Amal jariyah yang tidak akan terputus pahalanya bisa dilakukan melalui banyak kegiatan. Misalnya memberi sedekah untuk semua pihak yang membutuhkan, dengan jumlah sesuai kemampuan.
Namun memberikan sedekah jariyah kerap kali memberi dilema bagi muslim. Contohnya pada muslim yang ingin bersedekah untuk pembangunan masjid, orang tua, atau saudara lain yang membutuhkan.
Dilema amal jariyah para muslim dijawab Ustaz Khalid Basalamah melalui channel YouTube Tafsir Ilmu. Penjelasan diupload dalam video berjudul Dahulukan Mana Sedekah ke MASJID, IBU atau ke SAUDARA?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa yang sedang kelihatan depan mata. Kita lagi lewat ada masjid butuh bantuan, ya sudah kita bantu. Nggak usah kita bilang mau bantu ibu saya, itu nanti. Yang sedang depan mata kita," ujar Ustaz Khalid.
Ustaz Khalid juga menyarankan muslim membagi rata pemberian sedekah jariyah. Misal seorang muslim punya uang Rp 500 ribu, maka sedekah jariyah Rp 100 ribu bisa diberikan pada masjid yang ada di depan mata.
Selanjutnya untuk orang tua bisa diberikan Rp 200 ribu. Sisanya bisa untuk saudara yang membutuhkan, sehingga semua yang memerlukan sedekah jariyah mendapatkan bantuan.
Baca juga: Ini Amalan dengan Pahala yang Terus Mengalir |
Keutamaan amal jariyah termasuk sedekah telah dijelaskan Rasulullah SAW dalam haditsnya,
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Artinya: "Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do'a anak yang sholeh." (HR Muslim).
Karena itu tiap muslim disarankan rajin menunaikan sedekah atau amal jariyah lain, untuk mendapatkan berkah atau ridho Allah SWT.
(row/erd)