditulis di atas cabang; (c) semakin keluar semakin kecil hurufnya; dan (d) tulisan tegak, maksimum kemiringan 45 derajat.
- Berikan gambar sebanyak mungkin.
- Pakai berbagai macam warna agar terlihat hidup.
- Pastikan tata ruang yangs sesuai dengan besarnya kertas.
Nah, agar praktik membuat mind mapping untuk anak berhasil dan bisa membantu proses belajar, detikers bisa melihat beberapa contoh mind mapping dengan KLIK DI SINI.
(pay/lus)