Jenis-jenis Sistem Ekonomi: Ciri-ciri, Kelebihan, dan Kelemahannya

ADVERTISEMENT

Jenis-jenis Sistem Ekonomi: Ciri-ciri, Kelebihan, dan Kelemahannya

Olivia Sabat - detikEdu
Senin, 25 Okt 2021 14:35 WIB
Sejumlah pembeli antre membeli sembako di Pasar Rakyat Peterongan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (14/8/2020). Dalam pidato kenegaraan Presiden Jokowi menyampaikan rancangan kebijakan APBN 2021 diarahkan untuk empat langkah strategis yaitu mempercepat pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi COVID-19, mendorong reformasi struktural untuk meningkatkan produktivitas, inovasi, dan daya saing ekonomi, mempercepat transformasi ekonomi menuju era digital, serta pemanfaatan dan antisipasi perubahan demografi .
Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
Jakarta -

Setiap negara memerlukan cara tertentu untuk menjalankan perekonomian dan mengatasi masalah ekonomi. Cara inilah yang disebut dengan sistem ekonomi.

Mengutip Modul Pembelajaran Ekonomi SMA Kelas X yang disusun oleh Cucu Risa Asmarani, sistem ekonomi adalah suatu cara yang diambil dalam rangka mengatur sekaligus mengorganisasi seluruh kegiatan ekonomi, baik ekonomi rumah tangga negara atau pemerintah, maupun rumah tangga masyarakat atau swasta.

Pada dasarnya, kegiatan ekonomi yang dimaksud meliputi kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi yang dilakukan berdasarkan prinsip tertentu untuk mencapai kesejahteraan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam bidang perekonomian, sistem ekonomi memiliki beberapa fungsi, yakni

1. Merangsang masyarakat untuk melakukan kegiatan produksi.

ADVERTISEMENT

2. Menyediakan metode untuk mengoordinasi kegiatan individu dalam perekonomian.

3. Menyediakan mekanisme tertentu agar hasil produksi dapat dibagi secara merata.

Jenis-jenis Sistem Ekonomi

Masih melansir modul pembelajaran yang sama, secara umum sistem ekonomi terbagi menjadi empat, yaitu sistem ekonomi tradisional, sistem komando atau terpusat, sistem ekonomi pasar atau liberal, dan sistem ekonomi campuran. Simak ciri-ciri, kelebihan, serta kelemahan tiap-tiap jenis sistem ekonomi di bawah ini.

1. Sistem Ekonomi Tradisional

Dalam menjalankan perekonomiannya, sistem ekonomi tradisional menitikberatkan pada kebiasaan dan adat-istiadat. Maka dari itu, keberadaan sumber daya alam sangat dibutuhkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam jangka waktu pendek.
Masyarakat yang menggunakan sistem ekonomi tradisional memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:

- Belum ada pembagian kerja,
- Menggunakan cara barter karena belum mengenal uang sebagai alat pembayaran,
- Jenis produksi ditentukan sesuai kebutuhan,
- Hubungan masyarakat bersifat kekeluargaan,
- Bertumpu pada sektor agraris,
- Kegiatan ekonomi terikat pada adat istiadat,
- Alat/teknologi produksi bersifat sederhana,
- Teknik produksi dipelajari secara turun-temurun dan bersifat sederhana,
- Kekayaan alam menjadi sumber penghidupan utama.

Dalam pelaksanaannya, sistem ekonomi tradisional tentu memiliki kekuatan dan
kelemahan.

Kekuatan sistem ekonomi tradisional, yakni
- Setiap individu termotivasi untuk menjadi produsen,

- Tidak ada persaingan yang tidak sehat karena kegiatan produksi tidak bertujuan untuk mencari keuntungan,

- Masyarakat cenderung bersikap jujur karena menggunakan sistem barter,
- Menjalin hubungan kerja sama dan kerukunan yang erat antarindividu,
- Perekonomian masyarakat cenderung stabil,
- Kelestarian alam relative terjaga.

Sementara itu, kelemahan sistem ekonomi tradisional, yaitu

- Kegiatan ekonomi hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup saat ini,
- Sulit mempertemukan kedua pihak yang saling membutuhkan,
- Teknologi yang masih sederhana mengakibatkan rendahnya produktivitas,
- Sulit menetapkan nilai dari barang yang dipertukarkan,
- Kualitas barang hasil produksi masih rendah,
- Kegiatan ekonomi tidak untuk mencari laba,
- Kegiatan ekonomi tidak untuk meningkatkan taraf hidup,
- Cenderung menolak perubahan sehingga masyarakat kurang berkembang,
- Kegiatan alokasi sumber daya ekonomi tidak efisien.

Contoh negara yang menggunakan sistem ekonomi tradisional adalah Indonesia, Afrika Tengah, Ethiopia, dan Malawi. Di Indonesia sendiri, sistem ekonomi tradisioanl masih digunakan oleh masyarakat di beberapa desa terpencil dengan akses yang sulit ditempuh.

2. Sistem Ekonomi Komando atau Terpusat

Pada dasarnya, sistem ekonomi komando merupakan sistem ekonomi yang seluruh kebijaksanaan perekonomiannya ditentukan oleh pemerintah. Sementara masyarakat hanya menjalankan aturan yang sudah ditentukan.

Ciri-ciri sistem ekonomi komando atau terpusat adalah sebagai berikut:

- Sumber daya ekonomi dikuasai dan dimiliki negara sehingga individu hampir tidak punya hak kepemilikan,
- Tingkat harga dan bunga ditentukan pemerintah,
- Kebebasan masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi sangat terbatas,
- Regulasi ekonomi diatur dan ditetapkan pemerintah,
- Jenis pekerjaan dan pembagian kerja diatur pemerintah,
- Inisiatif dan hak milik perorangan dibatasi.

Sistem ekonomi komando memiliki kekuatan, yakni
- Pemerintah menentukan jenis kegiatan produksi sesuai perencanaan sehingga pasar
dalam negeri berjalan lancar,
- Pendistribusian pendapat relatif mudah dilakukan,
- Pemerintah lebih mudah untuk mengendalikan inflasi, pengangguran, atau
keburukan ekonomi lainnya,
- Pemerintah bertanggung jawab penuh terhadap kegiatan ekonomi,

- Program pemerintah cepat terwujud,

- Pengendalian dan pengawasan lebih mudah dilakukan.

Namun, sistem ekonomi komando juga memiliki kelemahan, yaitu:

- Tidak ada kebebasan untuk berusaha
- Hak kepemilikan perorangan tidak diakui,
- Potensi, kreativitas, dan inisiatif masyarakat tidak berkembang,
- Praktik monopoli sering terjadi,
- Bergantung pada pemerintah,
- Masyarakat tidak memiliki kebebasan untuk memiliki alat dan sumber daya.

Contoh negara yang menerapkan sistem ekonomi komando adalah Korea Utara.

3. Sistem Ekonomi Pasar atau Liberal

Sistem ekonomi pasar atau liberal merupakan sistem ekonomi yang menitikberatkan pada kebebasan masyarakat dan menggantungkan kegiatan ekonomi pada mekanisme pasar. Pengertian lain dari sistem ekonomi liberal adalah negara memberi kebebasan
penuh kepada masyarakat untuk menjalankan kegiatan ekonomi.

Ciri-ciri sistem ekonomi liberal adalah sebagai berikut:

- Sumber daya ekonomi dimiliki dan diatur oleh swasta secara bebas,
- Adanya pembagian kelas atau status dalam masyarakat, yaitu kelas pekerja/buruh dan pemilik modal,
- Adanya persaingan usaha yang ketat dalam kegiatan ekonomi,
- Pemerintah tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam pasar.
- Pemilik modal berhak memiliki sumber-sumber produksi.

Berikut ini adalah kekuatan sistem ekonomi liberal:
- Setiap individu bebas melakukan kegiatan ekonomi sesuai dengan keahlian dan
keterampilannya.
- Masyarakat dapat mengembangkan inisiatif dan kreativitas.
- Adanya persaingan usaha dalam membuat produk yang berkualitas.
- Adanya efisiensi dan efektivitas karena kegiatan ekonomi berdasarkan prinsip
ekonomi.

Sementara itu, kelemahan sistem ekonomi liberal:

- Adanya persaingan tidak sehat karena muncul eksploitasi ekonomi oleh pemilik modal.
- Adanya modal yang terpusat sehingga menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat.
- Pendistribusian pendapatan tidak merata mengakibatkan kesenjangan ekonomi.

- Kebebasan berekonomi mendorong ketidakstabilan perekonomian atau rentan krisis,
- Pemanfaatan SDA yang sering kali tidak memperhatikan kelestarian lingkungan.

Contoh negara yang menggunakan sistem ekonomi liberal antara lain Amerika Serikat, Jerman, dan Inggris.

4. Sistem Ekonomi Campuran (Komando dan Pasar)


Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang menitikberatkan kegiatan ekonomi pada interaksi antara pemerintah dan swasta. Pelaksanaan sistem ini bertujuan untuk mencegah penguasaan sumber daya ekonomi secara penuh atas sumber daya vital oleh kelompok tertentu.

Dalam sistem ekonomi campuran, pemerintah berperan untuk mengawasi dan mengendalikan kegiatan perekonomian. Sementara swasta diberi kebebasan untuk menentukan kegiatan perekonomian yang ingin dilakukan.

Maka dari itu, pada sistem ini pemerintah dan swasta memiliki peran yang seimbang.

Ciri-ciri sistem ekonomi campuran, yaitu

- Tatanan ekonomi merupakan perpaduan antara sistem ekonomi pasar atau liberal dan terpusat,
- Barang modal dan sumber daya vital dikuasai oleh pemerintah,
- Pemerintah dan swasta memiliki peran seimbang dalam perekonomian,
- Campur tangan pemerintah dilakukan dengan kebijakan ekonomi sehingga terjadi
persaingan yang sehat.

Kekuatan dari sistem ekonomi campuran adalah sebagai berikut:
- Pertumbuhan ekonomi terjaga kestabilannya,
- Inisiatif dan kreativitas dapat berkembang,
- Campur tangan pemerintah dapat meminimalisasi monopoli usaha oleh pihak
swasta,
- Pemerintah lebih fokus dalam memberdayakan sektor usaha kecil dan menengah
(UMKM).

Namun, berikut ini adalah kelemahan dari sistem ekonomi campuran.

- Campur tangan pemerintah yang lemah memungkinkan terjadinya sistem ekonomi
pasar/liberal.

- Campur tangan pemerintah yang terlalu kuat menyebabkan praktik sistem ekonomi
komando.

- Kesulitan memenuhi kebutuhan masyarakat yang beragam.

- Muncul korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) akibat kurangnya pengawasan dari
pemerintah.

Contoh negara yang menerapkan sistem ekonomi campuran tercatat sebagai negara bekas anggota non-blok yang mayoritas terdapat di Benua Asia dan Afrika, seperti Indonesia, India, Malaysia, Mesir, dan sebagainya.

Nah, itu dia penjelasan mengenai jenis-jenis sistem ekonomi lengkap dengan ciri-ciri, kekuatan, dan kelemahannya. Selamat belajar ya detikers!


Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads