Sungai merupakan perairan darat yang menjadi sumber kehidupan manusia. Kali ini kita akan membahas macam-macam sungai, ciri-ciri, serta manfaatnya.
Melansir buku 'Morfologi Sungai' karya Suwanto Marsudi dan Rahmah Dara, sungai adalah sayatan di permukaan bumi, reservoir dan saluran alami, serta jalan bagi air dan arus yang mengalir dari hulu cekungan ke tempat-tempat yang lebih rendah dan berakhir ke laut.
Pengertian lainnya, dikutip dari Modul Pembelajaran SMA Geografi: Dinamika Hidrosfer yang disusun oleh Agus Pratomo, sungai adalah massa air tawar yang mengalir secara alamiah mulai dari sumber air sampai muara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada dasarnya, sungai terbagi menjadi tiga bagian, yakni hulu, tengah, dan hilir. Bagian hulu memiliki karakteristik utama, yaitu arus sungai yang deras, lembahnya curam, lembah berbentuk V, kadang-kadang terdapat air terjun, dan terdapat batu-batu besar runcing.
Sementara bagian tengah memiliki karakteristik, yaitu arus sungai tidak terlalu deras, aliran sungai mulai berkelok-kelok, mulai terjadi proses sedimentasi, terdapat batu bersudut bulat dengan ukuran lebih kecil dari daerah hulu. Selanjutnya, bagian hilir memiliki karakteristik, yaitu arus sungai sangat tenang, terjadi banyak sedimentasi, sungai berkelok-kelok, kadang ditemukan meander yang terpotong sehingga membentuk kali mati/danau tapal kuda (oxbow), dan di bagian muara terkadang membentuk delta.
Selain itu, sungai juga dapat dibedakan menjadi beberapa macam menurut kriteria-kriteria tertentu. Simak penjelasan di bawah ini yang dilansir dari Modul Pembelajaran SMA Geografi: Dinamika Hidrosfer.
Sungai Menurut Arah Alirannya
Menurut arah alirannya, sungai dapat dibedakan menjadi lima macam, yakni
1. Sungai Konsekuen
Merupakan sungai yang alirannya searah dengan lerengnya.
2. Sungai Insekuen
Sungai insekuen adalah sungai yang memiliki arah aliran tidak teratur.
3. Sungai Subsekuen
Merupakan anak sungai yang arah alirannya tegak lurus terhadap sungai konsekuen.
4. Sungai Obsekuen
Sungai ini merupakan anak sungai dari sungai subsekuen yang arah alirannya berlawanan dengan induk sungai konsekuen.
5. Sungai Resekuen
Merupakan sungai subsekuen yang arah alirannya sejajar dengan induk sungai konsekuen.
Sungai Berdasarkan Debit dan Volumenya
Berdasarkan keadaan airnya, sungai dibedakan menjadi empat macam, yaitu
1. Sungai Permanen
Sungai permanen adalah sungai yang debit airnya tetap sepanjang tahun. Contohnya, Sungai Kapuas di Kalimantan dan Sungai Musi di Sumatra.
2. Sungai Periodik
Sungai periodik merupakan sungai yang jumlah debit airnya bergantung pada musim tertentu. Saat musim penghujan, debit airnya banyak dan saat kemarau debit airnya berkurang.
Contoh dari sungai ini adalah sungai-sungai yang ada di Jawa, seperti Sungai Bengawan Solo, Sungai Progo, dan lain-lain.
3. Sungai Episodik
Sungai episodic disebut juga dengan sungai intermitten. Sungai ini merupakan sungai yang apabila musim penghujan debit airnya banyak, tetapi jika musim kemarau, sungainya kering.
Contohnya adalah Sungai Batanghari di Sumatra.
4. Sungai Ephemeral
Sungai ini merupakan sungai yang memiliki jumlah air sedikit ketika musim penghujan.
Sungai Berdasarkan Pola Alirannya
Dilihat dari pola alirannya, sungai dapat dibedakan menjadi delapan macam sebagai berikut.
1. Pola Aliran Dendritik
Sungai dengan pola aliran ini paling umum dijumpai. Sungai dengan pola aliran dendritic memilki ciri-ciri daerah aliran sungai luas, aliran sungai konsekuen, dan anak-anak sungainya mirip cabang atau akar pohon.
2. Pola Aliran Trelis
Sungai dengan pola aliran ini banyak ditemukan di daerah yang memiliki struktur perlipatan dan berada di daerah pesisir. Anak-anak sungai dari pola trelis membentuk sudut 90 derajat terhadap sungai induknya dengan panjang yang relatif sama.
3. Pola Aliran Rektangular
Sungai dengan pola aliran ini terbentuk akibat adanya patahan pada permukaan suatu area. Selain itu, sungai ini juga memiliki geometri berbentuk persegi dengan sudut 90 derajat.
Namun, berbeda dengan trelis, pola ini sangat dipengaruhi oleh keberadaan struktur batuan sehingga terkadang tidak ada jaringan antarsungai.
4. Pola Aliran Paralel
Pola aliran parallel memiliki arah aliran yang hampir sejajar dengan sungai induk. Jenis sungai ini terbentuk di daerah dengan batuan seragam dengan kemiringan yang sama. Umumnya, sungai ini terbentuk di wilayah pesisir yang sempit atau lereng perbukitan panjang.
5. Pola Aliran Radial-Sentripental
Terbentuk pada sungai-sungai dari arah yang berbeda dan bertemu di dalam satu cekungan, seperti laut pedalaman, danau, atau cekungan struktural.
6. Pola Aliran Radial Sentrifugal
Pola aliran ini ditemukan di daerah dengan topografi, seperti kubah, bukit terisolasi, atau kerucut vulkanik dengan lereng divergen yang ditemukan pada semua arah. Sungai dengan pola aliran radial sentrifugal berasal dari puncak topografi dan menyebar ke segala arah.
7. Pola Aliran Anular
Sungai dengan pola aliran anular memiliki bentuk melingkar yang menunjukkan aliran konsentrasi sungai di sekitar dataran tinggi. Umumnya, pola aliran ini terjadi ketika batuan keras dan lunak tersusun dalam bentuk konsentris di sebuah struktur seperti kubah.
8. Pola Aliran Pinnate
Sungai dengan pola aliran pinnate memiliki pola aliran anak-anak sungai yang bermuara ke sungai induk dengan membentuk sudut lancip. Pola aliran ini banyak ditemui pada daerah dengan lereng yang tinggi dan curam.
Manfaat Sungai
Dilihat dari catatan sejarah, sebagian besar peradaban dunia bermula dari sungai. Hingga saat ini, sungai masih memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia, di antaranya
1. Menampung dan mengalirkan air hujan,
2. Pembangkit listrik,
3. Pusat dari ekosistem,
4. Sumber mata pencaharian,
5. Sebagai tempat wisata,
6. Sumber air kehidupan,
7. Pencegah banjir.
Nah, itu dia macam-macam jenis sungai beserta ciri-ciri dan manfaatnya. Melihat berbagai manfaat sungai bagi kehidupan manusia, kita harus jaga kebersihan sungai, nih.
(lus/lus)