Sebagian orang tua mungkin pernah merasakan kebingungan ketika anak tiba-tiba tidak mau sekolah. Padahal pendidikan formal seperti sekolah merupakan hal penting untuk tumbuh kembang anak.
Pada saat anak mengalami hal seperti itu, orang tua tidak boleh gegabah dan memarahinya. Karena akan membuat anak menjadi semakin tertekan.
Lantas apa yang harus dilakukan orang tua? Berikut tipsnya dikutip dari www.learningliftoff.com
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cara mengatasi anak yang benci sekolah:
1. Ketahui Penyebabnya
Langkah pertama yang harus diambil orang tua adalah mencari tahu penyebab mengapa anak tidak menyukai sekolah.
Orang tua tidak boleh menganggap ketidaksukaan anak itu sebagai hal umum. Tetapi harus memahami benar-benar penyebab anak tidak menyukai sekolah.
Umumnya, ada beberapa masalah yang dihadapi anak ketika dia benci dengan sekolah. Di antaranya:
- Kecemasan dan intimidasi
Anak-anak sering tidak melaporkan diintimidasi sehingga orang tua harus menyadari tanda-tanda peringatan. Bullying dapat secara signifikan mempengaruhi kesejahteraan anak dan menyebabkan kecemasan.
- Lingkungan belajar
Anak-anak adalah pembelajar alami, jadi jika seorang anak mengatakan mereka tidak ingin belajar di sekolah, mereka mungkin kesulitan dengan metode pengajaran di kelas mereka atau mereka mungkin belajar secara berbeda dari siswa lain.
- Mereka bosan
Dalam beberapa kasus, anak-anak dan remaja benar-benar bosan. Entah mereka maju terlalu cepat atau merasa tertantang untuk mengikuti kurikulum saat ini.
Jika siswa tidak terlibat atau bosan, mereka mungkin menganggap sekolah sebagai buang-buang waktu. Ini sangat umum ketika siswa mendekati sekolah menengah, karena satu penelitian menemukan bahwa kurang dari sepertiga siswa kelas 11 terlibat dalam pelajaran mereka.
2. Bangun Komunikasi Terbuka
Tantangan orang tua dalam hal sekolah adalah membantu anak untuk terhubung kembali dengan semangat dan kegembiraan belajar.
Untuk membuat anak lebih tertarik pada sekolah dan memperluas kapasitas belajar mereka, orang tua harus melibatkan diri dengan menjalin kedekatan yang intens dengan anak. Sehingga ketika anak memiliki persoalan, mereka akan langsung bercerita.
Orang tua harus bisa memastikan lingkungan rumah yang membuat anak lebih terbuka untuk berbagi masalah mereka. Penting juga untuk menggunakan teknik mendengarkan aktif sehingga mereka tahu bahwa orang tua benar-benar terlibat.
3. Jadilah Panutan
Hal nyata yang bisa dilihat anak agar semangat belajar adalah menunjukkan kepada anak bahwa kekuatan belajar orang tua tidak pernah berhenti.
Orang tua bisa memulai kesempatan belajar baru dengan mengikuti kelas orang dewasa atau membaca buku di samping anak saat mereka mengerjakan pekerjaan rumah. Hal itu akan menjadi teladan perilaku positif bagi anak dan memicu mereka untuk menemukan minat dalam belajar.
4. Bicaralah dengan Guru
Seorang anak banyak menghabiskan waktunya di sekolah. Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk bekerja sama dengan guru mereka.
Faktanya, guru sering diberdayakan ketika orang tua menunjukkan minat yang tulus pada pengalaman belajar anak. Ini juga dapat membantu jika orang tua mendiskusikan apa yang terjadi di dalam kelas.
Hal tersebut akan memberi wawasan tambahan bagi orang tua tentang masalah apa yang mungkin terjadi pada anak di sekolah.
(faz/lus)