Setelah 'bercerai' selama 45 tahun, Jerman Barat dan Jerman Timur mulai memutuskan untuk 'rujuk' pada 3 Oktober 1990. Bagaimana sejarah reunifikasi dari dua Jerman tersebut?
Jerman mengalami demiliterisasi menurut perjanjian Postdam 1945 setelah runtuhnya kekuasaan Soviet. Seperti yang dikutip dari Sejarah SMA/MA Kelas XII-IPS oleh Ignas Kingkin Teja, dkk, demiliterisasi ini mengakibatkan Jerman terbagi menjadi empat wilayah.
Jerman Timur yang dikuasai oleh Uni Soviet berhaluan komunis, sementara Jerman Barat berhaluan liberal-kapitalis. Pemisahan ini juga membawa dampak politik dan ekonomi antara keduanya. Jerman Timur yang di bawah kekuasaan komunis melarang warganya untuk migrasi ke Jerman Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Demikian pula masyarakat Jerman Barat melarang warganya yang tengah hijrah ke Jerman Timur untuk kembali ke Jerman Barat. Di tanggal 31 Agustus 1961, dibangun Tembok Berlin yang sekaligus menjadi tanda perang dingin antara kedua kubu, Jerman Barat dengan Jerman Timur.
Namun, ketegangan kedua belah pihak mereda ketika pemimpin Jerman Timur Willi Stoph melakukan kunjungan politik pertama sejak tahun 1949. Kunjungan politik pada tahun 1972 ini membawa dampak baik bagi kedua negara.
Bahkan diadakan penandatanganan perjanjian kerja sama dalam ekonomi, politik, dan kebudayaan. Meskipun, warga dari Jerman Barat maupun Jerman Timur masih belum diberi kebebasan untuk saling berkunjung.
Tahun 1981, kanselir Jerman Barat Helmet Schidmit melakukan kunjungan balasan dan menjadi indikasi perbaikan hubungan antara keduanya. Kemudian, sekitar 35.000 warga Jerman Timur menjadi imigran gelap di Jerman Barat walaupun adanya pelarangan migrasi. Hingga masyarakat Jerman mulai saling melakukan pertemuan rahasia untuk menggabungkan diri.
Rujuknya Jerman Barat dan Jerman Timur
Pada 3 Oktober 1990, Jerman kembali bersatu setelah keadaan politik kedua negara mulai tidak stabil dan warga melakukan gerakan untuk menyatukan Jerman Barat dan Jerman Timur.
Melansir dari buku Sejarah: SMA kelas XII yang ditulis oleh M. Habib Mustopo, Jerman Timur tengah dilanda isu tentang keterbukaan dan restrukturisasi ekonomi saat menjelang awal tahun 1990-an. Hal tersebut dipicu oleh kemerosotan ekonomi di sana. Namun, sebaliknya, tengah terjadi perkembangan pesat perekonomian bagi pihak Jerman Barat.
Proses reunifikasi mulai tampak terasa pada 4 November 1989, saat lebih dari 500 ribu warga Jerman Timur berdemonstrasi di Berlin Timur. Peristiwa ini disusul dengan bubarnya Kabinet Jerman Timur dan Politbiro Partai Komunis sebagai lembaga tertinggi di Jerman Timur.
Lima hari setelahnya, tembok Berlin dan perbatasan lainnya dinyatakan terbuka. Mulai saat itu pula, jutaan warga Jerman Timur melakukan kunjungan ke Berlin Barat.
Proses reunifikasi Jerman secara resmi pertama kali dicetuskan pada pertemuan empat menteri luar negeri pemenang Perang Dunia II serta dua rekannya dari negara Jerman Barat dan Jerman Timur pada bulan Februari 1990 di Ottawa, Kanada. Hasil pertemuan inilah yang dikenal dengan rumusan Dua Plus Empat.
Kanselir Jerman Timur Helmut Kohl dan Hans Modrow dari Jerman Timur setuju untuk mempersiapkan penyatuan mata uang dan ekonomi kedua negara. Sehingga pada 24 April 1990, Kohl dan de Maiziere menetapkan penyatuan ekonomi dan moneter dengan Deutsche Mark sebagai mata uang Jerman.
Mulanya, Menlu Uni Soviet Edward Shevardnadze mengajukan usulan agar Jerman bersatu dalam lima tahun pertama tetap dalam Pakta Warsawa atau netral. Namun, usulan ini ditolak oleh NATO (North Atlantic Treaty Organization) sehingga pada 16 Juli 1990, akhirnya Moskow menyetujui Jerman bergabung dalam NATO dengan tidak lagi menilai Pakta Warsawa sebagai musuh.
Kemudian, pada 12 September 1990 telah ditandatangani rumusan penyatuan Jerman di pertemuan Moskow, hingga negara Jerman secara resmi dipersatukan kembali pada 3 Oktober 1990. Artinya, enam negara bagian Jerman Timur yaitu Brandenburg, Mecklenburg-Vorpommern, Sachesn, Sachsen-Anhalt, ThΓΌringen, dan Berlin bersatu secara resmi dengan Federal Jerman (Jerman Barat).
Pada 3 Oktober 1990 ini pula, kebangkitan nasionalisme Jerman direalisasikan pada upacara kenegaraan di Gedung Philharmonis, Belin. Sehingga, peristiwa bersejarah ini dikenal oleh masyarakat Jerman sebagai Hari Penyatuan Jerman yang bertepatan dengan hari ini, Minggu (3/10/2021).
Nah, itu dia sejarah dari reunifikasi Jerman Barat dan Jerman Timur. Selamat membaca ya, detikers.
(rah/erd)