Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda Mayerfas memaparkan masih belum banyak warga negara Indonesia yang bekerja di organisasi internasional baik tingkat regional maupun global. Padahal menurutnya Indonesia adalah pendukung multi lateral yang hadir di berbagai organisasi multi lateral.
"Padahal peluangnya sangat besar. Melihat potensi yang sangat besar tersebut, untuk pelajar Indonesia yang memiliki keinginan bekerja di organisasi internasional KBRI Den Haag memberikan pencerahan," kata Mayerfas dalam acara Talk Show on Working and Internship Opportunities in International Organizations di Youtube hari Kamis (28/10/2021).
"Organisasi internasional itu sangat baik untuk kita karena aktif di sana dan membayar kontribusi setiap tahunnya. Kita bisa terlibat dalam proses decision making organisasi tersebut. Jadi kebaikannya semakin banyaknya orang Indonesia yang bekerja di organisasi multilateral," ujar Mayerfas.
Menurut Mayerfas, semua organisasi multilateral memiliki standar yang sama jaminan yang baik serta gaji yang baik. Jadi bagus juga kita mengisi lowongan yang ada di sana.
"Ibu Menteri juga sering berpesan kita perlu melihat peluang-peluang di negara lain dan organisasi lain dan akan memperkuat networking Indonesia di tingkat global," ujar Mayerfas.
Tips Berkarier di Organisasi Internasional
Menurut Hillary Bakrie Associate Program Officer di UN New York, banyak sekali kesempatan untuk bekerja di UN New York. Ia sendiri bekerja menangani isu-isu lingkungan dan sosial serta isu-isu anak muda.
Di divisi tempatnya bekerja pun juga didominasi oleh anak muda usia 20-35 tahun.
"Banyak banget opportunity di UN tidak hanya di policy making dan management. Di setiap jurusan ada kesempatan yang beragam," ujar Hillary.
Hillary juga mengajak agar tidak takut jika bahasa Inggrisnya tidak fasih karena orang-orang di organisasi internasional sangat beragam dan bahasa Inggris bukan satu-satunya bahasa.
"Selama kompetensi kita baik dan mengerjakan tugas dengan baik itu sebenarnya gak ada masalah," kata Hillary.
Adapun Hillary juga menambahkan pentingnya memiliki pengalaman internship sebelum bekerja di organisasi internasional.
"Pengalaman internship sangat penting karena bisa menghemat learning curve. Magang memberikan peluang secara langsung melihat apa yang dikerjakan di organisasi internasional. Memberikan perspektif bagaimana mencari value sebagai anak muda yang dibutuhkan oleh organisasi internasional," kata Hillary
"Magang memberikan kesempatan untuk networking," tambah Hillary.
Selain Hillary, Akhmad Arya Sani juga menceritakan tips agar dapat bekerja di organisasi internasional. Saat ini ia bekerja di United Nation New York sebagai Legal Officer.
"Melalui united nation professional program masih S2 di Columbia. Penempatan baru di Mei 2021. Kurang lebih sekitar 2 tahun untuk ditempatkan," ujar Akhmad.
"Pertama pahami betul struktur tesnya, terus berlatih, dan ketiga adalah networking. Cari saran dari staf yang sudah bergabung di dalam," tambah Akhmad.
Ia juga menjelaskan jika ingin bekerja di organisasi internasional harus memiliki keinginan untuk berkontribusi.
"Penyebab minimnya orang Indonesia yang bekerja di organisasi internasional adalah kurangnya informasi mengenai peluang-peluang yang terbuka di organisasi internasional," jelas Akhmad.
Magang di organisasi internasional juga dirasakan oleh Priskila Pratita dan Daniel Nicholas. Mereka berdua magang di salah satu law firm di Den Haag yang Bernama HCCH.
"Magang di organisasi internasional ada experience lain salah satunya hal-hal yang tidak berkaitan dengan akademik dan administratif," ujar Tika.
"Magang di HCCH hanya sampai 3-6 bulan. Kerja di HCCH sama seperti kerja di law firm. Bedanya HCCH adalah kliennya adalah negara," tambah Tika.
Menurut Daniel agar dapat tembus magang di organisasi internasional adalah harus memiliki pengalaman internasional.
"Sebenarnya memang dari awal sudah tahu HCCH karena sering mengikuti konferensi hukum-hukum internasional dan lomba-lomba jadi tahu HCCH dari situ," papar Daniel.
(atj/lus)