Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok yang berfungsi sebagai pelindung tubuh dan penutup aurat manusia. Pakaian yang baik di mata Allah SWT telah dijelaskan dalam Al Quran surah Al A'raf.
Menurut surah Al A'raf ayat 26 pakaian yang paling baik di mata Allah SWT adalah pakaian takwa. Sebagaimana firman-Nya berikut ini,
يَا بَنِيْٓ اٰدَمَ قَدْ اَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُّوَارِيْ سَوْاٰتِكُمْ وَرِيْشًاۗ وَلِبَاسُ التَّقْوٰى ذٰلِكَ خَيْرٌۗ ذٰلِكَ مِنْ اٰيٰتِ اللّٰهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُوْنَ - ٢٦
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya Kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa, itulah yang lebih baik. Demikianlah sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka ingat."
Berdasarkan tafsir Kementerian Agama (Kemenag), ayat tersebut menjelaskan tentang peringatan dan tuntunan kepada anak keturunan Adam mengenai hal-hal yang memberi manfaat di dunia, serta peringatan tentang tipu daya setan.
Pada ayat ini, Allah SWT menyeru kepada anak cucu Adam dan memberi peringatan terhadap nikmat yang telah dianugerahkan-Nya supaya mereka tidak bermaksiat dan senantiasa bertakwa kepada Allah SWT. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW dalam Riwayat at-Tirmidzi dari Mu'adz bin Jabal, "Bertaqwalah kepada Allah di mana pun engkau berada."
Di antara anugerah yang diberikan Allah SWT kepada hamba-Nya adalah hujan dari langit yang dapat menumbuhkan kapas, rami, wool, dan semacamnya. Di mana tumbuhan tersebut dapat dijadikan sebagai bahan pakaian untuk menutupi aurat, pelindung dari sengatan matahari, hingga dijadikan perhiasan. Dalam hal ini, pakaian yang dimaksud adalah pakaian lahiriah.
Lebih lanjut, Kemenag menjelaskan, ada pakaian yang jauh lebih baik daripada pakaian lahiriah yaitu pakain takwa. Pakaian ini bersifat rohaniah yang dapat menghimpun segala kebaikan. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam Riwayat Abu Ya'la dari Abu Sa'id: "Hendaklah kamu bertakwa kepada Allah, karena sesungguhnya takwa itu menghimpun segala kebaikan".
Ulama tafsir, Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan, ada perbedaan pendapat di kalangan ulama tafsir mengenai makna pakaian takwa, sebagian ulama membacanya libasut taqwa. Ikrimah mengatakan bahwa yang dimaksud dengan libasut taqwa adalah pakaian yang dikenakan oleh orang-orang yang bertakwa kelak di hari kiamat, menurut riwayat Ibnu Abu Hatim.
Sedangkan, Zaid ibnu Ali, As-Saddi, Qatadah, dan Ibnu Juraij mengatakan bahwa libasut taqwa adalah iman. Sementara itu, menurut Al-Aufi, dari Ibnu Abbas, libasut taqwa adalah amal saleh. Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan bahwa libasut taqwa adalah bertakwa kepada Allah; dengan pakaian itu seseorang menutupi auratnya.
Nah, itulah penjelasan mengenai pakaian yang baik di mata Allah SWT sebagaimana terdapat dalam surah Al A'raf ayat 26. Terlepas dari makna pakaian takwa, sebagai umat Muslim sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk menutup aurat dan tidak berlebihan dalam berpakaian.
(kri/row)